Ibu mungkin sudah sering mendengar betapa menakjubkannya ASI dan proses menyusui bagi kesehatan ibu dan bayi. Namun, beberapa di antara ibu juga mungkin masih ada yang belum tahu tentang berbagai keajaiban ASI tersebut. Supaya lebih mengenalnya, kenalan dulu dengan fakta seputar ASI dan ASI eksklusif pada ulasan berikut, yuk!
Fakta seputar ASI dan ASI eksklusif yang ibu perlu tahu
Berbagai kalangan di dunia kesehatan merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.
Kemudian berlanjut setidaknya selama 12 bulan bersama dengan makanan padat (MPASI).
Waktu ini disebut menjadi momen yang tepat bagi bayi untuk mendapat manfaat dari ASI secara optimal.
Adapun manfaat ini bisa bayi dapatkan karena kandungan dan kemampuan ASI serta fakta-fakta lainnya.
Apa saja itu? Berikut rangkuman fakta seputar ASI dan ASI eksklusif yang perlu ibu tahu.
1. ASI mudah dicerna
ASI mengandung dua jenis protein yang cukup seimbang, yaitu whey sekitar 60% dan kasein 40%. Keseimbangan protein inilah yang memungkinkan ASI lebih mudah dicerna oleh bayi.
ASI berbeda dengan susu sapi dan susu formula bayi yang mengandung protein kasein lebih tinggi. Misalnya, susu sapi mengandung sekitar 80% protein kasein dan 20% whey.
2. ASI bisa mencegah infeksi
Bukan cuma mudah dicerna, kandungan kedua protein tersebut juga membuat ASI dapat membantu mencegah penyakit infeksi pada bayi.
Pasalnya, sekitar 60—80% protein pada ASI adalah whey yang memiliki kemampuan untuk melindungi tubuh dari infeksi.
Lebih spesifiknya, protein IgA sekretori dalam ASI dapat melindungi bayi dari infeksi virus dan bakteri, sedangkan lysozyme dapat melindungi bayi dari infeksi bakteri E. Coli dan Salmonella yang menyerang pencernaan.
3. ASI mengandung semua nutrisi yang bayi butuhkan
Fakta tentang ASI lainnya adalah berbagai kandungan nutrisi yang ada di dalam ASI.
Bukan cuma protein, faktanya, ASI mengandung berbagai nutrisi lain yang bayi butuhkan, terutama untuk perkembangan bayi baru lahir.
Ini termasuk lemak untuk perkembangan otak dan sistem saraf bayi, karbohidrat (terutama laktosa) untuk mengurangi bakteri tidak baik di perut dan meningkatkan penyerapan kalsium, fosfor, dan magnesium.
Tak lupa, ada pula berbagai jenis vitamin untuk mendukung tumbuh kembang bayi.
4. Vitamin dalam ASI tergantung pada asupan ibu
ASI memang mengandung ragam vitamin. Namun tahukah ibu? American Pregnancy Association menyebut bahwa jumlah dan jenis vitamin dalam ASI tergantung pada apa yang ibu makan.
Itulah mengapa sangat penting untuk memperhatikan asupan dan nutrisi ibu menyusui agar vitamin untuk bayi bisa terpenuhi, misalnya vitamin A, B, C, D, E, dan K.
5. Tekstur dan warna ASI tidak selalu sama
ASI yang keluar saat menyusui tidak selalu memiliki warna dan tekstur yang sama. Perbedaan pada ASI ini disebut dengan foremilk dan hindmilk.
Foremilk adalah ASI yang keluar saat bayi Anda mulai menyusu, yang umumnya berwarna putih kebiruan dan bertekstur encer.
Sementara hindmilk adalah ASI yang keluar menjelang akhir sesi menyusu yang biasanya bertekstur lebih kental dan berwarna agak kuning karena kandungan lemaknya lebih tinggi.
6. ASI bisa menjadi obat
Bukan cuma mencegah, ASI pun berpotensi melawan infeksi pada ibu dan bayi. Pasalnya, ASI mengandung leukosit, yaitu sel hidup yang dapat membantu melawan infeksi.
Sel hidup ini hanya terdapat pada ASI dan tidak bisa ditambahkan ke dalam susu formula.
Selain itu, fakta ASI ini pun bisa ibu coba jika ibu mengalami luka dan pembengkakan pada puting payudara selama menyusui.
Jika puting ibu menyusui terasa sakit, ibu bisa memijat lembut bagian puting dan payudara menggunakan ASI untuk meredakan sakitnya.
7. Rasa ASI bisa berubah
Bukan cuma tekstur dan warna, rasa ASI juga tidak selalu sama. Ini tergantung pada makanan yang ibu menyusui makan.
Jadi, bayi Anda dapat merasakan sedikit rasa makanan apa saja yang Anda makan. Ini membuat bayi ASI lebih mudah mengenal makanan padat ketika nanti berusia 6 bulan.
Sementara susu formula hanya memiliki satu rasa sehingga bayi yang hanya minum susu formula sejak lahir hanya mengenal satu rasa tersebut.
8. Produksi ASI selalu mencukupi kebutuhan bayi
Normalnya, payudara ibu selalu memproduksi ASI sesuai kebutuhan bayi.
Saat bayi baru lahir, perutnya masih seukuran kelereng sehingga kebutuhan ASI bayi belum begitu banyak. Begitu pula dengan produksi ASI oleh ibu menyusui.
Dalam beberapa hari pertama setelah lahir, payudara ibu akan memproduksi ASI lebih banyak, terutama jika ibu masih menyusui bayi secara teratur.
Jika bayi terus menyusu secara teratur, tubuh ibu akan mendapat sinyal untuk menambah volume ASI sesuai kebutuhan bayi.
9. Pemberian ASI eksklusif mengurangi risiko berbagai penyakit
Ibu mungkin sudah sering mendengar tentang fakta ASI eksklusif yang satu ini.
Ya, benar sekali, bayi yang mendapat ASI eksklusif pada 6 bulan kehidupan pertamanya cenderung tidak mudah sakit dibandingkan yang tidak mendapat ASI eksklusif.
Ini karena berbagai nutrisi dalam ASI yang disebutkan sebelumnya yang dapat mencegah dan melawan infeksi, mencegah alergi, dan mengurangi risiko berbagai penyakit lainnya.
Penyakit tersebut meliputi asma, diabetes, hingga kegemukan, atau obesitas pada anak.
10. ASI bisa meningkatkan IQ
Berdasarkan penelitian pada jurnal BMC Pregnancy and Childbirth, bayi yang mendapat ASI eksklusif memiliki IQ sekitar 2,1 poin lebih tinggi dibandingkan bayi yang hanya mendapat susu formula saat usianya 8 tahun.
Sementara bayi yang mendapat campuran ASI dan susu formula memiliki intelligence quotient (IQ) 1,5 poin lehih tinggi dibandingkan bayi yang hanya mendapat susu formula.
Namun, ada faktor lainnya juga yang bisa meningkatkan IQ anak, seperti pendidikan ibu dan ayah, berat badan lahir yang lebih tinggi, serta faktor lingkungan tempat tinggal.
Itulah berbagai fakta menarik seputar ASI dan ASI eksklusif. Semoga informasi ini bisa membantu menyemangati ibu dalam memberikan ASI untuk si Kecil.
[embed-health-tool-vaccination-tool]