backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

3 Pertanda Ketika Sistem Imun Anak Menurun

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Roby Rizki · Tanggal diperbarui 16/08/2021

    3 Pertanda Ketika Sistem Imun Anak Menurun

    Mendapati anak yang sakit bisa jadi merupakan peringatan untuk orang tua bahwa terdapat sesuatu yang salah dalam tubuhnya. Sebenarnya, tubuh memiliki sistem pertahanan yang dapat mencegah terjadinya sebuah penyakit. Namun, ketika fungsi sistem imun menurun, dampaknya akan segera dirasakan. Untuk itu, penting untuk mengetahui tanda atau ciri-ciri ketika sistem imun sedang tidak dalam kondisi normal, terutama pada anak.

    Apa saja gejala atau tanda ketika sistem imun anak menurun?

    Ketika sistem imun bekerja normal dan sebagaimana mestinya, kesehatan anak biasanya sudah terjamin. Namun, terkadang sistem pertahanan tubuh ini mengalami masalah.

    Setidaknya terdapat 80 jenis penyakit yang disebabkan oleh masalah pada sistem imun manusia. Untuk mengetahui penyebab pasti, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

    Untuk mengenali penurunan sistem imun pada anak, berikut beberapa tanda atau ciri yang dapat menjadi bahan pertimbangan Anda.

    Sering sakit atau infeksi yang berulang

    sistem imun menurun

    Ciri pertama ketika sistem imun menurun adalah anak sering sakit atau mengalami infeksi yang berulang. Apabila si kecil memerlukan antibiotik lebih dari empat kali dalam setahun, berarti tubuhnya tidak mampu melawan serang bakteri atau virus.

    Contoh penyakit yang sering dialami anak secara berulang atau yang sering menyerang anak, yaitu seperti pilek, demam, dan flu.

    Cepat merasa lelah atau capek

    sistem imun menurun

    Ketika si kecil terlihat selalu kelelahan atau lemas seperti sedang flu, hal tersebut dapat menjadi pertanda bahwa terjadi sesuatu dalam sistem pertahanan tubuh.

    Ketika sistem imun bermasalah, tingkat energi juga ikut terganggu. Rasa lelah terjadi akibat tubuh mencoba menyisakan energi agar sistem imun tetap bekerja melawan bakteri.

    Mengalami masalah pencernaan

    sistem imun menurun

    Jika anak mengalami masalah pencernaan seperti sering diare, buang gas, atau sembelit, tandanya sistem kekebalan tubuh terganggu.

    Hampir 70% sistem imun terdapat dalam saluran pencernaan. Bakteri sehat dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya melindungi usus dari infeksi dan mendukung sistem imun.

    Ketika jumlah bakteri baik ini menurun, anak pun akan rentan terserang virus, peradangan kronis, dan bahkan gangguan autoimun.

    Lalu bagaimana cara mengembalikan sistem imun anak agar kembali normal?

    Orang tua pasti khawatir ketika mendapati anak mengalami beberapa gejala di atas yang menunjukkan terjadi masalah pada sistem imun.

    Untuk membantu kekebalan tubuh kembali bekerja dan melindungi sang buah hati, perubahan gaya hidup dan kebiasaan dapat secara alami mengatasinya.

    • Mengonsumsi makanan seimbang, seperti protein, sayur, dan buah
    • Mendapat durasi tidur yang cukup
    • Ajak atau dorong anak untuk bergerak aktif dan berolahraga
    • Lakukan vaksinasi sesuai anjuran dokter
    • Menjaga berat badannya agar tetap ideal

    Selain asupan nutrisi dari makanan sehari-hari, Anda dapat memberikan tambahan suplemen yang tentunya bermanfaat bagi sistem imun anak. Contohnya adalah susu formula yang dilengkapi kandungan prebiotik, beta-glucan, dan PDX/GOS.

    Semua kandungan tersebut dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus agar sistem imun tetap bekerja aktif melawan bakteri dan virus penyebab penyakit.

    Sistem imun atau kekebalan tubuh merupakan benteng pertahanan utama dalam tubuh anak untuk melawan berbagai jenis serangan penyakit. Ketika sistem imun menurun, anak jadi rentan sakit.

    Oleh karena itu, kenali tanda atau ciri-ciri ketika terjadi masalah dengan sistem imun anak sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan anak.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Roby Rizki · Tanggal diperbarui 16/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan