Sama seperti orang dewasa umumnya, keringat dingin juga bisa terjadi pada bayi. Walaupun munculnya keringat adalah proses kondisi tubuh yang normal, sebenarnya apa yang memicu si Kecil mengalami keringat dingin? Apakah keringat dingin pada bayi ini berbahaya? Berikut adalah penjelasan lengkap yang wajib orangtua ketahui.
Apa itu keringat dingin pada bayi?
Pada beberapa minggu pertama, sebagian besar bayi baru lahir belum bisa mengeluarkan keringat dari tubuhnya karena kelenjar keringat belum berfungsi sepenuhnya.
Namun, setelah kelenjar keringat berfungsi, tak heran Anda sudah bisa merasakan bajunya basah karena keringat saat cuaca panas.
Ada kalanya, orangtua pun merasakan keringat dingin pada si Kecil. Ini adalah kondisi yang terjadi tiba-tiba sehingga tubuh si Kecil terasa dingin dari biasanya.
Mengutip dari Medline Plus, sindrom keringat dingin adalah kondisi yang menjadi tanda adanya masalah pada pengaturan suhu tubuh.
Sebenarnya, keringat juga berfungsi untuk mengontrol suhu tubuh. Saat air dalam keringat menguap, hal ini pula yang membuat permukaan kulit menjadi dingin.
Walaupun normal terjadi, orangtua juga perlu tetap waspada karena bayi yang mengalami keringat dingin juga bisa menjadi suatu tanda masalah kesehatan lainnya.
Gejala keringat dingin pada bayi
Jika Anda merasa tubuh bayi dingin tapi berkeringat, itu adalah gejala atau ciri-ciri umum dari keringat dingin pada bayi.
Meski umumnya gejala tersebut adalah yang normal terjadi, tetapi keringat dingin bisa jadi bagian dari gejala ketika si Kecil mengalami kondisi kesehatan tertentu.
Ini terutama jika kondisi keringat dingin pada si Kecil disertai dengan gejala lainnya, seperti:
- napas yang berat,
- perubahan warna kulit,
- bayi demam tinggi,
- menggigil, hingga
- muntah.
Sebaiknya segera bawa si Kecil ke dokter jika Anda melihat kondisi yang tidak biasa pada si Kecil agar segera mendapatkan penanganan.
Penyebab keringat dingin pada bayi
Kondisi keringat dingin dapat terjadi pada suhu panas maupun dingin. Selama si Kecil tidak mengalami masalah apa pun, orangtua perlu mengetahui bahwa ini adalah kondisi normal.
Akan tetapi, ada pula berbagai kondisi kesehatan lainnya yang bisa membuat si Kecil mengalami keringat dingin, di antaranya adalah berikut.
1. Sepsis
Sepsis adalah infeksi yang memengaruhi sistem seluruh tubuh. Penyebab dari kondisi ini biasanya adalah bakteri, kuman, hingga cairan ketuban yang juga terinfeksi.
Saat bayi mengalami sepsis, kemungkinan gejalanya adalah demam, bernapas dengan cepat, perubahan suhu tubuh, hingga keringat dingin.
2. Infeksi lainnya
Selain sepsis, penyebab keringat dingin pada si Kecil juga bisa karena penyakit infeksi lainnya. Hal ini karena pada perkembangan bayi, ia tergolong lebih rentan mengalami penyakit tertentu.
Sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang dengan baik untuk melawan bakteri, virus, serta parasit.
3. Kadar gula rendah
Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah terlalu rendah. Padahal, glukosa adalah salah satu sumber energi untuk otak dan tubuh.
Oleh karena itu, saat mengalami kondisi ini, tak menutup kemungkinan terjadi keringat dingin pada si Kecil, kulit menjadi biru, gemetar, hingga mengalami masalah pernapasan.
4. Syok
Ini adalah reaksi tubuh yang juga bisa si Kecil alami karena cedera atau situasi tertentu sehingga mengakibatkan keringat dingin.
Ketika mengalami syok, organ tidak mendapatkan oksigen atau darah yang cukup sehingga tubuh tidak bisa bekerja secara maksimal.
5. Gangguan pernapasan
Ada cukup banyak penyebab gangguan pernapasan pada anak-anak dan juga bayi sehingga mengakibatkan ia mengalami keringat dingin.
Umumnya, ini terjadi karena adanya infeksi, penyakit kronis, hingga saluran udara yang tersumbat. Artinya, si Kecil tidak mendapatkan cukup oksigen ke paru-paru.
6. Penyakit jantung bawaan
Penyakit jantung bawaan bisa menyebabkan badan bayi dingin tapi berkeringat. Dalam kondisi ini, bayi bisa berkeringat hampir sepanjang waktu karena tubuh bekerja lebih keras memompa darah.
Lalu, si Kecil juga kemungkinan bisa mengalami kondisi lainnya seperti warna kulit menjadi biru hingga bernapas lebih cepat tetapi pendek.
Cara mengatasi bayi keringat dingin
Pengobatan serta perawatan si Kecil yang mengalami keringat dingin juga bergantung pada penyebabnya.
Namun, orangtua juga bisa melakukan pertolongan pertama saat merasakan kondisi ini pada si Kecil, seperti berikut ini.
- Periksa terlebih dahulu suhu tubuh si Kecil.
- Coba ganti pakaian sesuai dengan suhu tubuhnya serta untuk menghindari biang keringat.
- Berikan susu atau ASI agar cairan dalam tubuhnya tetap terpenuhi sehingga terhindar dari dehidrasi.
Jika dalam beberapa jam suhu tubuh anak tetap normal dan tidak terasa adanya keringat dingin pada bayi, Anda bisa merasa lega.
Sebaliknya, saat anak mengalami gejala atau tanda lainnya sebaiknya segera bawa ia ke dokter.
Kesimpulan
[embed-health-tool-vaccination-tool]