Saat muncul bintik-bintik dan ruam pada bayi atau anak apa yang pertama kali Anda lakukan? Walaupun terlihat sepele, tidak menutup kemungkinan gejala ini mengarah pada masalah kesehatan yang cukup serius, seperti campak. Agar tetap waspada, simak penjelasan lengkap mengenai ciri-ciri atau gejala campak pada bayi dan anak.
Gejala campak pada bayi dan anak berdasarkan fasenya
Campak atau rubeola adalah penyakit infeksi akibat paramyxovirus pada saluran pernapasan yang tergolong sangat menular.
Penyakit yang juga dikenal dengan nama gabagen atau gabakan ini bisa terjadi cukup serius hingga fatal, termasuk pada anak.
Kondisi ini dapat ditularkan lewat kontak langsung dan melalui udara. Saat sudah terinfeksi, gejala akan mulai muncul secara bertahap sesuai fasenya.
Berikut fase perkembangan gejala atau ciri-ciri campak pada anak maupun bayi yang perlu diperhatikan orangtua.
1. Masa infeksi dan inkubasi
Virus campak mempunyai masa inkubasi di dalam tubuh yaitu sekitar 7 hingga 14 hari.
Pada masa ini, tidak akan terlihat gejala gabagen apa pun pada tubuh anak maupun bayi, termasuk ruam.
2. Gejala dan ciri-ciri campak nonspesifik
Campak pada anak maupun bayi biasanya dimulai dengan gejala awal berikut ini.
- Demam.
- Pilek atau hidung berair.
- Sakit tenggorokan.
- Batuk anak yang terus menerus.
- Mata berair dan kemerahan.
Kondisi ini tergolong ringan dan berlangsung selama dua hingga tiga hari.
3. Kondisi akut dan munculnya ruam
Setelah itu, muncul gejala campak lainnya yang lebih serius, seperti ruam atau gabagen pada anak maupun bayi.
Ruam terdiri dari bintik-bintik merah kecil dan ada beberapa di antaranya sedikit menonjol. Bahkan, bintik dapat bergabung menjadi satu membentuk bintik yang lebih besar lagi.
Bercak dan bintik merah yang tergolong rapat bisa membuat tampilan kulit di seluruh tubuh terlihat kemerahan. Namun terkadang, bintik juga bisa berwarna kecokelatan.
Bagian tubuh yang pertama kali muncul ciri-ciri gabagen pada anak adalah wajah. Beberapa hari kemudian, ruam mulai menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti lengan, perut, paha, hingga kaki.
Pada saat yang sama, demam pada anak mulai mengalami peningkatan hingga 40°C. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir karena gejala campak ini akan berangsur-angsur mereda dan menghilang.
Ruam biasanya terjadi 14 hari setelah terpapar virus, dengan kisaran 7—18 hari.
Lalu, ciri gabagen pada anak dan bayi ini akan berlangsung selama 5—6 hari hingga akhirnya mulai memudar.
4. Periode penularan gejala
Saat gejala gabagen pada anak sudah muncul, ada kemungkinan si Kecil masih dapat menyebarkan virus ke orang lain selama 8 hari.
Penularan infeksi ini terjadi selama sekitar 8 hari, dimulai sejak 4 hari sebelum gejala muncul hingga gejala seperti ruam atau gabagen pada bayi maupun anak muncul selama 4 hari.
Untuk menghindari risiko penularan infeksi kepada orang lain, jauhkan anak dari melakukan kontak secara langsung dan terlalu dekat dengan orang lain.
Beri pemahaman pada anak bahwa ia harus menjaga jarak untuk sementara waktu dengan orang-orang di sekitarnya, terutama orang yang belum mendapat vaksinasi campak.
Kebanyakan anak biasanya akan mengalami campak selama seminggu sebelum akhirnya mulai merasa lebih baik, sekitar dua hari setelah muncul ruam pada kulit.
Namun, batuk pada bayi dan anak mungkin akan terus berlangsung hingga 2 minggu meski gejala lain sudah mereda.
5. Kondisi lanjutan atau komplikasi
Terkadang, gejala campak pada anak bisa terjadi cukup serius dan menyebabkan terjadinya kondisi lanjutan atau komplikasi.
Komplikasi tersebut dapat meliputi infeksi telinga, pneumonia, atau diare dan muntah-muntah.
Selain itu, kondisi yang lebih serius lagi bisa terjadi, seperti ensefalitis atau disebut juga radang otak.