backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Pahami 4 Tahapan Tekstur MPASI Bayi Sesuai Usianya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 10/05/2023

    Pahami 4 Tahapan Tekstur MPASI Bayi Sesuai Usianya

    Bu, sudahkah si Kecil memulai MPASI (makanan pendamping ASI)? Ketika mengenalkan MPASI kepada anak, penting untuk memberikannya secara bertahap sesuai dengan usianya. Ini termasuk dengan tekstur MPASI yang juga memiliki tahapan sesuai dengan usia si Kecil.

    Jadi, seperti apa tahapan tekstur MPASI bayi sesuai usia? Cari tahu jawabannya pada ulasan di bawah ini.

    Berbagai tahapan tekstur MPASI sesuai usia anak

    Tekstur makanan bayi dimulai dari puree atau bubur yang sangat halus, kemudian naik ke tahap yang agak kasar, hingga nantinya sama dengan makanan orang dewasa.

    Mengenalkan tekstur MPASI secara bertahap ini penting untuk membantu bayi mengembangkan keterampilan makannya.

    Ini termasuk kemampuan bayi mengunyah, memindahkan makanan yang ada di mulutnya, hingga menelan.

    Bukan cuma itu, memulai MPASI dari tekstur yang paling lembut juga bisa membantu mencegah bayi tersedak, sehingga kebutuhan gizi bayi terpenuhi.

    Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tahapan tekstur MPASI atau makanan bayi sesuai dengan usianya.

    1. Usia 6 bulan

    Kayu manis untuk MPASI

    Perhatikan tanda-tanda bayi siap MPASI. Biasanya pada usia ini, bayi sudah siap untuk makan makanan padat dan Anda pun sudah mulai mengenalkan MPASI kepada si Kecil.

    Meski sudah siap, bayi pada usia ini masih beradaptasi dengan makanannya. Jadi, sebaiknya berikan makanan yang bertekstur lembut, yaitu puree atau bubur halus atau encer agar ia tidak tersedak.

    Anda bisa menggunakan blender untuk menghancurkan makanan bayi, kemudian tumbuk atau saring agar menjadi lebih halus.

    Anda juga bisa menambahkan ASI, air, atau susu formula untuk semakin menghaluskan atau mengencerkan makanan tersebut.

    Mulailah dengan 2—3 sendok makanan pada menu MPASI 6 bulan berupa puree daging, buah, atau sayur, atau yang lengkap mencakup karbohidrat, protein, dan lemak.

    2. Usia 7—9 bulan

    Memasuki tahapan kedua, yaitu pada usia 7—9 bulan, tekstur MPASI bayi Anda sudah mulai meningkat dan tidak sehalus sebelumnya.

    Meski masih berbentuk bubur, tekstur makanan ini bisa dibuat lebih kental atau agak kasar. Seperti contohnya, dengan adanya gumpalan-gumpalan lunak dan kecil di dalam bubur bayi Anda.

    Untuk mendapatkan tekstur tersebut, Anda bisa memblender makanan bayi tanpa perlu menyaringnya. Anda juga bisa menumbuk atau melumatkan daripada memblendernya.

    Anda bisa memberikan pasta, buah, atau kentang tumbuk (mashed potato) dengan tetap memberikan menu makanan bayi yang bergizi lengkap.

    3. Usia 9—12 bulan

    resep mpasi 12 bulan

    Pada usia 9—12 bulan, IDAI menyarankan untuk memberikan makanan yang dicincang halus (minced), dicincang kasar (chopped), atau makanan yang didapat dipegang oleh anak (finger foods).

    Daripada membuat bubur, Anda sudah bisa memberikan tekstur MPASI berupa nasi lembek atau nasi tim dengan banyak pilihan lauk pauk yang dicincang atau dalam bentuk finger foods.

    Seperti contohnya, telur orak-arik, daging cincang, hingga sayuran dan keju dalam bentuk stik yang bisa si Kecil pegang.

    Memberikan makanan dalam bentuk stik atau finger foods juga bisa menjadi salah satu cara untuk mendukung bayi belajar menggenggam.

    4. Usia 12—24 bulan

    Memasuki tahapan ini, pada dasarnya Anda tak perlu lagi membuat resep MPASI bayi usia 12 bulan secara khusus.

    Pasalnya, si Kecil sudah bisa mengonsumsi makanan keluarga. Artinya, ia sudah bisa mengonsumsi apa yang anggota keluarga lainnya makan.

    Meski begitu, pastikan tekstur MPASI si Kecil masih cenderung halus, empuk, atau lunak. Jadi, Anda bisa menghaluskan atau mencincang makanan keluarga ini seperlunya.

    Selain itu, Anda juga bisa memberikan potongan daging, ikan, kentang, atau wortel yang dimasak hingga empuk.

    Perlu Anda pahami

    Setiap bayi itu unik dan berbeda-beda dalam hal menerima tekstur MPASI. Beberapa bayi mungkin lebih suka memulai MPASI dengan tekstur kental atau bahkan berupa finger foods.
    Beberapa bayi juga perlu beradaptasi lebih lama untuk menerima tekstur makanan baru. Jadi, kenali bayi Anda sendiri, lalu terus mencoba dan bersabar dalam mengenalkan tekstur hingga akhirnya ia terbiasa.

    Kapan anak harus naik tekstur MPASI?

    makanan MPASI bayi 9 bulan

    Perkembangan sensorik dan motorik si Kecil bisa menjadi tolak ukur kapan anak harus naik ke tahapan tekstur MPASI berikutnya.

    Pasalnya, agar siap menerima tekstur makanan baru yang lebih padat, bayi membutuhkan kemampuan otot yang lebih berkembang untuk mengunyah, menelan, dan mencerna makanan.

    Namun, perkembangan motorik dan sensorik bayi di tiap usia berbeda. Agar Anda tahu kapan si Kecil bisa naik ke tahapan tekstur makanan selanjutnya, Anda bisa melihat tolak ukur di bawah ini.

    • Bayi siap memulai jadwal MPASI jika sudah bisa duduk tegak dengan kepala dan leher ditopang dengan baik, tertarik dengan makanan, serta membuka mulut saat diberikan sendok.
    • Bila si Kecil mulai mencari dan meraih objek yang ada di dekatnya, mulai makan sendiri, dapat mengunyah dengan mudah, serta memindahkan barang dari satu tangan ke sisi tangan lainnya, ia mungkin sudah siap untuk menerima menu finger foods
    • Si Kecil tertarik atau menunjukkan reaksi yang kuat terhadap aroma dan rasa baru.
    • Menikmati lebih banyak variasi makanan dengan berbagai aroma dan rasa.
    • Sudah dapat mengunyah makanan dengan baik pada tahapan tekstur saat ini dan sebelumnya.

    Jika si Kecil menolak atau sulit menerima tekstur baru, jangan berkecil hati. Hal ini sangat wajar terjadi. Jadi, jangan memaksa bayi untuk makan.

    Lebih baik beri jeda waktu, kemudian coba kembali pada waktu berikutnya. Tanyakan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut terkait hal ini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 10/05/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan