Perlu Anda pahami bahwa produk olahan organik belum tentu memiliki kandungan yang sesuai dengan kebutuhan si kecil.
Jangan sampai kaldu instan untuk MPASI yang Anda pilih terlalu banyak mengandung garam, gula, penyedap rasa, dan pengawet.
Meskipun semua bahan-bahan tersebut diizinkan oleh BPOM, Anda tetap harus menyesuaikan kadarnya.
Penyedap rasa organik untuk bayi memang membuat MPASI menjadi lebih enak.
Akan tetapi, jika kadar garamnya terlalu tinggi tentu tidak baik untuk kesehatan.
Menurut Dietary Guideline for Americans, kebutuhan garam untuk bayi usia 6 bulan sampai 1 tahun hanya sebesar 370 mg/hari.
Pastikan Anda membaca label kemasannya dan menghitung jumlah yang tepat untuk ditambahkan ke makanan.
3. Teliti kembali kandungan gizi pada kaldu instan tersebut
Salah satu hal yang membedakan makanan bayi dengan makanan biasa adalah kandungan gizinya.
Idealnya, kaldu instan untuk MPASI sudah disesuaikan dengan kebutuhan zat gizi makro dan mikro si kecil.
Saat menginjak usia 6 bulan, kandungan zat besi dan seng dalam ASI sudah tidak cukup memenuhi kebutuhan bayi.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih bahan MPASI yang mengandung zat besi dan seng yang tinggi.
Kedua zat ini dapat diperoleh dari makanan berprotein tinggi atau sereal yang sudah diperkaya protein.
4. Perkenalkan rasa kaldu secara bertahap
Hal yang perlu Anda perhatikan saat memberikan penyedap rasa untuk bayi, baik kaldu yang instan maupun yang alami, adalah memberikannya secara bertahap.
Ini karena rasa kaldu yang cukup tajam sehingga bayi sehingga lidah bayi butuh waktu untuk beradaptasi.
Selain itu, sebaiknya Anda tidak membiasakan si kecil makan makanan yang terlalu tajam rasanya.
Jika sudah terbiasa sejak bayi, ketika semakin besar ia mungkin hanya akan menyukai makanan serupa.
Padahal, makanan yang terlalu berbumbu belum tentu baik karena bisa jadi banyak mengandung natrium (garam) yang dapat memicu kenaikan tekanan darah.
5. Perhatikan cara penyimpanannya
Kaldu instan untuk bayi biasanya berbentuk bubuk yang larut saat dicampur dengan air.
Produk bubuk seperti ini perlu disimpan di tempat yang kering dan kedap udara.
Selain menyebabkan bubuknya mengeras, menaruhnya di tempat lembab juga dapat memicu pertumbuhan bakteri.
Simpanlah kaldu instan organik di suhu ruang, bukan di lemari pendingin.
Selain memastikan tempat penyimpanan, pastikan pula Anda menutup kemasannya serapat mungkin setelah digunakan.
Produk ini sangat mudah rusak jika terkena udara dalam waktu yang lama.
Bila memungkinkan, pilihlah produk kaldu instan untuk bayi dalam kemasan botol agar bisa ditutup dengan baik.
Jika Anda membeli kemasan saset, sebaiknya tuanglah isinya ke dalam botol kecil yang bisa ditutup rapat.
6. Kaldu instan untuk bayi adalah pilihan terakhir
Meskipun kaldu instan organik maupun bukan organik termasuk aman untuk si kecil, sebaiknya Anda tidak menjadikannya sebagai pilihan yang utama.
Sebisa mungkin buatlah kaldu dari bahan-bahan yang segar seperti dari hasil rebusan tulang, daging, ayam, atau ikan.
Bagaimanapun, produk instan sudah melalui sejumlah proses sampai berbentuk bubuk.
Akibatnya, kandungan gizinya lebih rendah daripada kaldu yang dibuat langsung dari bahan alami.
Sebaiknya, pakailah kaldu instan untuk MPASI bayi sesekali saja, misalnya pada kondisi darurat saat Anda benar-benar tidak sempat membuat kaldu alami.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar