Definisi
Apa itu pectus excavatum?
Pectus excavatum (dada cekung) adalah kondisi yang menyebabkan tulang dada (sternum) ringsek masuk ke dalam dada. Pada kasus yang parah, kondisi tersebut dapat terlihat seolah-olah bagian tengah dada menghilang dan menyebabkan penyok.
Tulang dada berbentuk cekung biasanya terlihat beberapa saat setelah kelahiran, tapi keparahan pectus excavatum meningkat seiring dengan pertumbuhan anak sebagai remaja. Kondisi ini terjadi pada 1 dari seribu anak-anak.
Dikenal juga dengan dada corong, pectus excavatum lebih umum dialami oleh anak laki-laki daripada perempuan. Dalam kasus yang parah, kondisi ini pada akhirnya bisa mengganggu fungsi jantung dan paru-paru.
Anak-anak biasanya akan merasa tidak percaya diri dengan kondisi ini karena penampilan mereka. Tindakan operasi bisa digunakan untuk memperbaiki kelainan bentuk tersebut.
Gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala dari pectus excavatum?
Pada kebanyakan orang dengan kondisi ini, satu-satunya tanda atau gejala yang dialami adalah lengkungan pada dada. Pada beberapa orang, lengkungan tersebut makin dalam saat menginjak remaja hingga dewasa.
Pada kasus yang parah, tulang dada mungkin menekan jantung dan paru, sehingga menimbulkan gejala berikut ini secara fisik:
- Mudah lelah saat berolahraga
- Detak jantung cepat atau berdebar (palpitasi)
- Infeksi pernapasan kambuhan
- Batuk-batuk atau suara mengi
- Nyeri dada
- Murmur jantung
- Kelelahan
Sementara itu, secara psikologis, gejala kondisi ini adalah:
- Sangat malu terhadap penampilan, terutama bagian dada
- Masalah percaya diri
- Depresi klinis
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Penyebab
Apa penyebab pectus excavatum?
Penyebab pectus excavatum tidak diketahui pasti,tapi mungkin bisa disebabkan oleh kondisi genetik. Kebanyakan kasus kondisi ini dilaporkan menurun di keluarga.
Faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk pectus excavatum?
Pectus excavatum lebih umum terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan. Selain itu, faktor risiko pectus excavatum yang lain adalah:
- Sindrom Marfan. Sebuah kelainan yang menyebabkan masalah jaringan ikat tubuh.
- Sindrom Ehlers Danlos. Sindrom Ehlers Danlos merupakan penyakit langka yang mempengaruhi jaringan ikat dalm tubuh, terutama pada kulit, sendi, dan dinding pembuluh darah.
- Osteogenesis imperfecta. Osteogenesis imperfecta (OI) atau penyakit tulang rapuh merupakan kondisi di mana formasi tulang yang tidak terbentuk dengan sempurna.
- Sindrom Noonan. Kondisi ini merupakan cacat lahir yang disebabkan oleh kelainan genetik dengan berbagai macam gejala, termasuk kelainan jantung.
- Sindrom Turner. Sindrom Turner adalah kelainan genetik yang berkaitan dengan cacat kromosom.
- Sindrom Poland. Sindrom ini merupakan kelainan langka yang terjadi saat kelahiran yang ditandai dengan otot yang menghilang atau tidak berkembang pada satu sisi tubuh, khususnya di otot dada.
- Rakhitis. Rakhitis merupakan kelainan yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfat yang mengakibatkan pelunakan dan pelemahan tulang.
- Skoliosis. Skoliosis terjadi ketika tulang belakang melengkung dengan salah.
Komplikasi
Komplikasi apa yang mungkin terjadi pada kondisi ini?
Kondisi pectus excavatum yang parah bisa mengompres jantung dan paru-paru atau menekan jantung hingga ke sisi lain. Pada kasus yang ringan, kondisi ini bisa menyebabkan masalah citra diri. Dikutip dari Mayo Clinic, komplikasi yang mungkin terjadi akibat pectus excavatum adalah:
Masalah jantung dan paru-paru
Jika kedalaman lekukan tulang dada begitu parah, paru-paru akan kekurangan ruangan untuk mengembang. Tekanan ini mungkin bisa meremas jantung dan mendorongnya ke bagian kiri dada. Kondisi ini juga menurunkan kemampuan jantung untuk memompa secara efisien.
Masalah pencitraan diri
Anak-anak yang mengidap pectus excavatum cenderung memiliki postur membungkuk ke depan, dengan tulang rusuk dan tulang belikat yang melebar. Banyak dari mereka menghindari aktivitas seperti berenang karena tidak bisa menyembunyikan kondisi fisiknya.
Diagnosis
Bagaimana kondisi ini didiagnosis?
Biasanya, dada cekung didiagnosis dengan pemeriksaan sederhana pada dada. Namun, dokter mungkin akan meminta beberapa jenis pemeriksaan untuk menemukan masalah yang berhubungan dengan jantung dan paru-paru. Pemeriksaan yang mungkin dilakukan untuk mendiagnosis pectus excavatum adalah:
X-ray dada
Pemeriksaan ini bisa membuat penggambaran tulang dada dan memperlihatkan posisi jantung di dalam dada. X-ray tidak membuat sakit dan hanya berlangsung beberapa menit.
Computerized tomography (CT)
CT scan mungkin berguna untuk menentukan tingkat keparahan pectus excavatum dan apakah jantung atau paru-paru yang ditekan. CT scan menangkap gambar X-ray dari berbagai sisi untuk menghasilkan struktur tubuh dari segala sisi
Electrocardiogram
Electrocardiogram bisa menunjukkan apakah ritme jantung termasuk normal atau tidak biasa, dan apakah sinyal listrik yang mengontrol detak jantung diatur waktunya dengan benar.
Echocardiogram
Prosedur ini merupakan sebuah sonogram pada jantung. Echocardiogram bisa menunjukkan gambar dalam waktu sebenarnya tentang kerja jantung dan katupnya.
Pemeriksaan fungsi paru-paru
Pemeriksaan fungsi paru-paru bertujuan mengukur jumlah udara yang bisa ditampung paru-paru Anda dan seberapa cepat Anda bisa mengosongkan paru-paru Anda kembali.
Pemeriksaan saat berolahraga
Pemeriksaan ini memantau fungsi jantung dan paru-paru Anda saat berolahraga, umumnya saat bersepeda dan berjalan di treadmill.
Pengobatan
Bagaimana pectus excavatum diobati?
Jika masalah tulang dada ini tidak menyebabkan keluhan fisik dan mental yang berarti, Anda tidak membutuhkan pengobatan tertentu. Namun, Anda mungkin membutuhkan terapi psikologis untuk mengatasi rasa tidak percaya diri.
Pada kondisi sedang hingga parah, operasi mungkin dianjurkan untuk mengoreksi kondisi pectus excavatum. Ketika tekanan tulang dada ini mengganggu fungsi paru-paru atau menyebabkan masalah serius, dokter dapat menganjurkan Anda untuk menjalani pembedahan untuk memperbaiki posisi tulang tersebut.
Prosedur ini biasanya direkomendasikan ketika tulang dada menekan paru sehingga menyebabkan Anda sulit bernapas. Berikut adalah dua jenis operasi yang paling umum untuk memperbaiki kondisi pectus excavatum:
- Sayatan yang lebih kecil
Untuk prosedur invasif minimal, sayatan kecil diletakkan di kedua sisi dada, di bawah masing-masing lengan. Alat dan kamera serat optik dimasukkan melalui sayatan tersebut. Batang metal melengkung berulir di bawah tulang dada yang tertekan, untuk menaikkannya ke posisi normal. Dalam beberapa kasus, dokter menggunakan lebih dari satu batang yang akan disingkirkan setelah dua sampai tiga tahun.
- Sayatan yang lebih besar
Sayatan pada bagian tengah dada membuat ahli bedah melihat dengan jelas tulang dada secara langsung. Tulang rawan yang cacat mengikat tulang iga pada tulang dada dihilangkan dan tulang dada diperbaiki ke posisi normal dengan alat bedah, seperti penyangga logam atau penahan jala. Alat-alat ini akan disingkirkan setelah enam sampai 12 bulan.
Sebagian besar orang yang melalui operasi untuk memperbaiki pectus excavatum merasa puas dengan penampilan dada mereka, tak peduli melalui prosedur jenis apa. Hasil maksimal akan terwujud ketika operasi dilakukan saat pubertas, tapi hasil serupa bisa juga dirasakan orang dewasa.
[embed-health-tool-vaccination-tool]