backup og meta

Amankah Bayi Pakai Termometer Rektal (Lewat Anus)?

Amankah Bayi Pakai Termometer Rektal (Lewat Anus)?

Apa yang Anda lakukan ketika mendapati suhu tubuh buah hati lebih tinggi? Mungkin Anda segera mengambil termometer. Terdapat berbagai jenis termometer untuk bayi, salah satunya adalah termometer rektal yang penggunaannya lewat anus. Tetapi, apakah termometer ini aman?

Amankah termometer rektal untuk bayi?

Saat bayi demam, mereka cenderung lebih rewel. Untuk memastikan seberapa tinggi suhu tubuhnya, Anda membutuhkan termometer.

Sekarang ini terdapat berbagai jenis termometer, salah satunya termometer rektal. Termometer ini didesain dengan bulp (ujung yang membesar) khusus untuk mengambil suhu anus dengan aman.

Namun, apakah termometer lewat dubur ini juga aman jika digunakan untuk bayi?

Dilansir dari laman John Hopkins Medicine, termometer rektal aman digunakan oleh bayi, baik itu bayi baru lahir bahkan hingga balita usia 3 tahun.

Bahkan, menurut American Academy of Pediatric, mengukur suhu tubuh dengan termometer melalui anus ini dianggap lebih akurat, ketimbang melalui mulut atau ketiak.

Cara pakai termometer rektal untuk bayi

Sumber: Eco Surgical

Meski aman digunakan, menggunakan termometer lewat anus ini tidak boleh sembarangan. Berikut adalah beberapa langkah aman menggunakan termometer rektal untuk bayi.

1. Siapkan termometer

Jika Anda baru melakukannya pertama kali, akan lebih baik meminta bantuan pasangan. Sebelumnya, baca cara penggunaan termometer yang tertera di kemasannya sebagai panduan Anda.

Minta pasangan atau anggota keluarga yang lain untuk menyalakan termometer dan melumasi ujungnya dengan petroleum jelly.

2. Posisikan tubuh bayi dengan aman dan nyaman

Letakkan bayi di pangkuan Anda dengan perut menghadap bawah (posisi tengkurap). Arahkan tangan Anda di sekitar kepala bayi atau di sekitar punggung bawahnya.

Anda juga bisa membaringkan bayi dengan posisi telentang. Peganglah kedua kaki bayi dan angkat sedikit ke atas.

3. Masukkan termometer dengan hati-hati

Masukkanlah termometer perlahan-lahan dan hati-hati sekitar 1,5-2,5 cm ke dalam anus. Jangan memasukkan termometer rektal untuk mengukur suhu bayi secara paksa.

Masukkan termometer secara lurus dan jangan miring. Pastikan bayi tidak bergerak-gerak untuk mencegah terjadinya cedera.

4. Keluarkan termometer dari anus

Biarkan termometer tetap di dalam anus selama beberapa saat sampai termometer berbunyi bip atau memberikan tanda. Setelahnya, tarik keluar dengan pelan.

5. Catat dan bersihkan

Bacalah suhu tubuh yang tertera dan catat. Selanjutnya, bersihkan termometer dengan sabun, air, atau alkohol dan simpan kembali di tempat yang aman.

Haruskah pergi ke dokter?

Setelah menggunakan termometer rektal untuk bayi, Anda bisa mengetahui dengan pasti suhu tubuh buah hati.

Si kecil dikatakan demam, apabila termometer menunjukkan suhu 38ºC. Anda perlu membawa bayi ke dokter dengan kriteria:

  • Suhu tubuh mencapai 38ºC pada bayi usia kurang dari 3 bulan
  • Suhu tubuh mencapai 38,9ºC, terlihat lesu, dan rewel pada bayi usia 3 hingga 6 bulan
  • Suhu tubuh lebih dari 38,9ºC dan bertahan lama pada anak usia 6 bulan hingga 1 tahun.

Demam menandakan bahwa tubuh sedang memerangi infeksi. Ini bisa menjadi gejala umum dari berbagai penyakit, seperti flu atau infeksi telinga.

Meski kadang tidak berbahaya, jangan menyepelekan demam yang terjadi pada bayi. Segerala ke dokter jika Anda memiliki keraguan terhadap kondisi kesehatan anak Anda.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

John Hopkins Medicine. Measuring a Baby’s Temperature. Accessed on June 18th, 2019.

Mayo Clinic. Thermometer basics: Taking your child’s temperature. Accessed on June 18th, 2019.

Stanford Children’s Health. Measuring a Baby’s Temperature. Accessed on June 18th, 2019.

Dan Brennan, MD. WebMD. Taking Your Baby’s Temperature. Accessed on June 18th, 2019.

Versi Terbaru

01/12/2022

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Pemakaian Gurita pada Bayi Tidak Disarankan, Apa Alasannya?

Waspadai 5 Gejala Bayi Sakit yang Sebenarnya Menandakan Penyakit Serius


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus

General Practitioner · Rumah Sakit Permata Bekasi


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 01/12/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan