backup og meta

Tanda-Tanda Vital (TTV) Normal pada Anak Sesuai Usianya

Tanda-Tanda Vital (TTV) Normal pada Anak Sesuai Usianya

Para orangtua perlu memahami tanda-tanda vital atau TTV normal pada anak untuk mengetahui kondisi kesehatan si Kecil. Dikhawatirkan, saat TTV tidak normal, hal ini menjadi tanda bahwa perkembangan anak terganggu.

Ada perbedaan angka tanda-tanda vital antara anak balita, bayi, dan remaja. Apa saja tanda-tanda vital (TTV) normal pada anak, mulai dari bayi sampai anak usia sekolah? Bagaimana cara menghitungnya? Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa itu tanda-tanda vital (TTV)?

Tanda-tanda vital (TTV) adalah ukuran untuk melihat cara kerja organ vital (penting) tubuh.  Ada empat bagian organ vital tubuh yang selalu petugas medis pantau, yaitu:

  • suhu tubuh,
  • tekanan darah,
  • detak jantung, dan
  • frekuensi atau laju pernapasan.

Petugas medis biasanya tidak menganggap tekanan darah sebagai tanda-tanda vital, tetapi sering mengukurnya bersamaan dengan TTV lain. 

Mengukur dan memantau tanda-tanda vital normal sangat penting untuk mendeteksi masalah kesehatan. 

Untuk mengukur TTV normal pada anak bisa orangtua lakukan dengan alat medis sederhana, seperti termometer. 

Tanda-tanda vital (TTV) normal pada bayi dan anak

mencegah anak sakit

Pada dasarnya, ada perbedaan tanda-tanda vital antara bayi, balita, dan anak-anak karena organ tubuh memiliki cara kerja berbeda pada setiap usianya.

Berikut tanda-tanda vital atau TTV normal pada bayi sampai anak-anak yang perlu orangtua ketahui.

1. Tanda-tanda vital (TTV) normal pada bayi (0—12 bulan)

Melansir Pediatrics for Medical Students, berikut tanda-tanda vital (TTV) normal untuk anak bayi usia 0—12 bulan.

Denyut nadi 

  • Bayi usia kurang dari 28 hari: 100—205 detak per menit saat bangun, 90—160 detak per menit saat tidur.
  • Bayi usia 1—12 bulan: 100—190 detak per menit saat bangun, 90—160 detak per menit saat tidur.

Frekuensi napas

  • Bayi usia 1—12 bulan: 30—53 napas per menit.

Suhu tubuh

  • 36,4 derajat Celcius.

Tekanan darah

  • Bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 1.000 gram: tekanan sistolik 39-59, diastolik 16—36.
  • Bayi baru lahir dengan berat badan lebih dari 1.000 gram: tekanan sistolik 60—76, diastolik 31—45.
  • Usia 0—1 bulan: tekanan sistolik 67—84, diastolik 35—53.
  • Usia 1—12 bulan: tekanan sistolik 72—104, diastolik 37—56.

Bayi baru lahir memiliki jumlah detak jantung dan frekuensi napas yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Hal tersebut karena otot jantung bayi belum berkembang secara sempurna. 

Ibaratnya, otot jantung seperti karet gelang. Ketika ibu meregangkan atau menarik karet, semakin cepat karet tersebut kembali ke bentuk semula. 

Bila jantung bayi tidak dapat mengembang terlalu banyak karena otot yang belum matang, jantung harus memompa lebih cepat untuk menjaga aliran darah ke seluruh tubuh.

Hal itulah yang membuat detak jantung bayi lebih cepat dan tidak teratur. 

Saat bayi bertambah besar, otot jantung bisa meregang atau mengembang lebih efektif sehingga detak jantungnya tidak tinggi.

2. Tanda-tanda vital (TTV) normal pada balita (1—2 tahun)

Tanda-tanda vital (TTV) pada anak usia 1 tahun ke atas sudah mulai berkembang dengan baik. Degup jantung tidak secepat saat bayi dan tekanan darahnya meningkat. 

Berikut TTV normal pada anak usia 1—2 tahun.

  • Denyut jantung anak usia 1—2 tahun: 98—140 detak per menit saat bangun, 80—120 detak per menit saat tidur. 
  • Tekanan darah anak usia 1—2 tahun: sistolik 86—106, diastolik 42—63. 
  • Frekuensi napas anak usia 1—3 tahun: 24—40 napas per menit. 
  • Suhu tubuh: 36,4 derajat Celcius.

Tekanan darah sistolik adalah tekanan tertinggi yang setiap orang capai saat otot jantung berkontraksi. 

Sementara tekanan darah diastolik adalah tekanan darah saat jantung istirahat atau dalam keadaan santai.

3. Tanda-tanda vital (TTV) normal untuk anak usia pra sekolah (3—5 tahun)

Semakin bertambahnya usia, ada perubahan angka dalam tanda-tanda vital anak. Berikut tanda-tanda vital anak usia 3 tahun hingga 5 tahun.

  • Detak jantung anak usia 3—5 tahun: 80—120 detak per menit saat bangun, 65—100 detak per menit saat tidur. 
  • Tekanan darah anak usia 3—5 tahun: sistolik 89—112, diastolik 46—72.
  • Frekuensi napas anak usia 3—6 tahun: 22—34 napas per menit.
  • Suhu tubuh: 36,4 derajat Celcius.

Anak masuk kategori terkena penyakit demam ketika suhu tubuhnya lebih dari 37,5 derajat Celcius.

Pantau terus tanda-tanda vital normal anak untuk melihat kondisinya masih baik atau mengalami perburukan.

4. Tanda-tanda vital (TTV) normal untuk anak usia 6—9 tahun

Memantau tanda-tanda vital tetap perlu orangtua lakukan saat anak masuk usia sekolah. Berikut tanda-tanda vital normal untuk anak usia 6—9 tahun.

  • Detak jantung anak usia 6—11 tahun: 75—118 detak per menit saat bangun, 58—90 detak per menit saat tidur.
  • Tekanan darah anak usia 6—9 tahun: sistolik 97—115, diastolik 57—76.
  • Frekuensi napas anak usia 6—12 tahun: 18—30 napas per menit.
  • Suhu tubuh: 36,4 derajat Celcius.

Tanda-tanda vital (TTV) tersebut adalah angka secara umum ketika kondisi bayi dalam keadaan normal dan baik. 

Namun, bila anak memiliki angka tanda vital kurang atau lebih dari angka tersebut, belum tentu sedang mengalami masalah kesehatan.

Cara mengukur TTV normal yang tepat pada anak

klinik tumbuh kembang anak di surabaya

Biasanya dokter memiliki beberapa alat untuk mengukur tanda-tanda vital. Sebagai contoh, stetoskop untuk degup jantung dan tensimeter untuk mengukur tekanan darah.

Berikut beberapa cara sederhana mengukur TTV normal pada anak.

1. Memeriksa denyut nadi pada pergelangan tangan

Denyut nadi bisa Anda temukan pada sisi leher, siku bagian dalam, atau pergelangan tangan. Paling mudah mengukur denyut nadi yaitu pada pergelangan tangan. 

Perhatikan saat memeriksa TTV denyut nadi normal pada anak. Hindari menekan denyut nadi pada bagian leher kiri dan kanan secara bersamaan karena bisa menyumbat aliran darah ke otak.

Berikut ini cara memeriksa denyut nadi di pergelangan tangan dengan tepat.

  1. Gunakan ujung jari tengah dan telunjuk.
  2. Tekan arteri pada pergelangan tangan sampai merasakan denyut nadi. 
  3. Mulai menghitung denyut nadi saat jarum jam berada pada angka 12.
  4. Hitung denyut nadi selama 60 detik.
  5. Konsentrasi pada denyut nadi, hindari melihat jam terus menerus. 

Bila Anda kesulitan memeriksa TTV denyut nadi normal pada anak, konsultasikan kepada dokter untuk mendapat arahan lebih lanjut.

2. Memeriksa frekuensi pernapasan

Sama seperti denyut jantung, pemeriksaan frekuensi pernapasan dilakukan untuk menghitung jumlah napas anak setiap menit.

Penghitungan biasanya dilakukan ketika anak sedang istirahat dan hitung berapa kali dada naik saat menarik napas.

Tingkat atau frekuensi pernapasan yang meningkat bisa menandakan masalah kesehatan, seperti demam. 

3. Pemeriksaan tekanan darah menggunakan tensimeter

Berbeda dengan denyut nadi dan pernapasan yang bisa Anda ukur tanpa alat, pemeriksaan tekanan memerlukan alat tensimeter. 

Akan tetapi tidak perlu khawatir, alat ini bisa Anda beli dengan mudah di apotek atau toko-toko alat kesehatan. 

4. Memeriksa suhu tubuh anak dengan termometer

Termometer adalah alat yang sangat penting orangtua miliki karena bayi dan anak-anak sering mengalami demam, misalnya sebagai efek samping dari imunisasi. 

Ada berbagai jenis termometer dengan lokasi pengukuran berbeda, bisa pada area dahi, ketiak, mulut, atau dubur.

Namun, beberapa orangtua masih ragu menggunakan termometer rektal (dubur) pada bayi karena khawatir menyakiti si Kecil. 

Kapan harus ke dokter?

gejala asma pada anak ke dokter

Perubahan tanda-tanda vital (TTV) pada anak adalah hal yang normal. Tekanan darah, frekuensi pernapasan, dan suhu tubuh bisa sesekali meningkat saat ia sangat aktif atau sedang cemas. 

Biasanya TTV akan kembali turun saat anak sudah santai atau mau tidur. Ada beberapa tanda yang membuat orangtua perlu membawa anak ke dokter.

  • Demam dengan suhu tubuh lebih dari 38 derajat celcius.
  • Laju dan frekuensi napas sesak dan tidak teratur (seperti terengah-engah sedang lari).
  • Peningkatan detak jantung serta penurunan tekanan darah yang berhenti lebih dari 20 detik. 
  • Kulit pucat atau bibir membiru.

Orangtua harus segera hubungi dokter bila si Kecil mengalami kondisi tersebut.

Kesimpulan

  • Mengukur dan memantau tanda-tanda vital normal sangat penting untuk mendeteksi masalah kesehatan. Pasalnya, TTV tidak normal bisa menjadi tanda perkembangan anak terganggu.
  • Namun, ada perbedaan angka tanda-tanda vital antara anak balita, bayi, dan remaja.
  • Untuk mengukur TTV normal pada anak bisa orangtua lakukan dengan alat medis sederhana.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Wellness, H., Health, C., & Fever, W. (2021). When to Worry About a Child’s Fever | Sutter Health . Retrieved 4 June 2024, from https://www.sutterhealth.org/cpmc/health/childrens-health/when-to-worry-about-a-childs-fever

Hypertension (High Blood Pressure) (for Parents) – Nemours KidsHealth. (2021). Retrieved 4 June 2024, from https://kidshealth.org/en/parents/hypertension.html

Pediatric Respiratory Rates. (2021). Retrieved 4 June 2024, from https://www.health.ny.gov/professionals/ems/pdf/assmttools.pdf

Blood Pressure Level. (2021). Retrieved 4 June 2024, from https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/guidelines/child_tbl.pdf

Vital Signs (Body Temperature, Pulse Rate, Respiration Rate, Blood Pressure). (2021). Retrieved 4 June 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/vital-signs-body-temperature-pulse-rate-respiration-rate-blood-pressure

Vital Signs (Body Temperature, Pulse Rate, Respiration Rate, Blood Pressure). (2021). Retrieved 4 June 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/vital-signs-body-temperature-pulse-rate-respiration-rate-blood-pressure

Pediatrics for Medical Students. (2021). Retrieved 4 June 2024, from https://www.pedscases.com/sites/default/files/VitalSignsChart3.pdf

Versi Terbaru

12/06/2024

Ditulis oleh Riska Herliafifah

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Cara Mengatasi Sesak Napas pada Anak, Orangtua Harus Tahu!

Suhu Tubuh Anak Rendah Setelah Demam, Haruskah Khawatir?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 12/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan