backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kenali Tanda Dehidrasi pada Anak dan Bayi

Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 23 jam lalu

Kenali Tanda Dehidrasi pada Anak dan Bayi

Dehidrasi adalah kondisi yang tidak boleh dianggap sepele dan sangat berbahaya bila diabaikan. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengetahui tanda dehidrasi pada anak. 

Pasalnya, dehidrasi dapat terjadi pada siapa saja, termasuk pada anak. Apa saja ciri-ciri dehidrasi pada anak?

Bagaimana gejala dehidrasi pada anak?

dehidrasi anak

Dehidrasi adalah kondisi dimana tubuh kekurangan air dalam tubuh akibat kehilangan cairan lebih banyak dibandingkan yang diterimanya. 

Saat mengalami dehidrasi, rasa haus tidak selalu merupakan indikator awal yang dapat menjadi tanda dehidrasi pada anak. 

Namun, merangkum dari The Royal Children’s Hospital Melbourne, berikut ini adalah beberapa tanda bila anak mengalami dehidrasi ringan. 

Sedangkan, bila anak mengalami dehidrasi parah, maka berikut adalah gejala yang mungkin timbul. 

  • Sangat haus. 
  • Lesu atau kurang aktif dari biasanya. 
  • Pucat dan mata cekung. 
  • Air mata tidak ada saat menangis. 
  • Badan anak terasa dingin, terutama tangan dan kaki. 
  • Bernapas lebih cepat dari biasanya. 
  • Detak jantung yang lebih cepat. 
  • Mudah tersinggung. 
  • Mengantuk
  • Kebingungan. 

Bila anak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi parah, segera temui dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan. 

Penyebab dehidrasi pada anak

Dehidrasi pada anak bisa disebabkan oleh berbagai hal, berikut penjelasannya. 

  • Diare dan muntah. Kehilangan cairan melalui diare dan muntah adalah penyebab utama dehidrasi pada anak-anak. Kondisi ini dapat terjadi karena infeksi virus, bakteri, atau parasit.
  • Demam. Anak-anak yang mengalami demam cenderung mengeluarkan lebih banyak cairan melalui keringat. Jika tidak diganti dengan minum yang cukup, hal ini dapat menyebabkan dehidrasi.
  • Kehilangan cairan berlebih. Aktivitas fisik yang intens, terutama saat cuaca panas, dapat menyebabkan kehilangan cairan berlebih melalui keringat, yang jika tidak digantikan dengan minum yang cukup dapat mengakibatkan dehidrasi.
  • Kurang minum. Anak-anak mungkin tidak minum cukup cairan atau kurang minum, baik karena lupa atau karena mereka tidak merasa haus.
  • Penyakit. Beberapa kondisi medis tertentu, seperti diabetes pada anak, penyakit ginjal, atau gangguan pada sistem pencernaan, juga dapat menyebabkan dehidrasi pada anak-anak.

Penting untuk diingat bahwa anak-anak lebih rentan terhadap dehidrasi daripada orang dewasa karena mereka memiliki proporsi tubuh yang lebih tinggi dari air dan laju metabolisme yang lebih cepat. 

Oleh karena itu, penting untuk memantau tanda-tanda dehidrasi dan memastikan anak-anak minum cukup cairan secara teratur, terutama saat mereka sakit atau beraktivitas fisik intens.

Cara mengatasi dehidrasi pada anak

anak kurang mineral kekurangan mineral pada anak

Bila anak mengalami dehidrasi yang tergolong ringan, seperti menunjukkan tanda mulut kering, lemas, dan haus, Anda sebagai orangtua dapat melakukan beberapa cara untuk meringankan gejala tersebut, di antaranya. 

1. Berikan asupan cairan 

Salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan anak lebih banyak cairan. 

Salah satu pilihan yang dapat diberikan adalah larutan oralit yang dapat dibeli tanpa resep dari dokter di apotek. 

Bila anak menolak larutan oralit, coba berikan jus apel encer atau susu yang biasanya dikonsumsi oleh si Kecil. 

Saat si Kecil muntah, Anda dapat memberikannya lebih sedikit cairan, namun lebih sering. Misalnya beri anak Anda beberapa suap air setiap 15 menit sekali. 

2. Hindari memberikan minuman yang memperparah dehidrasi

Saat anak mengalami dehidrasi, sebaiknya hindari memberikan minuman yang mengandung gula berlebihan atau kafein, seperti minuman bersoda atau minuman energi.

Hal ini karena beberapa minuman tersebut dapat meningkatkan kehilangan cairan tubuh dan memperparah dehidrasi.

3. Istirahat yang cukup 

Istirahat yang cukup sangat penting saat anak mengalami dehidrasi. Saat tubuh berjuang untuk pulih dari kekurangan cairan, istirahat adalah waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan diri. 

Pasalnya, istirahat memungkinkan tubuh anak untuk fokus sepenuhnya pada proses pemulihan dan mengalokasikan energi yang tersisa untuk memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit.

4. Konsultasikan dengan dokter 

Bila anak tidak kunjung membaik atau Anda merasa bahwa si Kecil mengalami dehidrasi yang parah atau Anda tidak yakin bagaimana mengatasi dehidrasi tersebut, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis untuk mendapatkan saran dan perawatan yang tepat.

Yang perlu diingat adalah dehidrasi dapat menjadi kondisi serius, terutama pada anak-anak, dan memerlukan perhatian medis yang cepat dan tepat. 

Kesimpulan

  • Dehidrasi adalah kondisi dimana tubuh kekurangan air dalam tubuh akibat kehilangan cairan lebih banyak dibandingkan yang diterimanya. 
  • Dehidrasi pada anak adalah salah satu kondisi yang tidak boleh dianggap sepele karena sangat berbahaya bila diabaikan.
  • Saat mengalami dehidrasi, anak dapat mengalami gejala seperti bibir, lidah, mulut, atau tenggorokan kering, lebih jarang buang air kecil, mual, hingga sakit kepala.
  • Dehidrasi pada anak bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti diare, demam, kehilangan cairan berlebih, kurang minum, hingga kondisi medis tertentu.
  • Untuk mengatasinya, orangtua perlu memberikan cairan yang cukup, memastikan anak mendapatkan istirahat, serta menghindari minuman yang memperparah kondisi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 23 jam lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan