backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Waspada Pembengkakan Jantung pada Anak, Bisa Disembuhkan Tidak?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 17/10/2023

Waspada Pembengkakan Jantung pada Anak, Bisa Disembuhkan Tidak?

Kardiomegali merupakan pembengkakan jantung yang tak hanya dialami oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak. Bahkan bayi yang baru lahir pun dapat mengalaminya. Lalu bagaimana jika pembengkakan jantung terjadi pada anak? Pengobatan seperti apa yang harus dijalani? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. 

Apa itu kardiomegali pada anak?

Kardiomegali pada anak adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan pembesaran atau pembengkakan jantung.

Kardiomegali dapat terjadi sebagai respons terhadap berbagai kondisi kesehatan yang mempengaruhi jantung, seperti gagal jantung, penyakit katup jantung, dan beberapa gangguan jantung lainnya.

Pembengkakan pada jantung anak dapat terjadi di bagian bilik jantung (ventrikel) kiri, kanan, atau keduanya.

Pembengkakan jantung pada anak dapat terjadi sebagai upaya tubuh untuk mengatasi beban yang lebih besar pada jantung.

Misalnya karena jantung yang bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Melansir laman Intermountain Primary Children’s Hospital, jika kondisi yang mendasari tidak diobati, kardiomegali dapat menjadi masalah serius karena jantung yang membesar mungkin tidak dapat berfungsi dengan baik.

Gejala kardiomegali pada anak

denyut jantung bayi baru lahir

Gejala pembengkakan jantung pada anak dapat bervariasi tergantung dari usia anak, penyebab kardiomegali, dan tingkat keparahan kondisi jantung.

Namun, kardiomegali sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas. Beberapa gejala yang mungkin muncul pada anak dengan kardiomegali, meliputi berikut ini.

  • Sesak napas.
  • Keluhan kelelahan.
  • Pembengkakan.
  • Nyeri dada.
  • Batuk dan pilek.
  • Detak jantung tidak teratur.
  • Berat badan turun atau pertumbuhan terhambat.
  • Pingsan atau pusing.
  • Perubahan warna kulit menjadi pucat atau kebiruan (sianosis), terutama pada bibir dan ujung jari.

Penting untuk diketahui

Anak-anak mungkin sulit mengkomunikasikan gejala pembengkakan jantung pada dirinya dengan jelas, terutama untuk anak yang lebih kecil. Oleh karena itu, orangtua harus waspada terhadap perubahan perilaku atau kesehatan anak, terutama jika ada riwayat keluarga penyakit jantung atau penyebab lain yang berisiko menyebabkan kardiomegali.

Penyebab kardiomegali pada anak

Pembengkakan jantung pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan kondisi kesehatan, seperti berikut ini.

  • Penyakit jantung bawaan, termasuk cacat septum atrium atau ventrikel, stenosis aorta, dan tetralogi Fallot.
  • Infeksi jantung, seperti endokarditis.
  • Kerusakan jantung akibat infeksi virus, seperti virus enterovirus dan sitomegalovirus (CMV).
  • Miokarditis.
  • Gagal jantung kongestif.
  • Kardiomiopati.
  • Anemia berat.
  • Ketidakseimbangan elektrolit, seperti kadar kalium yang rendah (hipokalemia).
  • Faktor genetik yang diturunkan dari anggota keluarga.

Diagnosis pembengkakan jantung pada anak

dokter anak terbaik di jakarta

Untuk mendiagnosis pembengkakan jantung pada anak, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang mencakup mendengarkan suara jantung dan paru-paru dengan stetoskop.

Dokter akan mencari tanda-tanda seperti denyut jantung yang tidak normal, bising jantung, atau gejala kardiomegali lainnya.

Dokter juga akan melakukan tanya jawab tentang riwayat medis pasien, termasuk gejala yang dialami, faktor risiko yang mungkin ada, dan riwayat keluarga yang berkaitan dengan penyakit jantung.

Untuk memastikan diagnosis, serangkaian pemeriksaan akan dilakukan oleh dokter, di antaranya sebagai berikut.

  • Tes darah. Tes darah dapat memberikan informasi tentang kadar elektrolit, fungsi ginjal, fungsi tiroid, dan tanda-tanda peradangan yang dapat berkontribusi pada kardiomegali.
  • Elektrokardiogram (EKG). Ini adalah tes yang merekam aktivitas listrik jantung dan dapat membantu dalam mendeteksi gangguan irama jantung atau aritmia pada anak dan tanda-tanda stres pada jantung.
  • Pencitraan jantung. Berbagai jenis pencitraan jantung, seperti radiografi dada (X-ray), echocardiogram (USG jantung), atau MRI jantung, dapat digunakan untuk melihat ukuran dan fungsi jantung. Pencitraan ini dapat mengonfirmasi diagnosis kardiomegali dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang penyebabnya.
  • Tes fungsi jantung. Tes stres jantung atau tes latihan dapat membantu dalam menilai seberapa baik jantung berfungsi selama aktivitas fisik. Pemeriksaan ini juga dapat membantu mengidentifikasi penyebab gejala pembengkakan jantung pada anak.
  • Biopsi jantung. Dalam beberapa kasus, jika penyebab kardiomegali belum pasti dan diperlukan diagnosis yang lebih rinci, dokter dapat melakukan biopsi jantung. Namun, ini adalah prosedur yang jarang dilakukan dan hanya dipertimbangkan jika tindakan lain tidak memberikan jawaban yang cukup.

Pengobatan pembengkakan jantung pada anak

Kesembuhan kardiomegali tergantung pada penyebab yang mendasari kondisi ini. Bila memang penyebab pembengkakan jantung pada anak dapat disembuhkan, maka kondisi ini juga bisa ditangani.

Bayi dan anak dengan kardiomegali harus mendapatkan penanganan khusus. Penanganan yang lebih cepat dan tepat akan dapat mengatasi kondisi ini.

Pengobatan kardiomegali pada anak umumnya memerlukan peran penting dari tim medis yang terdiri dari dokter anak, ahli jantung anak, dan spesialis lainnya untuk menentukan pengobatan yang tepat.

Berikut adalah pengobatan-pengobatan yang diterapkan pada anak yang mengalami kardiomegali.

1. Obat-obatan

Ada banyak jenis obat yang digunakan untuk mengatasi pembengkakan jantung pada bayi dan anak, seperti obat jenis diuretik yang berfungsi untuk menurunkan jumlah aliran darah.

Ini supaya jantung tidak memiliki beban yang terlalu berat dan dapat memompa darah dengan lebih baik.

Selain itu, obat seperti digitalis dapat membantu jantung anak untuk berdetak lebih lambat, tapi kuat sehingga menjaga tempo ketika darah dipompa.

Sementara obat antiaritmia dan pengendali tekanan darah juga diberikan pada anak dengan penyakit ini. Kedua jenis obat-obatan ini bisa mencegah gagal jantung terjadi pada anak.

2. Operasi

Meski masih sangat kecil, anak dengan jantung yang membesar terkadang harus menjalani operasi terbuka.

Operasi ini ditujukan untuk memperbaiki pembuluh darah yang tak normal pada anak. Anak juga mungkin akan disarankan untuk menjalani operasi bypass jantung.

Pada kondisi yang parah, bayi atau anak mungkin perlu menjalani operasi cangkok jantung.

Selain cangkok jantung, anak yang mengalami pembesaran jantung seperti ini akan dipasangkan jantung buatan yang membantu memompa darah.

3. Dukungan zat gizi

Zat gizi tak kalah penting dalam pengobatan pembengkakan jantung pada anak. Akibat kondisi yang dialami, bayi membutuhkan lebih banyak energi untuk membuat jantungnya tidak bekerja terlalu keras.

Jika asupan zat gizinya tak terpenuhi dengan baik, maka bayi akan mudah lelah karena energinya tak cukup untuk mendukung kerja jantungnya.

Biasanya, bayi yang mengalami kondisi seperti ini akan dibantu makannya dengan selang nasogastrik, yaitu selang yang dipasangkan dari hidung yang langsung terhubung ke dalam lambung.

Dari selang ini, bayi akan diberikan makanan cair dengan kalori yang tinggi.

Dalam banyak kasus, pembengkakan jantung pada anak dapat diatasi atau dikendalikan dengan perawatan yang tepat, sehingga diagnosis dan pengobatan dini sangat penting.

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang sesuai.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 17/10/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan