Eksim adalah peradangan kronis yang dipicu oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi sel lemak yang disebut ceramide dalam jumlah cukup.
Penyebab eksim memang belum dapat dipastikan. Namun, ruam atau bintik kemerahan khas eksim yang menyebabkan pipi bayi merah, bersisik, dan terasa gatal tidak disebabkan oleh konsumsi atau paparan susu (ASI).
Sampai saat ini, yang peneliti tahu adalah risiko dermatitis atopik kemungkinan besar cenderung dipengaruhi oleh faktor genetik, fungsi sistem imun bayi, dan faktor eksternal lainnya.
Gejala eksim itu sendiri umumnya mulai muncul pada 6 bulan pertama kehidupan bayi. Pada enam bulan pertama ini jugalah bayi sangat disarankan untuk menyusui ASI eksklusif. Namun sekali lagi, kemunculan eksim pada bayi bukan disebabkan oleh konsumsi atau paparan ASI.
Satu hal yang pasti adalah: risiko bayi mengalami eksim dapat lebih besar jika terlahir dalam keluarga yang memiliki riwayat alergi makanan. Melansir National Eczema Association, sekitar 30 persen penderita eksim di dunia sudah lebih dulu memiliki alergi terhadap suatu makanan; biasanya makanan yang mengandung kacang, telur, dan susu.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa memang ada kaitan antara alergi makanan, termasuk alerhgi susu, dengan kemunculan penyakit eksim. Namun, susu itu sendiri bukanlah penyebab kemunculan eksim untuk yang pertama kalinya.
Bagi anak yang memiliki alergi terhadap susu atau produk olahannya, reaksi alergi dapat memperparah gejala eksim jika terus menerus mengonsumsinya.
Bayi yang mengalami ruam eksim boleh minum susu atau ASI
Melihat penjelasan di atas, jelas bahwa eksim susu tidaklah disebabkan oleh konsumsi atau paparan ASI. Maka dari itu, menghentikan pemberian ASI eksklusif bukanlah solusi yang tepat untuk menghilangkan eksim.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar