Salah satu ciri dari bayi baru lahir adalah kepala yang terasa lunak. Maka dari itu, Anda harus berhati-hati karena ini bisa mengakibatkan perubahan pada bentuk kepala bayi. Salah satunya adalah menjadi peyang. Walaupun bukan hal yang berbahaya, yuk ketahui apa penyebab, cara mengatasi, hingga mencegah kepala bayi menjadi peyang di bawah ini.
Apa itu kepala peyang?
Dalam bahasa medis, flat head syndrome atau kepala peyang disebut sebagai plagiocephaly.
Ini merupakan masalah yang sangat umum terjadi saat kepala bayi berkembang dalam bentuk yang tidak normal.
Sebagai contoh, saat kepala bayi menjadi peyang (datar) di sebelah kiri atau kanan.
Dikutip dari The Royal Children’s Hospital Melbourne, kondisi ini biasanya tidak memengaruhi perkembangan otak bayi.
Maka dari itu, pendapat yang menyatakan bahwa kepala peyang dapat memengaruhi otak hanyalah mitos.
Namun, apabila kondisi ini dibiarkan, bentuk kepala bayi menjadi tidak rata secara permanen.
Apa penyebab kepala bayi menjadi peyang?
Berikut beberapa penyebab kepala bayi menjadi peyang, di antaranya sebagai berikut.
1. Posisi tidur
Penyebab paling umum dari kepala bayi yang menjadi peyang adalah posisi tidur. Apalagi jika posisi tidur bayi telentang dalam waktu yang lama.
Tekanan ini kemudian menyebabkan bentuk kepala yang seharusnya bulat menjadi rata di bagian belakang dan bentuk wajah jadi tidak simetris.
Pasalnya, dalam perkembangan bayi sejak dilahirkan, tulang tengkoraknya masih tergolong lunak sehingga mudah berubah jika terkena tekanan.
2. Tekanan di dalam rahim
Dalam beberapa kasus, kepala peyang juga bisa disebabkan karena adanya tekanan besar di jalur lahir saat dilahirkan.
Dikutip dari John Hopkins All Children’s, kebanyakan bayi kembar terlahir dengan bentuk kepala datar atau peyang.
Tidak hanya itu, tortikolis atau gangguan otot leher juga bisa menjadi penyebab kepala anak menjadi peyang. Ini bisa terjadi saat bayi masih di dalam kandungan atau setelah dilahirkan.
Kondisi ini bisa membuat bayi jadi kesulitan menoleh sehingga kepala berada di posisi sama dalam waktu lama.
3. Bayi lahir prematur
Perlu diketahui pula bahwa kondisi ini juga lebih rentan dialami oleh bayi prematur. Ini karena tulang tengkoraknya jauh lebih lunak daripada bayi yang lahir cukup bulan.
Apalagi, kebanyakan bayi yang lahir prematur membutuhkan perawatan dengan alat khusus dan membuatnya telentang dalam waktu yang lama.
Apakah bayi yang berkepala peyang perlu melakukan terapi?
Sudah dijelaskan di atas bahwa kepala bayi yang peyang di bagian sebelah kanan atau kiri umumnya tidak memerlukan perawatan apa pun.
Akan tetapi, apabila tindakan pencegahan tidak cukup, sebaiknya Anda akan bertemu dokter spesialis.
Ada kemungkinan, bayi perlu melakukan terapi kepala peyang, seperti terapi fisik atau dengan menggunakan helm khusus.
1. Terapi fisik
Terapi fisik dilakukan secara rutin untuk membantu meningkatkan refleks gerak leher bayi. Perlu diingat bahwa terapi ini harus dilakukan dengan hati-hati dan konsisten.
2. Menggunakan helm khusus kepala
Jika terapi fisik tidak membuahkan hasil, langkah selanjutnya dokter akan menyarankan untuk melakukan carniar orthotic therapy.
Ini merupakan jenis terapi menggunakan helm dan ikat kepala khusus untuk mengembalikan bentuk kepala. Terapi ini bisa dilakukan saat bayi berusia 4 bulan hingga 12 bulan.
Hal ini karena pada usia tersebut tengkorak bayi masih lunak. Apalagi, helm tersebut akan dipakai bayi selama 23 jam per hari.
Pengobatan ini umumnya berlangsung dua hingga enam bulan, tergantung dari seberapa awal Anda mulai dan seberapa parah masalahnya.
Helm khusus ini dapat membantu memperbaiki bentuk tulang tengkorak bayi seiring pertumbuhannya.
Cara kerjanya adalah dengan memberi tekanan pada salah satu sisi kepala dan mengurangi tekanan di sisi yang lain.
Ini memungkinkan pertumbuhan yang merata di seluruh bagian tulang tengkorak.
Perlu Anda pahami, keputusan untuk melakukan terapi karena kepala peyang akan ditentukan dokter berdasarkan kondisi masing-masing anak dan tidak bisa dilakukan sembarangan.
Bisakah kepala peyang kembali?
Apabila ada yang mengatakan kalau kepala bayi peyang tidak bisa kembali, ini merupakan mitos. Jadi, selalu konsultasikan perkembangan serta perubahan yang terjadi pada si Kecil dengan dokter. Ini dilakukan agar dokter dapat memantau keadaan anak dengan baik.
Bagaimana cara mencegah agar kepala bayi tidak peyang?
Kepala bayi yang rata di salah satu sisi umumnya tidak berbahaya. Maka dari itu, orangtua tidak perlu khawatir secara berlebihan karena kondisi ini bisa dicegah.
Apalagi, sebagian besar kepala bayi yang peyang biasanya membaik dengan cara alami, yaitu ketika bayi sudah mempunyai kekuatan untuk menggerakkan dan mengendalikan kepalanya sendiri.
Berikut beberapa cara mencegah agar kepala bayi tidak peyang.
1. Mengubah posisi kepala
Posisi tidur telentang memang dapat membuat kepala bayi menjadi peyang. Akan tetapi, bukan berarti Anda harus mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap.
Hal ini tergolong lebih berbahaya karena bisa memicu bayi meninggal mendadak.
Maka dari itu, Anda bisa menyiasatinya dengan mengubah posisi kepala dari kiri ke kanan dan sebaliknya secara berkala.
Lalu, Anda juga bisa menempatkan sisi kepala yang lebih bulat menyentuh kasur serta sisi kepala peyang ke arah atas.
Begitu juga saat menyusui, Anda bisa menukar posisi bayi dari satu sisi ke sisi lainnya.
2. Sering menggendong bayi
Anda bisa memvariasikan cara mengendong bayi, mulai dari posisi bayi tegak, didekap, ataupun dengan posisi miring.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada kepala bagian belakang.
3. Melakukan latihan perut (tummy time)
Daripada dibiasakan menaruh bayi dalam posisi telentang, biarkan si Kecil untuk melakukan tummy time atau tengkurap saat ia terjaga.
Tidak hanya sebagai bentuk pencegahan agar kepala bayi tidak peyang, posisi ini sangat diperlukan untuk mengembangkan kemampuan motoriknya.
Tummy time juga sekaligus dapat melatih memperkuat otot leher bayi sehingga ia akan lebih mudah untuk menggerakkan kepala saat tidur.
Sebaiknya, jangan mudah percaya apabila ada yang mengatakan kalau pijatan dapat mengembalikan bentuk kepala bayi.
Hal tersebut merupakan mitos karena tekstur kepala bayi yang lunak sebaiknya tidak ditekan atau bahkan dipijat.
[embed-health-tool-vaccination-tool]