Pernah mendengar istilah USG kepala atau ultrasonografi kepala? Ini merupakan prosedur yang biasanya digunakan untuk memeriksa kondisi dan struktur organ di dalam kepala manusia.
Namun, bagaimana prosedur lengkapnya? Kapan prosedur ini dilakukan? Simak jawaban lengkapnya melalui ulasan di bawah ini.
Apa itu USG kepala?
USG atau ultrasonografi kepala adalah salah satu teknik pencitraan medis menggunakan gelombang ultrasonik untuk menangkap gambaran di dalam kepala manusia.
Prosedur ini melibatkan penggunaan gelombang suara berfrekuensi tinggi. USG kepala biasanya digunakan untuk memeriksa otak, pembuluh darah, dan struktur kepala.
Kelebihannya, USG kepala tidak melibatkan radiasi ionisasi seperti sinar-X atau CT scan, sehingga dinilai lebih aman, terutama untuk pemeriksaan pada bayi, anak-anak, serta wanita hamil dan janin di dalamnya.
Pada saat pemeriksaan, gelombang ultrasonik dapat menembus jaringan lunak dan cairan, tetapi tidak dapat menembus tulang.
Oleh karena itu, tes ultrasonografi yang berfungsi untuk memantau otak tidak dapat dilakukan setelah tulang tengkorak (kranium) tumbuh.
Biasanya, pemeriksaan ini dapat dilakukan pada bayi sebelum tulang-tulang tengkorak mereka tumbuh atau pada orang dewasa yang pernah melakukan operasi terbuka.
Tes ini juga bisa dilakukan untuk memantau masalah pada otak dan ventrikel bayi sampai berusia 18 bulan.
Tujuan prosedur USG kepala
Melansir Kids Health, USG kepala berfungsi untuk berbagai hal di bawah ini.
- Mengevaluasi hidrosefalus atau pembesaran ventrikel yang disebabkan oleh beberapa faktor.
- Mendeteksi perdarahan dalam jaringan otak atau ventrikel, yang disebut dengan intraventricular hemorrhage (IVH).
- Menilai apakah terjadi kerusakan pada jaringan otak yang mengelilingi ventrikel, kondisi ini dikenal dengan periventricular leukomalacia (PVL).
- Peningkatan ukuran kepala yang tidak biasa.
- Ubun-ubun yang menonjol.
- Mengevaluasi kecacatan kongenital.
- Menemukan lokasi infeksi tumor.
Selain itu, prosedur ini juga dapat membantu dokter untuk mendiagnosis:
- perdarahan di jaringan otak atau ventrikel,
- hidrosefalus,
- dugaan komplikasi meningitis.
Pada orang dewasa, USG ini dapat digunakan untuk menemukan dan mengevaluasi massa otak selama operasi otak, sehingga memudahkan pengangkatan tumor dengan aman.
Persiapan sebelum menjalani USG kepala
Pada dasarnya, tidak ada persiapan khusus sebelum melakukan pemeriksaan USG kepala ini. Namun, pasien biasanya diminta untuk menggunakan pakaian yang nyaman dan longgar.
Pada orang dewasa yang akan menjalani prosedur ini mungkin akan diminta untuk berhenti menggunakan produk yang mengandung nikotin selama 30 menit—2 jam sebelum menjalani pemeriksaan ini.
Pasalnya, produk yang mengandung nikotin dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan memberikan hasil yang tidak akurat.
Bagaimana proses USG kepala?
Tes ini dilakukan oleh seorang radiolog yang ahli dalam menginterpretasikan hasil tes atau ahli sonografi.
Untuk bayi, USG kepala mungkin dilakukan di sisi tempat tidur bayi pada ruangan neonatal intensive care unit (NICU).
Dalam kondisi bayi berbaring, dokter atau ahli medis akan mengoleskan gel bening pada kulit kepala.
Kemudian transduser digerakkan melintasi titik lemah (fontanel) di atas kepala. Anda mungkin diminta untuk menggendong bayi Anda selama tes.
Gambaran otak dan ruang cairan (ventrikel) dapat dilihat dalam monitor.
Untuk orang dewasa, prosedur ini dilakukan selama operasi otak untuk menemukan massa otak. Tes ini biasanya dilakukan selama 15 sampai 30 menit.
Hal yang perlu diperhatikan setelah USG kepala
Setelah tes selesai dilakukan, dokter akan menghapus gel bening dari kulit kepala.
Bila diperlukan, dokter mungkin akan meminta pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang lanjutan atau bahkan pemeriksaan ulang.
Biasanya, tes lanjutan dilakukan karena terdapat temuan yang mencurigakan atau perlu pemeriksaan melalui teknik pencitraan khusus.
Tes lanjutan juga diperlukan jika terjadi perubahan yang tidak normal saat di monitor.
Tidak hanya itu, tes lanjutan kadang-kadang merupakan jalan terbaik untuk mengetahui apakah pengobatan bekerja dengan baik atau keadaan yang tidak normal tetap terjadi.
Adakah efek samping atau risiko dari prosedur USG kepala?
USG kepala, termasuk pada bayi dan wanita hamil, dianggap sebagai prosedur yang relatif aman dan tidak menimbulkan efek samping yang serius.
Hal ini tentu berbeda dengan beberapa teknik pencitraan medis yang menggunakan radiasi ionisasi.
Meski demikian, pemeriksaan pada bayi ini sangat sensitif terhadap gerakan, sehingga anak yang terlalu aktif atau menangis dapat memperlambat proses pemeriksaan.
Selain itu, pasien yang memiliki badan lebih besar lebih sulit untuk menjalani prosedur ini karena memiliki jumlah jaringan yang lebih banyak, sehingga dapat melemahkan gelombang suara saat masuk lebih dalam ke dalam tubuh.
Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai prosedur ini, konsultasikan kepada dokter sebelum anak Anda atau bahkan Anda menjalani prosedur ini.
Mintalah dokter untuk menjelaskan secara detail mengenai manfaat dan risikonya saat menjalani prosedur ini.
Kesimpulan
- USG kepala adalah teknik pencitraan medis non-invasif menggunakan gelombang ultrasonik untuk memeriksa otak, pembuluh darah, dan struktur kepala.
- Prosedur ini dapat membantu dokter untuk mendiagnosis beberapa kondisi, seperti hidrosefalus dan komplikasi meningitis.
[embed-health-tool-bmi]