backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Jenis Pneumonia Menurut Penyebab hingga Keparahannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 15/08/2023

Jenis Pneumonia Menurut Penyebab hingga Keparahannya

Salah satu penyakit pernapasan yang biasa terjadi di Indonesia ialah pneumonia, atau sering juga disebut radang paru. Pneumonia dibedakan menjadi beberapa jenis menurut tempat terjadinya infeksi, penyebab, bagian paru yang terkena, dan tingkat keparahannya.

Macam-macam pneumonia berdasarkan tempat asal infeksi

Beragam mikroorganisme di udara dapat menyebabkan pneumonia. Menurut Mayo Clinic, jenis pneumonia berdasarkan tempat Anda mendapatkan infeksi dibedakan seperti berikut.

1. Community-acquired pneumonia

Community-acquired pneumonia (CAP) atau pneumonia yang didapatkan dari masyarakat ialah infeksi paru-paru yang terjadi di luar rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.

Jenis pneumonia ini paling umum terjadi. Pneumonia yang didapat dari masyarakat terjadi pada pasien yang tidak dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan.

Infeksi paru ini juga bisa dialami oleh pasien rawat jalan yang dalam waktu 48 jam sebelumnya telah mengunjungi klinik atau rumah sakit.

2. Hospital-acquired pneumonia

Beberapa orang terkena pneumonia saat menjalani perawatan di rumah sakit untuk penyakit lain. Penyakit infeksi pernapasan ini disebut hospital-acquired pneumonia (HAP).

HAP bisa berkembang setelah 48 jam atau lebih setelah seseorang menjalani rawat inap (opname) di rumah sakit.

Jenis pneumonia ini bisa sulit disembuhkan jika telah terjadi resistensi bakteri. Ini adalah kondisi saat bakteri yang menyebabkan infeksi telah kebal terhadap antibiotik.

3. Ventilator-associated pneumonia

Semua harus tahu hubungan mendengkur dan infeksi COVID-19

Orang yang menggunakan mesin pernapasan atau ventilator yang sering digunakan di ICU lebih berisiko terkena ventilator-associated pneumonia (VAP).

Pasien yang memakai ventilator lebih dari 48 jam berisiko tinggi mengidap jenis pneumonia ini.

Infeksi terjadi karena alat bantu napas yang masuk ke saluran napas dalam waktu lama berubah menjadi tempat tumbuhnya virus atau bakteri penyebab pneumonia.

4. Health care-acquired pneumonia

Health care-acquired pneumonia (HCAP) merupakan infeksi yang terjadi pada seseorang yang tinggal atau memperoleh perawatan kesehatan dalam jangka panjang.

Berbeda dengan HAP yang didapat di rumah sakit, jenis pneumonia ini juga dapat terjadi pada di klinik rawat jalan, misalnya pusat dialisis (cuci darah) untuk pengidap gagal ginjal.

HCAP dapat terjadi pada pasien yang telah menjalani perawatan kesehatan dalam tiga bulan terakhir. Jenis bakteri yang menyerang pun mungkin kebal terhadap antibiotik.

5. Aspiration pneumonia

Aspiration pneumonia atau pneumonia aspirasi adalah tipe pneumonia yang terjadi saat Anda menghirup potongan makanan, minuman, muntah, atau air liur ke dalam paru-paru. 

Kondisi ini lebih berisiko terjadi bila Anda mengalami masalah kesehatan yang mengganggu refleks menelan, seperti cedera otak, masalah menelan, dan konsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang.

Jenis pneumonia berdasarkan penyebabnya

pneumonia dan bronkitis

Berdasarkan mikroorganisme penyebabnya, pneumonia terdiri atas empat klasifikasi seperti berikut.

1. Pneumonia bakteri

Pneumonia bakteri merupakan jenis pneumonia yang paling umum. Infeksi bakteri yang disebut Streptococcus pneumoniae umumnya menyebabkan penyakit pernapasan ini.

Jenis pneumonia ini sering kali lebih parah daripada pneumonia virus. Pasalnya, infeksi bakteri dapat menyebabkan komplikasi, seperti sepsis dan gagal napas.

2. Pneumonia organisme mirip bakteri

Organisme mirip bakteri yang disebut Mycoplasma pneumoniae pada umumnya menyebabkan pneumonia dengan gejala yang lebih ringan daripada jenis lainnya.

Meski begitu, penyakit ini dapat berdampak serius pada anak-anak dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.

Infeksi Mycoplasma pneumoniae dapat menyebabkan pleuropneumonia, yaitu peradangan pada paru-paru dan pleura (lapisan yang memisahkan paru-paru dengan dinding dada bagian dalam).

3. Pneumonia virus

Beberapa virus penyebab pilek dan flu, seperti adenovirus dan influenza, dapat menyebabkan pneumonia. Penyakit ini paling umum menyerang anak berusia di bawah 5 tahun.

Pneumonia virus biasanya bersifat ringan. Namun, dalam beberapa kasus, kondisi ini mungkin menjadi sangat serius, seperti pada kasus pneumonia akibat COVID-19.

4. Pneumonia jamur

Jenis pneumonia yang disebabkan oleh infeksi jamur ini biasanya terjadi pada orang dengan masalah kesehatan kronis atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Salah satu jenisnya, yakni pneumocystis pneumonia yang disebabkan jamur Pneumocystis jirovecii, kerap terjadi pada pengidap kanker dan HIV/AIDS.

Pneumonia jamur juga bisa terjadi pada orang yang menghirup kuman dalam jumlah besar.

Jenis pneumonia berdasarkan bagian paru yang terkena

Macam-macam pneumonia juga dibedakan menurut area paru yang terinfeksi. Selain bronkus, bronkiolus, dan alveolus, bagian paru-paru juga terbagi ke dalam lobus-lobus. 

Paru-paru sebelah kanan memiliki tiga lobus, yaitu atas, tengah, bawah, sedangkan paru sebelah kiri memiliki dua lobus, yaitu atas dan bawah.

1. Bronkopneumonia

Bronkopneumonia terjadi pada percabangan saluran udara (bronkus) dan kantong-kantong udara kecil dalam paru-paru (alveolus).

Pada penyakit ini, infeksi bisa mengenai lobus bawah. Bronkopneumonia paling sering dialami anak-anak dan menjadi penyebab kematian pada anak berusia di bawah 5 tahun.

2. Pneumonia lobar

Pneumonia lobar menyebabkan peradangan pada satu atau beberapa lobus paru-paru. Penyebab paling umum dari radang paru-paru ini adalah infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae.

Peradangan pada pneumonia lobar melibatkan seluruh atau sebagian besar lobus. Gejala yang biasanya terjadi meliputi demam tinggi, batuk berdahak, nyeri dada, dan sesak napas.

3. Pneumonia bilateral

Pneumonia bilateral atau double pneumonia terjadi ketika infeksi menyerang kedua paru-paru sekaligus. Ini berarti seluruh lobus pada paru-paru kiri dan kanan terinfeksi.

Meski area yang terinfeksi lebih luas, belum tentu kondisi pasien pneumonia bilateral lebih parah dibandingkan pasien dengan jenis pneumonia lainnya.

Belum ada penelitian yang menjelaskan alasan infeksi bisa menyerang kedua paru-paru. Akan tetapi, penyakit ini memiliki penyebab yang sama dengan pneumonia pada umumnya.

Jenis pneumonia berdasarkan tingkat keparahan

komplikasi pneumonia

Dokter membedakan tingkat keparahan pneumonia untuk menentukan perawatan yang tepat. 

Klasifikasi pneumonia ini membantu dokter memperhitungkan risiko komplikasi yang mungkin pasien alami. Dalam hal ini, klasifikasi pneumonia dibedakan menjadi ringan, sedang, atau berat.

1. Pneumonia ringan

Pneumonia termasuk dalam kategori ringan dan tidak berisiko bila pasien:

  • berusia lebih muda dari 65 tahun,
  • dalam kondisi sadar,
  • memiliki tekanan darah dan denyut nadi normal,
  • tidak bernapas terlalu cepat (kurang dari 30 napas per menit),
  • memiliki tingkat saturasi oksigen yang cukup,
  • tidak diberikan antibiotik dalam tiga bulan terakhir,
  • tidak mengunjungi rumah sakit dalam tiga bulan terakhir, dan 
  • tidak mengidap kondisi medis kronis atau komorbiditas lainnya.

Pengidap pneumonia ringan tidak memerlukan rawat inap. Pengobatan pneumonia dapat Anda lakukan di rumah dengan pemberian obat antibiotik dalam bentuk tablet.

2. Pneumonia sedang

Pneumonia sedang umumnya akan menimbulkan gejala berupa batuk terus-menerus, batuk berdahak, demam, berkeringat, nyeri dada, dan susah bernapas.

Selain itu, pengidap pneumonia sedang juga bisa mengalami gejala-gejala lain, termasuk:

  • mengantuk,
  • merasa kebingungan,
  • tekanan darah rendah, dan
  • sesak dan napas pendek yang memburuk.

Seseorang juga dikategorikan mengidap jenis pneumonia ini bisa memiliki faktor risiko seperti usia yang lebih tua dan mengidap penyakit yang bisa memperparah gejala.

Seseorang yang mengalami gejala pneumonia di atas perlu menjalani perawatan di rumah sakit. Mereka mungkin diberikan kombinasi dua antibiotik, khususnya pada awal pengobatan.

3. Pneumonia parah

Seseorang mengidap pneumonia parah ketika jantung, ginjal, atau sistem peredaran darahnya berisiko gagal. Hal ini juga terjadi bila paru-paru tidak lagi bisa mengambil cukup oksigen.

Perawatan intensif di rumah sakit biasanya diperlukan. Dokter bisa memberikan infus antibiotik, obat kortikosteroid, hingga pernapasan buatan berdasarkan kondisi pasien.

Macam-macam pneumonia berdasarkan tingkat keparahan tersebut hanya berlaku untuk pasien dewasa. Tingkat keparahan pada pasien anak hanya terbagi dua, yaitu parah dan tidak parah.

Dengan mengetahui jenis pneumonia seperti atas, Anda dapat menentukan mana pengobatan yang sesuai, baik itu pengobatan pneumonia alami maupun medis.

Hal ini juga membantu Anda melakukan pencegahan pneumonia, contohnya dengan mencuci tangan secara rutin, memakai masker saat ke rumah sakit, dan mengikuti vaksinasi.

Kesimpulan

  • Pneumonia dapat dibedakan berdasarkan tempat asal infeksi, penyebab, bagian paru yang terkena, dan tingkat keparahan.
  • Jenis pneumonia menurut tempat asal infeksi meliputi community-acquired pneumonia, hospital-acquired pneumonia, ventilator-associated pneumonia, health care-acquired pneumonia, dan aspiration pneumonia.
  • Penyakit radang paru ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur.
  • Berdasarkan area paru yang terkena, pnemonia dibedakan menjadi bronkopneumonia, pneumonia lobar, dan pneumonia bilateral.
  • Untuk menentukan keparahan penyakit, dokter umumnya membaginya ke dalam tiga tingkatan, yakni pneumonia ringan, sedang, dan parah.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 15/08/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan