Bayi yang lahir prematur sangat mungkin mengalami masalah kesehatan. Salah satu di antaranya adalah necrotizing enterocolitis (NEC). Apa itu NEC pada bayi? Yuk, pahami gejala hingga pencegahannya berikut ini!
Apa itu necrotizing enterocolitis?
Enterokolitis nekrotikans atau necrotizing enterocolitis (NEC) adalah terbentuknya lubang pada usus bayi akibat peradangan. Kondisi ini terjadi pada sebagian besar bayi prematur.
Peradangan pada jaringan usus tersebut berpotensi mengundang masuknya bakteri ke dalam perut atau aliran darah. Oleh karenanya, kondisi ini bisa mengancam jiwa.
Biasanya, masalah kesehatan pada bayi prematur ini berkembang dalam waktu dua hingga enam minggu setelah lahir.
Nah, usus sendiri merupakan bagian sistem pencernaan yang bertugas mengubah makanan dan cairan menjadi limbah. Tubuh kemudian membuang limbah ini melalui feses.
Adanya peradangan dan lubang pada usus bisa mengganggu proses pencernaan tubuh.
Jenis necrotizing enterocolitis pada bayi
NEC pada bayi terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan waktu kemunculan gejala dan penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah tipe NEC yang perlu Anda pahami.
1. Classic NEC
Ini merupakan jenis NEC paling umum dan cenderung menyerang bayi yang lahir di kehamilan 28 minggu. Kondisi ini biasanya terjadi dalam 3—6 minggu sejak kelahiran.
Dalam kebanyakan kasus, bayi pada mulanya stabil dan baik-baik saja, kemudian kondisi ini muncul tiba-tiba tanpa peringatan.
2. Atypical NEC
Jarang terjadi, seorang bayi dapat mengalami NEC pada minggu pertama kehidupan atau sebelum pemberian makanan pertama.
Kondisi ini yang kemudian disebut dengan atypical NEC.
3. Term infant NEC
Meski umum terjadi pada bayi prematur, bayi yang cukup bulan juga bisa mengalami NEC, walau merupakan kondisi yang jarang. Bayi dengan kondisi ini biasanya memiliki cacat lahir.
Kemungkinan penyebabnya termasuk kondisi jantung bawaan, gastroskisis (usus yang terbentuk di luar tubuh), dan kadar oksigen rendah saat lahir.
4. Transfusion associated NEC
Seorang bayi mungkin memerlukan transfusi darah untuk mengobati anemia (kekurangan sel darah merah).
Sekitar 1 dari 3 bayi prematur mengalami NEC dalam waktu tiga hari setelah mendapatkan transfusi darah.
Tanda dan gejala necrotizing enterocolitis
Bayi yang sakit NEC dapat mengalami atau menunjukkan gejala berikut ini.
- Nyeri perut disertai pembengkakan.
- Diare, bahkan BAB berdarah.
- Muntah mengeluarkan cairan hijau kekuningan.
- Bayi terlihat kelelahan.
- Menolak untuk makan dan mengalami penurunan berat badan.
- Perubahan tekanan darah, laju pernapasan, detak jantung, dan suhu tubuh.
Gejala yang disebutkan di atas dapat menyebabkan bayi susah tidur dan rewel. Perlu dipahami pula bahwa gejala di atas dapat muncul secara tiba-tiba atau berkembang bertahun-tahun.
Kapan harus ke dokter?
Jika Anda mendapati si Kecil mengalami gejala necrotizing enterocolitis yang telah disebutkan di atas, segera periksakan bayi ke dokter.
Penanganan lebih cepat mencegah risiko keparahan dan komplikasi yang mungkin terjadi pada bayi.
Penyebab necrotizing enterocolitis
Penyebab NEC pada bayi tidak diketahui secara pasti. Namun banyak ahli kesehatan berpendapat bahwa kondisi ini berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh bayi.
Jadi begini, sistem kekebalan tubuh membantu tubuh melawan infeksi. Sementara bayi prematur memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah.
Ketika bayi prematur terkena infeksi usus, sistem kekebalan mereka akan kesulitan melawannya.
Darah pembawa oksigen juga lebih sulit mencapai usus pada bayi prematur. Aliran darah yang berkurang dapat merusak jaringan usus. Kondisi inilah yang nantinya membentuk lubang di usus.
Kerusakan memungkinkan bakteri berpindah usus dan memasuki rongga perut atau aliran darah. Jika terjadi, kondisinya bisa mengancam jiwa.
Faktor risiko necrotizing enterocolitis
Berdasarkan situs Cleveland Clinic, NEC diperkirakan menyerang 1 dari 1.000 bayi prematur. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko NEC di antaranya berikut ini.
- Lahir sebelum minggu ke-37 kehamilan (bayi prematur).
- Bayi yang diberi makan melalui selang di lambung (nutrisi enteral).
- Bayi dengan berat badan kurang dari 2,5 kg saat lahir.
Diagnosis necrotizing enterocolitis
Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan lebih dahulu memeriksa kondisi fisik bayi, terutama pembengkakan pada perutnya. Dokter juga akan menanyai gejala lain pada Anda.
Bayi juga perlu menjalani beberapa tes kesehatan, meliputi berikut ini.
- Tes darah. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi adanya bakteri dan tanda-tanda infeksi lainnya.
- Tes feses. Pemeriksaan ini akan memeriksa darah dalam feses bayi. Tes feses dapat mendeteksi darah yang mungkin tidak terlihat.
- Pemindaian sinar-X. Pemindaian pada perut dapat menunjukkan tanda-tanda NEC, termasuk gelembung udara (gas) di sekitar usus atau rongga perut. Gelembung udara dapat mengindikasikan kerusakan usus atau perforasi.
Komplikasi necrotizing enterocolitis
Bayi dengan NEC berisiko mengalami masalah lain, seperti berikut ini.
1. Infeksi perut
Adanya lubang di usus memungkinkan bakteri masuk ke rongga perut. Infeksi peritonitis dapat terjadi dan meningkatkan risiko infeksi darah yang mengancam jiwa.
Infeksi darah ini disebut juga dengan sepsis pada bayi.
2. Striktur usus
Sebanyak 1 dari 3 bayi mengalami striktur usus yang mempersempit usus. Kondisi ini biasanya terjadi beberapa bulan setelah bayi pulih dari NEC.
Usus yang menyempit membuat makanan sulit melewatinya. Beberapa anak memerlukan pembedahan untuk membuka usus.
3. Sindrom usus pendek
Jika necrotizing enterocolitis menghancurkan atau merusak bagian dari usus halus, bayi dapat mengalami sindrom usus pendek. Kondisi ini membuat tubuh sulit menyerap cairan dan nutrisi (malabsorpsi).
Anak dengan sindrom usus pendek memerlukan perawatan seumur hidup untuk mendapatkan nutrisi yang tepat. Beberapa anak memerlukan pemberian makanan melalui selang (enteral).
4. Kegagalan pertumbuhan dan keterlambatan perkembangan
Komplikasi jangka panjang dari NEC pada bayi adalah kegagalan pertumbuhan, perkembangan saraf yang buruk, dan keterlambatan perkembangan.
Bayi-bayi ini memerlukan tindak lanjut yang ketat untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya.
Pengobatan necrotizing enterocolitis
Berikut perawatan yang perlu dilakukan pada bayi dengan NEC.
1. Pemberian cairan intravena
Melansir dari Cleveland Clinic, langkah pertama dalam mengobati NEC adalah menghentikan pemberian makanan lewat selang atau oral.
Sebagai gantinya, bayi Anda menerima cairan dan nutrisi intravena (IV). Tujuannya adalah untuk mengistirahatkan dan memulihkan usus bayi.
2. Penggunaan tabung nasogastrik
Dokter akan memasukkan tabung panjang dan tipis melalui hidung (atau terkadang mulut).
Tabung tersebut masuk ke lambung untuk menyedot gas dan cairan yang perlu dikeluarkan dari tubuh.
3. Antibiotik
Pemberian antibiotik juga mungkin akan dokter lakukan dalam perawatan masalah pencernaan bayi ini.
Antibiotik membantu melawan infeksi bakteri yang mungkin dialami si Kecil. Perawatan ini diperlukan untuk mencegah infeksi lebih parah.
4. Pembedahan
Sekitar 1 dari 4 bayi memerlukan pembedahan untuk mengangkat jaringan usus yang mati dan memperbaiki lubang. Dokter anak mungkin melakukan prosedur stoma dengan tujuan:
- menciptakan lubang kecil (stoma) di perut,
- menyambungkan usus besar ke stoma, dan
- memungkinkan feses keluar dari tubuh melalui stoma ke dalam kantung di luar tubuh.
Ketika bayi sudah lebih kuat, dokter akan memasang kembali usus dan menggantinya di perut.
Jika bayi terlalu kecil atau terlalu sakit untuk menjalani operasi, dokter mungkin akan memasang selang (kateter) di perut.
Selang tersebut dapat mengurangi gejala dengan membuang cairan dan gas yang tidak sehat atau terinfeksi.
Jika bayi masih memerlukan operasi di kemudian hari, operasi akan dilakukan saat bayi sudah lebih besar dan lebih sehat.
Pencegahan necrotizing enterocolitis
Jika Anda berisiko melahirkan bayi prematur, Anda mungkin akan mendapatkan suntikan kortikosteroid.
Obat ini meningkatkan kesehatan janin yang sedang berkembang dan menurunkan risiko masalah paru-paru dan usus.
Memberikan ASI kepada bayi baru lahir juga dapat menurunkan risiko NEC. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menambahkan probiotik (bakteri sehat) ke dalam ASI atau susu formula juga membantu.
Selalu konsultasikan kepada dokter mengenai kehamilan hingga perawatan bayi setelah dilahirkan.
Itulah berbagai hal yang perlu Anda pahami seputar necrotizing enterocolitis pada bayi. Tingkatkan edukasi Anda seputar kesehatan bayi, terutama jika bayi lahir prematur.
Jangan lupa untuk konsultasi kepada dokter anak jika mengalami kesulitan dalam merawat si Kecil.
Kesimpulan
[embed-health-tool-vaccination-tool]