Meski demikian, bila kondisinya ringan, hal ini tidak akan mengganggu kemampuan Anda dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
3. Masalah dalam belajar dan berperilaku
Dampak ini biasanya terjadi pada bayi dan anak kecil setelah mengalami meningitis. Masalah belajar membuat anak lebih sulit dan lebih lama ketika mempelajari sesuatu, misalnya seperti menulis, membaca, dan menghitung.
Untungnya, masalah ini bersifat jangka pendek dan dapat membaik seiring waktu. Namun, bila terjadi dalam jangka panjang dan disertai dengan agresi atau perubahan kepribadian, kemungkinannya otak telah mengalami cedera.
Butuh waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk mengetahui adanya perubahan emosional anak.
4. Epilepsi

Infeksi bakteri penyebab meningitis dapat menimbulkan pembengkakan pada otak, membuat fungsi normal otak terganggu dan menyebabkan kejang.
Kejang yang pasien alami selama meningitis belum tentu akan berkembang menjadi epilepsi. Namun, tekanan yang terjadi saat kejang bisa saja merusak otak secara permanen. Alhasil, pasien pun mengidap epilepsi setelahnya.
Kejang-kejang merupakan komplikasi yang cukup umum terjadi pada pasien meningitis. Hanya setengah dari mereka yang masih mengalami epilepsi setelah sembuh.
5. Sepsis
Infeksi yang menyebabkan meningitis dapat menyebar ke aliran darah dan menimbulkan sepsis. Sepsis adalah reaksi peradangan parah pada tubuh yang terjadi akibat infeksi yang tidak ditangani dengan baik.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar