backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

6

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Gagal Tumbuh, Kondisi saat Pertumbuhan Anak Tidak Sesuai Usianya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Fatin Nur Jauhara · Tanggal diperbarui 11/01/2024

Gagal Tumbuh, Kondisi saat Pertumbuhan Anak Tidak Sesuai Usianya

Memantau tumbuh kembang anak sejak lahir merupakan hal yang menyenangkan bagi sebagian orang tua. Setiap pertumbuhannya memiliki arti yang penting bagi kesehatan anak. Namun, tahukah Anda anak yang memiliki berat dan tinggi badan kurang dari standar usianya disebut sebagai gagal tumbuh? Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa itu gagal tumbuh?

Dikutip dari Medineplus, gagal tumbuh atau faltering growth adalah kondisi saat pertumbuhan seorang anak kurang atau tidak sesuai dengan umur dan jenis kelaminnya.

Kondisi ini dapat dilihat dari tinggi, berat, lingkar kepala yang di bawah nilai standar berdasarkan usianya. 

Kondisi ini biasanya berhubungan dengan penurunan berat badan dan pertumbuhan tinggi badan yang kurang dari usia semestinya.

Balita yang sehat akan memiliki berat dan tinggi sesuai dengan kartu menuju sehat (KMS).

KMS merupakan catatan grafik perkembangan anak yang diukur berdasarkan umur, berat badan, dan jenis kelamin.

Mengukur tinggi dan berat anak memang mendebarkan. Pasalnya, anak yang memiliki berat lebih dari semestinya berpotensi mengalami obesitas.

Sementara itu, anak yang mengalami pertumbuhan yang kurang dari semestinya berpotensi terkena gagal tumbuh.

Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya gagal tumbuh

anak laki laki

Gagal tumbuh erat kaitannya dengan malnutrisi. Asupan nutrisi yang tidak mencukupi, psikososial, dan penyakit menjadi faktor utama terjadinya kondisi ini.

Anak yang berkembang tidak sesuai tabel KMS harus menjadi fokus perhatian Anda.

Menurut Canadian Paediatric Society, terdapat dua faktor utama yang menyebabkan seorang anak mengalami gagal tumbuh, yaitu lingkungan dan nutrisi anak.

Lingkungan yang sehat dan kondusif akan membantu anak tumbuh dan berkembang dengan baik. 

Sementara lingkungan seperti kurangnya kemampuan parenting dan ikatan antara orangtua dan anak yang lemah berisiko lebih tinggi untuk anak mengalami gagal tumbuh.

Adapun kurangnya nutrisi yang memadai karena kemampuan mengunyah makanan yang kurang serta anak susah makan menjadi faktor yang menyebabkan anak gagal tumbuh selanjutnya.

Selain kedua hal diatas, riwayat penyakit seperti dermatitis atopik, infeksi pernapasan, gastroenteritis, dan demam dapat menambah risiko terjadinya gagal tumbuh pada anak.

Tanda-tanda anak mengalami gagal tumbuh

Anak yang mengalami gagal tumbuh memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang tidak sama dengan anak seusianya yang tumbuh normal.

Biasanya, anak dengan kondisi ini akan lebih kecil atau pendek dari anak lain. Adapun hal yang menandakan anak gagal tumbuh, yaitu sebagai berikut.

  • Tinggi dan berat tidak sesuai tabel KMS.
  • Berat lebih rendah 3% dari KMS atau 20% di bawah berat ideal untuk ukuran tinggi anak semestinya.
  • Pertumbuhan kurang ataupun berhenti.

Berdasarkan penelitian pada Children’s Health Ireland, tanda lain yang bisa dijumpai yaitu sebagai berikut.

  • Rambut tipis.
  • Terdapat tanda-tanda hilangnya massa otot terutama di lengan atas, bokong, dan paha.
  • Muntah dan diare.
  • Kurangnya lipatan kulit (penyimpanan lemak subkutan berkurang).

Maka dari itu, Anda perlu mengetahui serta memahami tinggi dan berat anak ideal sesuai dengan umurnya.

Berikut ini tabel untuk mengetahui tahapan perkembangan berat dan tinggi anak menurut Angka Kecukupan Gizi Kemenkes

Kelompok umur Berat badan (kg) Tinggi Badan (cm)
1—3 tahun 13 92
4—6 tahun 19 113
7—9 tahun 27 130

Dampak gagal tumbuh pada anak

mengatasi hidung tersumbat pada anak, anak gagal tumbuh

Terjadinya gagal tumbuh akan memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang.

Dampak jangka pendeknya ialah terganggunya respons imun serta meningkatkan risiko infeksi dan kematian.

Terganggunya respons imun dapat ditandai dengan diare kronis, demam, dan penurunan berat badan.

Apabila kondisi ini terus terjadi, maka dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan selanjutnya, perkembangan kognitif dan psikomotor, aktivitas fisik, perilaku, dan kemampuan belajar anak. 

Sementara dampak jangka panjangnya, yaitu gangguan emosional dan intelektual. Selain itu, meningkatnya risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Dampak anak gagal tumbuh pada orangtua

Memiliki anak dengan indikasi kondisi ini berdampak pada kesehatan mental orang tua. Anda akan merasakan stres dan kecemasan berlebih terhadap perkembangan anak.

Sebagai orangtua, Anda juga akan sering merasa bersalah karena mendapati pertumbuhan si Kecil tak seperti anak seusianya.

Pertumbuhan si Kecil saat balita memang menjadi tolak ukur kesehatan anak.

Untuk itu, orang tua disarankan untuk melakukan beberapa hal penting demi mengatasi gagal tumbuh.

Cara mengatasi gagal tumbuh pada anak

pola makan sehat anak

Saat anak mengalami masalah ini, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu, Anda harus memeriksakan si Kecil kepada dokter terlebih dahulu.

Dengan begitu, dokter bisa memberikan saran penanganan yang terbaik untuk anak, termasuk memberikan nutrisi yang sesuai dengan kondisi kesehatan si Kecil.

Adapun saran seperti komposisi makanan yang diberikan dan tambahan susu pertumbuhan untuk anak di atas 1 tahun mungkin akan diberikan dokter sewaktu konsultasi.

Lalu, Anda dapat menyusun strategi agar anak mau untuk makan dengan cara seperti berikut.

1. Waktu makan harus menyenangkan

Strategi ini dapat dilakukan dengan mengajak anak untuk selalu makan bersama akan membuat pengalaman makan anak jadi menyenangkan.

Dengan begitu, makan tak lagi jadi momok sehingga terhindar dari kondisi gagal tumbuh.

2. Membatasi waktu makan

Meski waktu makan harus menyenangkan, Anda harus tegas dalam mengatur waktu makan.

Sebaiknya, waktu makan dibatasi hingga 30 menit agar anak menjadi disiplin dalam menghabiskan makanannya.

3. Tidak memaksakan makanan

Makanan yang kurang disukai anak sebaiknya tidak dipaksa untuk dihabiskan. Ini karena memaksa anak menghabiskan makanan akan membuat trauma.

Meski anak tidak menghabiskan makanan, cobalah untuk mengganti dengan makanan lain yang lebih anak sukai.

Jika Anda curiga anak mengalami gagal tumbuh, segera hubungi dan konsultasikan kepada dokter anak.

Pemeriksaan ke dokter memungkinkan Anda mengetahui mulai dari penyebab hingga pengobatan untuk gagal tumbuh secara menyeluruh.

4. Memberi asupan tinggi zat besi

Zat besi merupakan gizi yang penting untuk mencegah anemia dan mendukung tumbuh kembang anak.

Dikutip dari ICHWB 2023, anak yang terpenuhi kebutuhan zat besi hariannya mengalami kenaikan tinggi badan 0,5cm lebih tinggi.

Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan asupan gizi seimbang, terutama dari sumber protein hewani yang kaya zat besi.

Salah satunya adalah susu yang menjadi nutrisi tambahan pilihan untuk memenuhi kebutuhan zat besi si Kecil.

Untuk itu, bantu optimalkan kebutuhan zat besi harian si Kecil dengan berikan susu pertumbuhan yang terfortifikasi dengan zat besi dan vitamin C.

Kombinasi zat Besi dan vitamin C dapat memaksimalkan penyerapan zat besi di dalam tubuh, untuk pencegahan anemia defisiensi besi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Fatin Nur Jauhara · Tanggal diperbarui 11/01/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan