Nikotin adalah zat adiktif yang dapat Anda temukan dalam tanaman tembakau atau produk rokok, baik rokok tradisional maupun rokok elektrik yang mengandung nikotin dalam bentuk cair. Nikotin sangat berbahaya bagi anak. Bahkan, zat adiktif ini bisa menyebabkan anak keracunan nikotin yang bisa berakibat fatal.
Bagaimana anak bisa keracunan nikotin?
Nikotin bisa menyebabkan keracunan dalam tiga cara, yaitu dengan menelannya, menghirupnya, atau mengalami kontak kulit dengan nikotin (nicotine patch).
Mungkin Anda berpikir tidak mungkin menelan nikotin, tapi bagaimana dengan anak Anda?
Nyatanya, dilansir dari Cleveland Clinic, keracunan nikotin biasanya terjadi pada anak-anak. Bahkan, sangat mudah bagi anak untuk mengalami kondisi ini.
Sedikit saja jumlah cairan nikotin dari vape yang hanya sampai di mulut (menempel di lidah), terminum, atau tumpah di kulit anak, hal ini bisa menjadi penyebab keracunan nikotin.
Anak-anak pun mungkin menganggap puntung rokok di depannya sebagai makanan, sehingga ia ingin mencobanya dan akhirnya menelannya.
Selain puntung rokok, anak-anak juga bisa menganggap cairan nikotin dalam rokok elektrik sebagai sirup karena memiliki warna dan rasa yang beragam, sehingga kemudian meminumnya.
Bahkan, cairan nikotin yang tumpah dan menempel pada kulit anak bisa menyebabkan keracunan hanya dalam beberapa menit.
Maka dari itu, perlu Anda waspadai, terutama sebagai pengguna rokok elektrik atau vape, bahwa rokok elektrik bisa lebih membahayakan untuk anak Anda.
Berapa dosis nikotin yang bisa menyebabkan keracunan pada anak?
Anak-anak umumnya lebih rentan mengalami keracunan nikotin karena memiliki berat badan dan ukuran tubuh yang lebih kecil.
Adapun dosis berbahaya dari nikotin dapat berbeda-beda pada setiap usia anak. Secara garis besar, berikut jenis-jenis produk nikotin dan perkiraan dosis di dalamnya.
- Rokok yang disaring: 13—30 mg.
- Puntung rokok bekas: 5—7 mg.
- Permen karet/permen nikotin: 2—4 mg.
- Patch nikotin (isi penuh): 36—114 mg.
- Kartrid nikotin cair (digunakan pada rokok elektrik): 0,5—36mg/mL.
Apa saja tanda-tanda anak keracunan nikotin?
Anak yang mengalami keracunan nikotin akan menunjukkan tanda-tanda atau gejala tertentu.
Tanda-tanda ini bisa langsung muncul dan terjadi dalam waktu sekitar 15 menit hingga 1 jam setelah anak terpapar oleh nikotin. Berikut adalah beberapa ciri keracunan nikotin pada anak.
1. Perubahan tanda vital
Paparan nikotin yang terlalu banyak ke tubuh dapat menyebabkan perubahan pada denyut jantung dan tekanan darah.
Denyut jantung anak bisa meningkat dan kemudian menjadi lebih lambat (aritmia jantung).
Begitu juga dengan tekanan darah anak bisa meningkat (hipertensi) dan kemudian menurun di bawah normal.
2. Masalah pada sistem pencernaan
Anak yang mengalami keracunan rokok bisa menunjukkan tanda-tanda diare, perut kram, mual, dan muntah.
Anak juga bisa mengalami masalah pada mulutnya, seperti perasaan panas pada mulut dan tenggorokan, serta terjadi peningkatan jumlah produksi air liur.
3. Kesulitan bernapas
Keracunan nikotin pada anak juga dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan bernapas, bahkan pernapasan anak bisa berhenti sejenak.
Namun, anak juga bisa mengalami gangguan pernapasan yang menyebabkan ia bernapas lebih cepat.
4. Perubahan mental
Tidak hanya gangguan pada kesehatan fisik, keracunan nikotin juga bisa menyebabkan masalah mental.
Anak yang keracunan kandungan rokok ini bisa mengalami depresi, kecemasan, kegelisahan, kegembiraan, dan kebingungan mental (linglung).
5. Perubahan lainnya
Selain tanda-tanda di atas, anak yang keracunan nikotin juga bisa menunjukkan tanda-tanda, seperti berikut ini.
- Sakit kepala.
- Otot melemah.
- Berkeringat.
- Kejang.
- Koma.
- Henti jantung (cardiac arrest).
Apa saja bahaya keracunan nikotin pada anak?
Keracunan nikotin pada anak-anak dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan, yang kemudian menimbulkan gejala seperti yang telah disebutkan di atas.
Jika keracunan terjadi secara ringan, gejala bisa terjadi selama 1—2 jam. Namun, bila keracunan cukup parah, gejala bisa bertahan hingga 18—24 jam.
Dalam kasus-kasus yang parah, keracunan nikotin bahkan dapat menyebabkan risiko kematian, terutama jika anak mengonsumsi jumlah nikotin yang sangat tinggi.
Selain itu, paparan nikotin pada usia dini juga dapat meningkatkan risiko anak untuk mengembangkan kecanduan rokok atau produk tembakau lainnya saat dewasa.
Kapan perlu bawa anak ke dokter?
- Keracunan nikotin bisa menjadi darurat medis. Jadi, jangan menunda untuk mencari pertolongan. Gejala keracunan dapat muncul dengan cepat, sehingga penting untuk mendapatkan bantuan medis sesegera mungkin.
- Hubungi nomor darurat medis di wilayah Anda (misalnya 118 di Indonesia) untuk meminta bantuan segera. Jelaskan situasinya dengan jelas kepada operator darurat dan berikan informasi penting, seperti berapa banyak nikotin yang mungkin telah dikonsumsi anak. Sampaikan semua informasi yang Anda ketahui tentang jenis dan jumlah produk nikotin yang mungkin telah dikonsumsi anak kepada petugas medis.
Penanganan keracunan nikotin pada anak
Jika Anda mencurigai bahwa seorang anak telah mengalami keracunan nikotin, segera ambil langkah-langkah berikut untuk menangani situasi tersebut.
- Hentikan paparan nikotin. Jika anak menghirup nikotin dari rokok elektronik atau cairan, pindahkan anak ke tempat yang bersih dan bebas dari nikotin secepat mungkin. Pastikan anak tidak lagi terpapar produk yang mengandung nikotin.
- Jangan berikan obat tanpa petunjuk medis. Hindari memberikan obat atau cairan apa pun ke anak kecuali atas petunjuk langsung dari dokter atau petugas medis yang menangani situasi.
- Monitor tanda-tanda vital. Awasi tanda-tanda vital anak, seperti denyut jantung, pernapasan, dan kesadaran. Jika anak kehilangan kesadaran atau mengalami kejang, segera lakukan tindakan CPR (jika Anda terlatih) dan terus lakukan sampai bantuan medis tiba.
- Simpan sisa produk nikotin dengan aman. Simpan sisa produk nikotin, seperti rokok elektronik atau cairan, dan berikan kepada petugas medis untuk membantu mereka dalam penanganan.
Ingatlah bahwa keracunan kandungan rokok ini pada anak dapat berakibat serius, dan langkah-langkah tersebut harus diambil sesegera mungkin.
Bagaimana cara mencegah keracunan nikotin pada anak?
Mengingat keracunan nikotin bisa berakibat fatal pada anak, sebagai orangtua, sebaiknya Anda lebih berhati-hati lagi, terutama jika Anda seorang perokok.
Sangat dianjurkan bagi Anda untuk tidak merokok di depan anak Anda. Selain untuk mencegah anak dari bahaya asap rokok, hal ini juga untuk menghindari anak dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti keracunan kandungan rokok.
Selain itu, jauhkan rokok, rokok elektrik, isian rokok elektrik, dan alat lainnya yang terkait rokok dari jangkauan anak Anda.
Taruh rokok dan peralatan merokok Anda di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak.
Tanyakan lebih lanjut kepada dokter atau tenaga medis lainnya perihal cara pencegahan lainnya yang bisa dilakukan.
[embed-health-tool-vaccination-tool]