
Anda mungkin mengira bahwa kudis hanya bisa dialami oleh orang dewasa. Nyatanya, bayi juga bisa kena kudis.
Penyakit kulit ini disebabkan oleh gigitan kutu yang disebut Sarcoptes scabiei pada kulit bayi, yang kemudian memunculkan bentol berair.
Kudis sangat menular dan ditularkan lewat kontak dengan seseorang yang terinfeksi, misalnya saat bersalaman.
Kutu penyebab kudis dapat ditularkan melalui penggunaan barang yang sama, seperti selimut, handuk, atau pakaian.
Penyakit ini juga sangat mudah menular di tempat ramai yang membuat banyak kontak dekat. Sebagai contoh, asrama, taman bermain, atau tempat penitipan anak.
Selain benjolan berair, kudis juga menyebabkan gejala seperti kulit menebal, bersisik, keropeng, dan gatal. Benjolan dapat muncul di bagian tubuh mana pun, namun paling sering di area tangan dan kaki.
Cara mengatasi kudis pada bayi:
Dokter akan mengobati kudis dengan memberikan krim atau losion yang dapat membunuh kutu. Obat ini harus dioleskan ke seluruh tubuh, tidak hanya pada area yang bentol berair saja.
Si kecil perlu memakai obat ini dalam waktu 8 hingga 12 jam, setelahnya kulit harus dibersihkan sehingga obat lebih efektif digunakan menjelang tidur.
Pada bentol berair pada kulit bayi yang berukuran besar, dokter akan meresepkan obat oral dan obat lain untuk meredakan gatal.
Untuk mencegahnya, hindari kontak intens atau penggunaan barang yang sama dengan orang terinfeksi. Anda juga perlu membersihkan barang yang sering digunakan bersamaan dengan air hangat, seperti handuk, seprai, atau pakaian.
4. Eksim

Kulit yang memiliki bentol berair dapat disebabkan oleh eksim, terutama pada bayi berusia 6 bulan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar