Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenali Aritmia, Irama Jantung Tidak Teratur pada Anak

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 29/06/2021

Mengenali Aritmia, Irama Jantung Tidak Teratur pada Anak

Tahukah Anda apabila jantung adalah salah satu otot yang paling aktif? Jantung bisa berdetak lebih cepat saat anak aktif berkegiatan atau sedang panik dan kaget. Namun, anak juga bisa mengalami perubahan ritme detak jantung akibat penyakit atau yang disebut aritmia. Apa saja gejala, penyebab, serta pengobatan aritmia jantung pada anak? Simak penjelasan lengkapnya di sini.

Definisi aritmia pada anak

Mengutip dari Cleveland Clinic, aritmia adalah kondisi saat organ tersebut berdetak terlalu cepat, lambat, hingga kencang.

Sebagai salah satu jenis penyakit jantung pada anak, aritmia bisa terjadi akibat kondisi fisik seperti penyakit jantung bawaan hingga faktor lainnya seperti demam, infeksi, menangis, dan juga bermain.

Perlu orangtua ketahui bahwa sebagian besar aritmia jantung pada anak tidak berbahaya, tetapi bisa menjadi serius hingga mengancam jiwa.

Hal ini karena ketidakteraturan detak jantung dapat memengaruhi aliran darah sehingga kemungkinan merusak organ seperti ginjal, hati, jantung, dan otak.

Jenis-jenis aritmia jantung pada anak

Berikut adalah tiga jenis detak jantung tidak teratur pada anak.

  • Atrial aritmia, denyut tidak teratur dan cepat karena rusaknya sinyal listrik dua bilik jantung atas.
  • Ventrikular aritmia, denyut jantung abnormal berasal dari bilik jantung bagian bawah.
  • Bradiaritmia, tidak berfungsinya sistem konduksi jantung sehingga detak melambat dan tidak teratur

Gejala atau tanda aritmia jantung pada anak

Untuk mengenali gejala atau tanda aritmia, biasanya anak yang lebih besar akan memberitahu saat ia mengalami pusing atau jantung berdebar kencang.

Sementara pada bayi atau balita, Anda bisa melihat ciri-ciri awal aritmia jantung dari perubahan kulit yang biasanya lebih pucat.

Berikut adalah gejala atau tanda aritmia jantung pada anak yang umum terjadi, seperti:

  • terlihat lemah dan lelah,
  • merasa pusing,
  • pingsan,
  • wajah menjadi pucat,
  • nyeri dada,
  • detak jantung cepat atau melambat,
  • keringat berlebih,
  • sesak napas, hingga
  • bayi lebih susah makan.

Segera temui dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat saat orangtua melihat tanda atau gejala di atas.

Penyebab aritmia jantung pada anak

Kumpulan sinyal listrik pada jantung disebut sebagai simpul sinus yang terletak pada atrium kanan. Simpul sinus berfungsi agar jantung berdetak dengan kecepatan normal dan konsisten.

Namun, terkadang sinyal listrik tidak “berkomunikasi” dengan baik sehingga menjadi penyebab aritmia jantung pada anak.

Selain itu, detak jantung tidak teratur pada anak juga bisa terjadi karena beberapa hal di bawah ini:

  • kelainan sejak lahir,
  • faktor keturunan,
  • infeksi,
  • reaksi terhadap penyakit hingga emosi,
  • perubahan struktur jantung, serta
  • ketidakseimbangan kadar kimiawi.

Faktor yang meningkatkan risiko aritmia

Kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko anak mengalami aritmia, yaitu seperti di bawah ini.

Komplikasi aritmia pada anak

Tak menutup kemungkinan komplikasi aritmia jantung pada anak dapat terjadi. Hal ini tergantung pada jenis serta seberapa serius kondisi si kecil.

Berikut adalah beberapa komplikasi akibat ketidakteraturan detak jantung pada anak, seperti:

  • kerusakan otak, ginjal, paru-paru, hati serta organ lain,
  • gagal jantung,
  • gumpalan darah,
  • stroke, hingga
  • kematian mendadak.

Diagnosis

Selain pemeriksaan fisik, dokter juga akan menggunakan beberapa alat untuk mendiagnosis aritmia jantung pada anak. Ada kemungkinan ia juga perlu bertemu ahli jantung anak.

Tes yang akan dilakukan untuk mendiagnosis aritmia jantung adalah sebagai berikut.

  • Elektrokardiogram (EKG), mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung.
  • Pemantauan Holter, detak jantung akan diperiksan selama 24 hingga 48 jam dengan portable kecil.
  • Elektrofisiologi (EPS), memasukkan kateter ke jantung untuk mengetahui masalah sinyal listrik.
  • Tes meja miring, memeriksa detak jantung dan tekanan darah saat mengubah posisi.
  • Ekokardiografi, menggunakan gelombang suara untuk melihat struktur dan fungsi jantung.

Pengobatan aritmia jantung pada anak

Perawatan atau pengobatan detak jantung tidak teratur pada anak ini tergantung pada gejala, usia, kondisi kesehatan, serta seberapa parah kondisinya.

Sebagian anak mungkin tidak membutuhkan perawatan, tetapi ada pula anak yang membutuhkan perawatan intensif.

Jenis perawatan atau pengobatan aritmia jantung pada anak, yaitu sebagai berikut.

  • Obat, resep antiaritmia tegantung pada jenis aritmia dan pertimbangan lainnya.
  • Ablasi frekuensi radio, untuk menyembuhkan takikardia dengan gabungan kateterisasi.
  • Kardioversi, menggunakan sengatan listrik agar detak jantung kembali normal.
  • Pacemakers, perangkat kecil yang ditanam ke dalam tubuh sebagai alat pacu jantung.
  • Operasi, pembedahan Maze untuk mengobati fibrilasi atrium atau mengangkat jaringan penyebab aritmia.

Orangtua perlu memahami bahwa sebagian besar aritmia pada anak tidak berbahaya atau memicu kondisi kesehatan lainnya di masa mendatang.

Akan tetapi, anak dengan masalah ketidakteraturan denyut jantung perlu untuk melakukan pemeriksaan diri ke dokter.

Konsultasikan dengan dokter anak bagaimana menjaga kesehatan anak dengan kondisi tersebut termasuk tentang akitivitas apa saja yang boleh ia lakukan.

Disclaimer

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 29/06/2021

Iklan

Apakah artikel ini membantu?

Iklan
Iklan