Sebagian besar Ibu mungkin pernah merasakan kekhawatiran atau cemas saat akan tiba proses menyusui bayi. Hal ini biasanya dirasakan karena Ibu takut proses tersebut tidak berjalan lancar. Apalagi, saat si Kecil mengalami bingung puting, yaitu kondisi yang kerap dialami bayi baru lahir. Apa saja ciri-ciri dan bagaimana cara mengatasi kondisi ini pada bayi? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.
Apa itu bingung puting?
Apabila memungkinkan, Ibu sebaiknya memberikan ASI ekslusif kepada si Kecil setelah proses melahirkan.
Bayi perlu mendapatkan asupan ASI karena terdapat kandungan energi serta nutrisi yang ia butuhkan selama masa perkembangan bayi atau usia 6 bulan hingga mencapai 2 tahun.
Namun, ada kalanya Ibu mengalami tantangan selama menyusui seperti bayi yang mengalami bingung puting.
Terdapat penjelasan mengenai hal ini dalam jurnal penelitian yang berjudul Clarifying Nipple Confusion bahwa ada dua definisi bingung puting pada bayi.
Definisi bingung puting tipe A adalah saat bayi kesulitan melakukan proses latching atau perlekatan serta tidak tahu bagaimana pola mengisap.
Lalu, ada pula tipe B ketika bayi terbiasa menggunakan botol susu sehingga ia kesulitan untuk menyusu melalui payudara Ibu atau sebaliknya.
Saat mengalami bingung puting, ada kemungkinan ia menolak untuk menyusu sama sekali.
Tidak semua bayi mengalami kondisi ini. Bahkan, ada pula bayi yang sangat terbiasa dengan penggunaan botol serta payudara.
Kapan bingung puting terjadi?
Bagaimana ciri-ciri bayi bingung puting?
Berikut adalah tanda atau ciri-ciri bayi yang mengalami bingung puting karena terbiasa menggunakan botol susu.
- Menjulurkan lidah ke arah atas saat mengisap puting.
- Sulit untuk membuka mulut cukup lebar saat proses perlekatan.
- Menjadi rewel karena ASI perlu beberapa menit untuk keluar.
Kondisi bayi yang mengalami masalah menyusui ini membuat Ibu juga perlu waspada karena bisa mengakibatkan payudara menjadi sangat nyeri.
Pasalnya, air susu Ibu tidak menumpuk sehingga payudara sangat kencang dan terasa nyeri.
Penyebab bingung puting
Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, penyebab utama kondisi ini adalah karena adanya perbedaan bentuk antara dot botol susu dengan puting payudara Ibu.
Perbedaan bentuk ini juga mengakibatkan mekanisme yang berbeda pula saat anak menyusu.
Sebagai contoh, saat menyusu dengan dot, anak tidak perlu membuka mulut dengan lebar atau memasukkan puting dot jauh ke dalam mulut.
Tak hanya itu, sebagian besar botol dot bayi juga mempunyai aliran yang cukup deras.
Berbeda saat bayi menyusui melalui payudara Ibu, ada proses latching terlebih dahulu agar ia bisa mendapatkan ASI dengan baik.
Meski begitu, tidak semua anak mengalami masalah menyusui yang satu ini.