Anda yakin mau keluar?
Para orangtua perlu memahami tanda-tanda vital (TTV) normal pada anak untuk mengetahui kondisi kesehatan si kecil. Khawatirnya, saat TTV tidak normal, hal ini menjadi tanda perkembangan anak terganggu. Ada perbedaan angka tanda-tanda vital antara anak balita, bayi, dan remaja. Apa saja tanda-tanda vital (TTV) normal pada anak, mulai dari bayi sampai anak usia sekolah? Bagaimana cara menghitungnya? Berikut penjelasan lengkapnya. TTV
Mengutip dari John Hopkins Medicine, tanda-tanda vital (TTV) adalah ukuran untuk melihat cara kerja organ vital (penting) tubuh.
Ada empat bagian organ vital tubuh yang selalu petugas medis pantau, yaitu:
Petugas medis biasanya tidak menganggap tekanan darah sebagai tanda-tanda vital, tetapi sering mengukurnya bersamaan dengan TTV lain.
Mengukur dan memantau tanda-tanda vital normal sangat penting untuk mendeteksi masalah kesehatan.
Untuk mengukur TTV normal pada anak bisa orangtua lakukan dengan alat medis sederhana, seperti termometer.
Pada dasarnya, ada perbedaan tanda-tanda vital antara bayi, balita, dan anak-anak karena organ tubuh memiliki cara kerja berbeda pada setiap usianya.
Berikut tanda-tanda vital (TTV) normal pada bayi sampai anak-anak yang perlu orangtua ketahui.
Berikut tanda-tanda vital (TTV) normal untuk anak bayi usia 0-12 bulan.
Denyut nadi
Frekuensi napas
Suhu tubuh
Tekanan darah
Bayi baru lahir memiliki jumlah detak jantung dan frekuensi napas yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Hal tersebut karena otot jantung bayi belum berkembang secara sempurna.
Ibaratnya, otot jantung seperti karet gelang. Ketika ibu meregangkan atau menarik karet, semakin cepat karet tersebut kembali ke bentuk semula.
Bila jantung bayi tidak dapat mengembang terlalu banyak karena otot yang belum matang, jantung harus memompa lebih cepat untuk menjaga aliran darah ke seluruh tubuh.
Hal itulah yang membuat detak jantung bayi lebih cepat dan tidak teratur.
Saat bayi bertambah besar, otot jantung bisa meregang atau mengembang lebih efektif sehingga detak jantungnya tidak tinggi.
Tanda-tanda vital (TTV) pada anak usia satu tahun ke atas sudah mulai berkembang dengan baik. Degup jantung tidak secepat saat bayi dan tekanan darahnya meningkat.
Berikut TTV normal pada anak usia 1-2 tahun.
Tekanan darah sistolik adalah tekanan tertinggi yang setiap orang capai saat otot jantung berkontraksi.
Sementara tekanan darah diastolik adalah tekanan darah saat jantung istirahat atau dalam keadaan santai.
Semakin bertambahnya usia, ada perubahan angka dalam tanda-tanda vital anak. Berikut tanda-tanda vital anak usia 3-5 tahun.
Anak masuk kategori terkena penyakit demam ketika suhu tubuhnya lebih dari 37,5 derajat Celcius. Pantau terus tanda-tanda vital normal anak untuk melihat kondisinya masih baik atau mengalami perburukan.
Memantau tanda-tanda vital tetap perlu orangtua lakukan saat anak masuk usia sekolah.
Berikut tanda-tanda vital normal untuk anak usia 6-9 tahun.
Tanda-tanda vital (TTV) tersebut adalah angka secara umum ketika kondisi bayi dalam keadaan normal dan baik.
Namun, bila anak memiliki angka tanda vital kurang atau lebih dari angka tersebut, belum tentu sedang mengalami masalah kesehatan.
Biasanya dokter memiliki beberapa alat untuk mengukur tanda-tanda vital. Sebagai contoh, stetoskop untuk degup jantung dan tensimeter untuk mengukur tekanan darah.
Berikut beberapa cara sederhana mengukur TTV normal pada anak.
Denyut nadi bisa Anda temukan pada sisi leher, siku bagian dalam, atau pergelangan tangan. Paling mudah mengukur denyut nadi yaitu pada pergelangan tangan.
Perhatikan saat memeriksa TTV denyut nadi normal pada anak. Hindari menekan denyut nadi pada bagian leher kiri dan kanan secara bersamaan karena bisa menyumbat aliran darah ke otak.
Ini cara memeriksa denyut nadi di pergelangan tangan dengan tepat.
Bila Anda kesulitan memeriksa TTV denyut nadi normal pada anak, konsultasikan ke dokter untuk mendapat arahan lebih lanjut.
Sama seperti denyut jantung, pemeriksaan frekuensi pernapasan untuk menghitung jumlah napas anak setiap menit.
Penghitungan biasanya ketika anak sedang istirahat dan hitung berapa kali dada naik saat menarik napas.
Tingkat atau frekuensi pernapasan yang meningkat bisa menandakan masalah kesehatan, seperti demam.
Berbeda dengan denyut nadi dan pernapasan yang bisa Anda ukur tanpa alat, pemeriksaan tekanan memerlukan alat tensimeter.
Akan tetapi tidak perlu khawatir, alat ini bisa Anda beli dengan mudah di apotek atau toko-toko alat kesehatan.
Termometer adalah alat yang sangat penting orangtua miliki karena bayi dan anak-anak sering mengalami demam, misalnya saat anak baru selesai imunisasi.
Ada berbagai jenis termometer dengan lokasi pengukuran berbeda. Bisa pada area dahi, ketiak, mulut, atau dubur.
Namun, beberapa orangtua masih ragu menggunakan termometer rektal (dubur) pada bayi karena khawatir menyakiti si kecil.
Perubahan tanda-tanda vital (TTV) pada anak adalah hal yang normal. Tekanan darah, frekuensi pernapasan, dan suhu tubuh bisa sesekali meningkat saat ia sangat aktif atau sedang cemas.
Biasanya TTV akan kembali turun saat anak sudah santai atau mau tidur. Ada beberapa tanda yang membuat orangtua perlu membawa anak ke dokter.
Orangtua harus segera hubungi dokter bila bayi mengalami kondisi tersebut.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Pediatrics for Medical Students. (2021). Retrieved 15 March 2021, from https://www.pedscases.com/sites/default/files/VitalSignsChart3.pdf
Komentar
Sampaikan komentar Anda
Ayo jadi yang pertama komentar!
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar