Bukan hanya pada orang dewasa, psoriasis juga dapat dialami oleh anak-anak, termasuk bayi. Psoriasis pada anak ditandai dengan munculnya bercak-bercak merah yang bersisik pada kulit. Bercak ini sering dikira ruam biasa, padahal mungkin butuh penanganan yang berbeda.
Agar tidak salah mengenali dan menangani penyakit ini, simak penjelasan berikut ini mengenai psoriasis yang terjadi pada anak.
Apa itu psoriasis pada anak?
Psoriasis pada anak adalah satu dari beberapa jenis penyakit kulit yang bisa terjadi pada anak.
Penyakit ini membuat sel kulit baru terus tumbuh dengan cepat sehingga menumpuk di permukaan kulit.
Alhasil, anak yang mengalami psoriasis memiliki bercak sisik berwarna putih kemerahan yang menebal di bagian kulit tertentu.
Psoriasis biasanya dialami oleh orang dewasa. Namun seperti yang dijelaskan sebelumnya, penyakit ini bisa terjadi pada siapa pun di berbagai usia, termasuk anak-anak.
Apa saja jenis dan gejala psoriasis pada anak?
Psoriasis terbagi menjadi beberapa jenis. Masing-masing jenis psoriasis biasanya memunculkan gejala yang berbeda-beda.
Adapun jenis yang dapat dialami oleh anak-anak antara lain sebagai berikut.
1. Psoriasis plak atau psoriasis vulgaris
Ini merupakan jenis yang paling umum terjadi pada anak-anak.
Sebuah studi dari jurnal Pediatric Drugs menyatakan bahwa 75% anak yang menderita psoriasis mengidap jenis ini.
Adapun gejala psoriasis plak meliputi berikut ini.
- Bercak berwarna kemerahan dan bersisik yang terdapat pada permukaan kulit.
- Terdapat lapisan kering, tipis, dan berwarna putih perak yang menutupi bercak tersebut.
- Kulit anak kering, pecah-pecah, bahkan berdarah.
- Anak merasa gatal hingga sensasi terbakar di area yang terdapat bercak tersebut.
Bercak pada psoriasis plak paling sering ditemukan di siku, lutut, kulit kepala, dan punggung bagian bawah.
2. Psoriasis gutata
Jenis psoriasis ini merupakan yang kedua terbanyak dialami oleh anak setelah psoriasis plak.
Melansir jurnal Dove Medical Press, sebanyak 14%—30% penderita psoriasis pada anak mengidap jenis ini.
Psoriasis gutata biasanya dialami oleh anak-anak hingga usia remaja dengan gejala sebagai berikut.
- Adanya benjolan kecil di kulit yang muncul tiba-tiba.
- Benjolan tersebut berwarna kemerahan dan bersisik, tetapi tidak setebal sisik pada psoriasis plak.
- Benjolan psoriasis gutata biasanya terdapat di sebagian besar area tubuh, termasuk kaki dan lengan. Terkadang menyebar hingga ke wajah, telinga, dan kulit kepala.
3. Psoriasis pustulosa
Jenis psoriasis ini juga dapat dialami oleh anak-anak, tetapi kasusnya terbilang langka. Adapun gejala psoriasis pustulosa antara lain sebagai berikut.
- Kulit merah, bengkak, dan terdapat benjolan bernanah.
- Rasa nyeri pada kulit yang terkena.
- Muncul bintik-bintik cokelat setelah benjolan kering.
Jika mengalami jenis psoriasis ini, si Kecil mungkin akan mengalami kesulitan saat menggerakkan tangan atau kakinya.
Apa penyebab psoriasis pada anak?
Perlu Anda pahami bahwa psoriasis bukanlah penyakit kulit yang ditularkan oleh orang lain, melainkan disebabkan oleh masalah autoimun pada tubuh anak sendiri.
Masalah autoimun tersebut menyebabkan gangguan sistem kekebalan. Akibatnya, kulit membentuk lapisan-lapisan sel secara berlebihan.
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab gangguan autoimun pada penyakit psoriasis.
Namun, sejumlah ilmuwan mencurigai penyakit ini melekat pada gen sehingga dapat menurun secara genetis.
Menurut studi pada Current Dermatology Report, jika salah satu orangtua mengidap psoriasis, sekitar 16% kemungkinan anaknya juga mengidap kondisi tersebut.
Meski begitu, tidak semua pengidap psoriasis memiliki gen tersebut dalam tubuhnya.
Begitupun sebaliknya, ada pula anak yang memiliki gen psoriasis tetapi tidak menderita penyakit tersebut.
Apa faktor risiko psoriasis pada anak?
Meskipun memiliki penyakit psoriasis, gejalanya tidak terjadi sepanjang waktu.
Biasanya, penyakit ini baru muncul ketika dipicu oleh beberapa faktor tertentu, baik dari dalam tubuh maupun luar.
Setiap anak mungkin memiliki faktor pemicu yang berbeda-beda. Namun biasanya, faktor risiko psoriasis meliputi hal-hal berikut:
- infeksi dari luar tubuh seperti virus atau bakteri,
- iritasi pada kulit,
- kelebihan berat badan pada anak,
- anak mengalami stres,
- cuaca yang dingin, serta
- penggunaan obat-obatan tertentu.
Ketika gejala psoriasis pada anak kambuh, sebaiknya Anda mencari tahu apa faktor yang memicunya agar dapat dihindari pada kemudian hari.
Pada usia berapa anak dapat mengalami psoriasis?
Bagaimana cara mendiagnosis psoriasis pada anak?
Psoriasis seringkali dikira ruam kulit atau alergi biasa. Pemeriksaan fisik oleh dokter diperlukan untuk mendeteksi kondisi tersebut dengan lebih tepat.
Selama pemeriksaan, dokter akan melihat kondisi kulit anak yang terkena psoriasis dan hal-hal berikut.
- Apa saja gejala yang dialami oleh anak?
- Pengobatan apa saja yang sudah dilakukan?
- Apakah terdapat penderita psoriasis di keluarga?
- Apa pemicu sehingga anak mengalami kondisi tersebut?
Selain itu, dokter mungkin menanyakan apakah anak mengalami sakit pada persendian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ia mengalami psoriasis arthritis.
Umumnya, pemeriksaan laboratorium tidak terlalu dibutuhkan. Namun, pada kasus tertentu mungkin anak memerlukan pemeriksaan biopsi.
Biasanya, biopsi dilakukan untuk membedakan psoriasis pada anak dengan penyakit kulit lainnya yang mirip gejalanya, seperti eksim.
Bagaimana cara mengobati psoriasis pada anak?
Hingga saat ini, belum ditemukan obat untuk menyembuhkan psoriasis, baik pada anak maupun orang dewasa.
Namun, penanganan perlu dilakukan untuk mengatasi gejala yang dialami oleh anak dan mencegahnya agar tidak kambuh.
Adapun perawatan pada anak yang dapat Anda lakukan antara lain sebagai berikut.
1. Pengobatan luar
Penggunaan obat luar biasanya diresepkan oleh dokter untuk meredakan gejala psoriasis pada si Kecil, seperti mengurangi gatal, perih, dan nyeri.
Obat-obatan yang digunakan meliputi:
- salep,
- losion,
- krim,
- cairan oles, dan
- sabun.
Dokter mungkin menambahkan salep vitamin D analog untuk dioleskan pada kulit anak seperti calcipotriene.
Pemberian vitamin D merupakan salah satu cara pengobatan psoriasis yang cukup efektif.
2. Berjemur di bawah sinar matahari
The Psoriasis and Psoriatic Arthritis Alliance menyatakan bahwa penderita psoriasis dapat mengalami perbaikan setelah berjemur di bawah matahari.
Ini karena sinar UVA dan UVB yang dipancarkan oleh matahari dapat membantu mengaktifkan vitamin D pada kulit.
Vitamin D dipercaya dapat memperbaiki kondisi sel-sel pada kulit.
Meski begitu, sebaiknya Anda tidak membiarkan anak terlalu lama berjemur karena dapat menyebabkan kulit terbakar sehingga memperparah gejala psoriasis yang dideritanya.
Pastikan pula si Kecil berjemur pada jam yang tepat yaitu pagi hari sebelum matahari terlalu tinggi.
3. Terapi sinar (phototherapy)
Selain berjemur, Anda dapat melakukan terapi sinar untuk anak.
Metode ini dilakukan di rumah sakit atau klinik menggunakan sejumlah perlengkapan yang memancarkan sinar khusus seperti inframerah atau sinar ultraviolet buatan.
Biasanya, terapi ini diperlukan untuk meredakan gejala psoriasis pada anak yang cukup parah.
Dokter mungkin menyarankan terapi sinar jika penggunaan salep dan berjemur di bawah matahari dianggap belum berhasil.
4. Pemberian vitamin D
Selain pengobatan luar, dokter juga mungkin meresepkan suplemen vitamin D untuk diminum.
Ini karena anak yang menderita psoriasis biasanya mengalami kekurangan vitamin tersebut dalam tubuhnya.
Selain dari suplemen, Anda juga bisa memberikan menu makanan atau minuman yang mengandung vitamin D seperti:
- susu dan jus yang diperkaya vitamin D,
- margarin dan yoghurt yang diperkaya vitamin D,
- ikan salmon,
- ikan tuna,
- kuning telur, serta
- keju swiss.
Segera periksakan si Kecil ke dokter bila Anda melihat gejala psoriasis.
Dokter akan membantu memberikan pengobatan terbaik sesuai dengan kondisi buah hati Anda.
[embed-health-tool-vaccination-tool]