Memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) dari protein hewani sangatlah dianjurkan. Ini karena protein hewani bagi anak seperti ayam, daging, dan ikan sangat baik untuk mencegah stunting. Namun, ibu perlu memperhatikan cara memasak ikan agar aman untuk bayi. Yuk, simak penjelasan berikut!
Cara memasak ikan yang aman untuk bayi
Ikan termasuk salah satu makanan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi bayi. Ibu sudah bisa memberikan ikan untuk anak sejak ia berusia 6 bulan.
Meski begitu, ada beberapa risiko yang perlu dihindari dalam mengolah makanan untuk bayi, contohnya ikan.
Supaya lebih aman, ikuti panduan berikut ini.
1. Pilih jenis ikan
Sebelum memasak ikan untuk bayi, Anda tentu perlu membeli ikan terlebih dahulu. Ada berbagai jenis ikan yang bisa Anda berikan, mulai dari ikan laut sampai ikan air tawar.
Berbagai jenis ikan tersebut baik untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Hanya saja, agar lebih mudah dalam memilih, ada beberapa jenis ikan yang bisa Anda pertimbangkan untuk diberikan kepada si kecil.
Jenis ikan laut
Ikan yang berasal dari laut kaya kandungan omega-3 yang bermanfaat untuk bayi.
Namun sayangnya, banyaknya pencemaran menyebabkan beberapa jenis ikan menyerap zat beracun seperti merkuri ke dalam tubuhnya.
Jika ingin memasak ikan air laut untuk bayi, Anda bisa memilih jenis-jenis berikut:
- ikan salmon,
- ikan kod,
- ikan sarden,
- ikan kembung, dan
- ikan trout.
Jenis ikan air tawar
Selain ikan dari air laut, Anda bisa memilih ikan air tawar untuk diberikan kepada bayi, seperti:
- ikan bawal,
- ikan lele,
- ikan mujair, dan
- ikan gurame.
Namun, sebaiknya Anda memperoleh ikan-ikan tersebut dari tempat yang bersih dan aman dari pencemaran.
3. Masak ikan hingga benar-benar matang
Selain memilih jenis ikan yang yang bagus untuk MPASI, perhatikan pula cara memasak ikan untuk bayi.
Hal ini bertujuan agar ikan yang dimakan si kecil aman dari kontaminasi bakteri penyakit, seperti salmonella dan listeria.
Bakteri-bakteri tersebut hanya dapat mati di suhu tinggi. Oleh karena itu, masaklah ikan hingga benar-benar matang.
Hindari menyajikannya dalam bentuk yang masih mentah atau setengah matang seperti sushi, ikan asap, dan lawa ikan.
4. Bersihkan duri ikan dengan baik
Saat memasak ikan untuk bayi, pastikan Anda membersihkan durinya dengan baik. Duri pada ikan dapat tersangkut di kerongkongan si kecil sehingga membuatnya tersedak dan kesakitan.
Supaya lebih aman, hindarilah menggunakan ikan yang banyak durinya, seperti ikan bandeng.
Anda bisa membersihkan duri setelah ikan matang. Hal ini sekaligus memastikan daging ikan, entah Anda haluskan atau berikan utuh kepada si kecil, sudah aman dan bebas dari duri.
Resep memasak MPASI ikan untuk bayi
Mengutip situs Healthy Kids, ibu bisa memberikan puree ikan untuk si kecil sebagai salah satu pilihan olahan ikan.
Tekstur puree tersebut tidak harus selalu lumat, tetapi dapat menyesuaikan dengan usia si kecil.
Akan tetapi, untuk MPASI bayi usia 6 bulan, sebaiknya ibu memasaknya dengan tekstur yang sangat halus.
Berikut langkah-langkah untuk membuat puree ikan.
- Bersihkan ikan dari sisik, kulit, tulang, dan durinya.
- Kukus ikan selama 7-8 menit hingga matang.
- Masukkan ikan ke dalam blender atau food processor.
- Campurkan dengan ASI atau susu formula lalu haluskan hingga menjadi bubur (puree).
- Anda juga bisa menghaluskannya dengan garpu untuk anak yang lebih besar.
- Campurkan bubur ikan ini dengan bahan makanan lainnya seperti sayuran dan nasi.
- Sisa ikan yang sudah dihaluskan dapat Anda simpan ke dalam freezer untuk digunakan pada menu MPASI berikutnya.
Anda juga bisa memasak ikan untuk bayi dengan menambahkan bahan-bahan lainnya seperti:
- kentang tumbuk,
- kacang edamame,
- brokoli,
- wortel,
- tahu,
- wortel,
- kacang merah,
- dan lain-lain.
Hal yang perlu diperhatikan saat memberikan ikan untuk bayi
Di samping memperhatikan panduan dalam mengolah ikan untuk bayi, ibu juga perlu tahu ada beberapa hal yang sebaiknya diingatnya.
Berikut beberapa kunci penting dalam memberikan ikan pada bayi.
1. Hindari menambahkan ikan terlalu banyak ke dalam menu makan si kecil
Meskipun ikan kaya kandungan gizi untuk bayi, sebaiknya Anda tidak memberikan makanan ini terlalu banyak.
Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko paparan merkuri dan limbah lainnya yang mungkin terdapat dalam ikan.
Berikut rekomendasi USFDA tentang jumlah ikan yang dianjurkan untuk anak.
- Usia kurang dari 2 tahun sebaiknya mengonsumsi kurang dari 28 gram setiap kali makan.
- Usia 2 sampai 3 tahun sekitar 28 gram setiap makan.
- Usia 4 sampai 7 tahun sekitar 56 gram setiap makan.
2. Hindari terlalu sering memberikan menu MPASI ikan
Selain membatasi jumlahnya, Anda juga sebaiknya tidak terlalu sering memasak ikan untuk bayi.
Mengutip Healthy Children, hindari menyajikan ikan setiap hari untuk anak, sebaiknya ukup 1 atau 3 kali dalam seminggu.
Supaya asupan gizi si kecil lebih beragam, Anda bisa menyelingi pemberian ikan dengan sumber protein hewani lainnya, seperti telur, daging ayam, daging sapi, dan lainnya.
3. Perhatikan reaksi alergi
Beberapa anak mungkin memiliki alergi terhadap makanan, termasuk ikan. Perhatikan reaksi anak setelah makan ikan.
Hentikan pemberiannya jika si kecil mengalami gejala alergi seperti:
- gatal-gatal,
- ruam pada kulit,
- bisul,
- diare,
- mual,
- muntah, atau
- sesak nafas.
Selain itu, jika dalam keluarga memiliki riwayat alergi terhadap jenis ikan tertentu, sebaiknya berkonsultasi lebih dulu ke dokter sebelum memberikan ikan tersebut untuk si kecil.
[embed-health-tool-child-growth-chart]