Kardiomegali merupakan pembengkakan jantung yang tak hanya dialami oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak. Bahkan bayi yang baru lahir pun dapat mengalaminya. Lalu bagaimana jika pembengkakan jantung terjadi pada anak? Pengobatan seperti apa yang harus dijalani? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa itu kardiomegali pada anak?
Kardiomegali pada anak adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan pembesaran atau pembengkakan jantung.
Kardiomegali dapat terjadi sebagai respons terhadap berbagai kondisi kesehatan yang mempengaruhi jantung, seperti gagal jantung, penyakit katup jantung, dan beberapa gangguan jantung lainnya.
Pembengkakan pada jantung anak dapat terjadi di bagian bilik jantung (ventrikel) kiri, kanan, atau keduanya.
Pembengkakan jantung pada anak dapat terjadi sebagai upaya tubuh untuk mengatasi beban yang lebih besar pada jantung.
Misalnya karena jantung yang bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Melansir laman Intermountain Primary Children’s Hospital, jika kondisi yang mendasari tidak diobati, kardiomegali dapat menjadi masalah serius karena jantung yang membesar mungkin tidak dapat berfungsi dengan baik.
Gejala kardiomegali pada anak
Gejala pembengkakan jantung pada anak dapat bervariasi tergantung dari usia anak, penyebab kardiomegali, dan tingkat keparahan kondisi jantung.
Namun, kardiomegali sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas. Beberapa gejala yang mungkin muncul pada anak dengan kardiomegali, meliputi berikut ini.
- Sesak napas.
- Keluhan kelelahan.
- Pembengkakan.
- Nyeri dada.
- Batuk dan pilek.
- Detak jantung tidak teratur.
- Berat badan turun atau pertumbuhan terhambat.
- Pingsan atau pusing.
- Perubahan warna kulit menjadi pucat atau kebiruan (sianosis), terutama pada bibir dan ujung jari.
Penting untuk diketahui
Penyebab kardiomegali pada anak
Pembengkakan jantung pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan kondisi kesehatan, seperti berikut ini.
- Penyakit jantung bawaan, termasuk cacat septum atrium atau ventrikel, stenosis aorta, dan tetralogi Fallot.
- Infeksi jantung, seperti endokarditis.
- Kerusakan jantung akibat infeksi virus, seperti virus enterovirus dan sitomegalovirus (CMV).
- Miokarditis.
- Gagal jantung kongestif.
- Kardiomiopati.
- Anemia berat.
- Ketidakseimbangan elektrolit, seperti kadar kalium yang rendah (hipokalemia).
- Faktor genetik yang diturunkan dari anggota keluarga.
Diagnosis pembengkakan jantung pada anak
Untuk mendiagnosis pembengkakan jantung pada anak, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang mencakup mendengarkan suara jantung dan paru-paru dengan stetoskop.
Dokter akan mencari tanda-tanda seperti denyut jantung yang tidak normal, bising jantung, atau gejala kardiomegali lainnya.
Dokter juga akan melakukan tanya jawab tentang riwayat medis pasien, termasuk gejala yang dialami, faktor risiko yang mungkin ada, dan riwayat keluarga yang berkaitan dengan penyakit jantung.
Untuk memastikan diagnosis, serangkaian pemeriksaan akan dilakukan oleh dokter, di antaranya sebagai berikut.
- Tes darah. Tes darah dapat memberikan informasi tentang kadar elektrolit, fungsi ginjal, fungsi tiroid, dan tanda-tanda peradangan yang dapat berkontribusi pada kardiomegali.
- Elektrokardiogram (EKG). Ini adalah tes yang merekam aktivitas listrik jantung dan dapat membantu dalam mendeteksi gangguan irama jantung atau aritmia pada anak dan tanda-tanda stres pada jantung.
- Pencitraan jantung. Berbagai jenis pencitraan jantung, seperti radiografi dada (X-ray), echocardiogram (USG jantung), atau MRI jantung, dapat digunakan untuk melihat ukuran dan fungsi jantung. Pencitraan ini dapat mengonfirmasi diagnosis kardiomegali dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang penyebabnya.
- Tes fungsi jantung. Tes stres jantung atau tes latihan dapat membantu dalam menilai seberapa baik jantung berfungsi selama aktivitas fisik. Pemeriksaan ini juga dapat membantu mengidentifikasi penyebab gejala pembengkakan jantung pada anak.
- Biopsi jantung. Dalam beberapa kasus, jika penyebab kardiomegali belum pasti dan diperlukan diagnosis yang lebih rinci, dokter dapat melakukan biopsi jantung. Namun, ini adalah prosedur yang jarang dilakukan dan hanya dipertimbangkan jika tindakan lain tidak memberikan jawaban yang cukup.