Anda mungkin sudah sering mendengar istilah masuk angin. Biasanya, kondisi ini digambarkan dengan perut yang terasa kembung seperti banyak angin dan buang angin terus menerus. Meski umum terjadi pada orang dewasa, masuk angin juga bisa dialami bayi.
Bahkan, masuk angin juga merupakan gangguan pencernaan pada bayi yang umum terjadi. Namun, seperti apa gejala, penyebab, serta cara mengatasinya? Berikut ulasannya.
Apa gejala masuk angin pada bayi?
Gas adalah bagian normal dalam sistem pencernaan manusia. Zat ini ada di dalam tubuh setiap manusia serta terdiri dari udara dan jenis gas lainnya.
Gas pun biasanya keluar dari tubuh melalui mulut saat Anda sendawa atau melalui anus ketika kentut.
Meski normal, pada beberapa kondisi, gas di dalam saluran pencernaan bisa menimbulkan ketidaknyamanan yang sering diartikan sebagai masuk angin.
Ini biasanya terjadi ketika udara yang masuk ke dalam tubuh terlalu berlebihan sehingga perut akan terus kembung. Anda pun sering bersendawa serta buang angin.
Nah, gejala serupa juga umumnya muncul pada bayi yang masuk angin. Biasanya, perut bayi menjadi kembung, bayi sering kentut, serta bersendawa.
Selain itu, bayi yang masuk angin sering disertai dengan tanda lainnya. Berikut adalah ciri-ciri bayi masuk angin.
1. Bayi menangis
Masuk angin membuat perut si Kecil tak nyaman. Bayi cenderung menangis selama berjam-jam bahkan hingga seharian.
Namun, jika hal ini terjadi setiap hari dan tak kunjung membaik, ada baiknya Anda konsultasikan kepada dokter anak.
2. Bayi rewel
Bila si Kecil biasanya terlihat ceria ketika diajak bercanda atau bermain, tetapi kini ia cenderung kesal dan rewel, bisa jadi ini gejala masuk angin.
Gas yang terjebak di dalam sistem cerna dan perut bayi yang kembung membuatnya lebih rewel karena ia merasa tak nyaman.
3. Wajahnya memerah
Masuk angin pada si Kecil juga ditandai dengan merahnya wajah bayi saat ia menangis.
Selain itu, bayi dapat menangis menjerit seperti ia sedang mengalami rasa sakit.
4. Tidak cukup tidur dan tidak nafsu makan
Rasa tidak nyaman pada perut bayi bisa menyerang kapan saja sehingga ia menjadi gelisah dan terus menerus menangis.
Ini menyebabkan waktu tidur bayi terganggu. Tak hanya itu, nafsu makan bayi pun cenderung berkurang saat ia mengalami masuk angin.
5. Gelisah dan tidak nyaman
Anda bisa melihat perubahan sikap bayi saat kondisi ini terjadi. Umumnya, bayi menunjukkan ketidaknyamanannya dengan menggeliat atau meringkuk karena menahan rasa sakit.
Selain itu, kakinya terangkat hingga ke dada, terutama saat ia sedang rewel.
Apa penyebab masuk angin pada si Kecil?
Masuk angin bisa terjadi ketika udara yang masuk ke dalam sistem pencernaan terlalu banyak.
Adapun penyebabnya bisa beragam. Berikut adalah penyebab masuk angin pada bayi yang umum terjadi.
1. Terlalu banyak menelan udara saat menyusui
Banyaknya udara yang masuk ke dalam perut bayi sering terjadi bila cara menyusui bayi tidak tepat.
Posisi mulut bayi tidak menempel pada puting dan areola sehingga saat mengisap ASI, ada udara yang ikut masuk ke dalam tubuhnya.
2. Terlalu sering menangis
Terlalu sering menangis membuat angin masuk ke dalam perut bayi.
Mungkin sulit mengetahui apakah bayi menangis karena ada gas pada perutnya atau menangis menyebabkannya masuk angin.
Alangkah baiknya untuk menenangkan bayi sesegera mungkin saat ia mulai menangis.
3. Tidak cocok dengan susu atau MPASI
Kemungkinan lainnya, yaitu masuk angin pada bayi disebabkan oleh ketidakcocokan dengan MPASI atau susu formula.
Akibat hal tersebut, sistem pencernaan si Kecil mengalami gangguan, menghasilkan banyak gas, dan membuat perut kembung.
4. Sistem pencernaan belum matang
Penyebab paling utama adalah sistem pencernaan bayi yang belum matang sehingga masih belajar untuk mencerna makanan.
Akibat penyebab ini, masuk angin sering terjadi pada bayi baru lahir hingga berusia 3 bulan serta usia 6—12 bulan saat pertama kali mencoba ragam makanan.