Makanan pertama bayi baiknya diberikan mulai usia 6 bulan
WHO dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merekomendasikan agar bayi diperkenalkan atau diberi makanan pendamping ASI pertamanya pada usia 6 bulan. Bukan tanpa alasan, pada usia 6 bulan, ASI saja sudah tidak bisa mencukupi kebutuhan gizi bayi yang makin meningkat. Jadi, selain ASI, bayi harus diberikan makanan pendamping ASI.
Kebutuhan gizi bayi, khususnya zat besi dan zink meningkat pada usia 6 bulan dan ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Perlu diketahui, kandungan zat besi dalam ASI sangat rendah. Jika bayi usia lebih dari 6 bulan masih diberi ASI saja atau asupan makan bayi kurang, maka hal ini dapat mendorong bayi mengalami anemia gizi besi.
Makanan pertama bayi, harus diberikan berapa banyak?
Mengenalkan makanan pertama bayi tentu tidak semudah yang dibayangkan. Banyak masalah yang mungkin datang saat pertama kali memberi bayi makanan padat.
Mulai dari makanan apa yang bisa diterima bayi, bayi mempunyai alergi makanan tertentu atau tidak, bayi tidak nafsu makan, tekstur makanan apa yang cocok untuk bayi, sampai banyaknya makanan yang harus diberikan ke bayi. Penting, asupan makan bayi yang kurang tentu dapat memengaruhi kecukupan gizi serta perkembangan dan pertumbuhan bayi.
Saat pertama kali memberikan makanan ke bayi, Anda bisa memulainya dari 1-3 sendok makan pada setiap waktu makan (2-3 kali per hari). Misalnya, 3 sendok makan pure pisang pada pagi hari.
Selanjutnya, Anda bisa memberikan jumlah porsi yang lebih banyak, tentu saja harus bertahap, ya. Pada usia 6 bulan, lambung bayi masih kecil, sehingga bayi pun belum bisa menerima banyak makanan. Seiring dengan perkembangan bayi, lambung bayi makin bertambah besar, sehingga bisa menerima makanan lebih banyak lagi.