Tahap perkembangan anak usia 6 tahun tentu menjadi salah satu bagian penting dalam hidupnya. Pada usia ini, anak Anda mulai belajar mengenal dunia di sekitarnya. Agar anak tumbuh dengan optimal, orangtua perlu berhati-hati dan dapat mendampingi anak. Lalu, tahapan tumbuh kembang apa saja yang akan dilalui anak usia 6 tahun? Berikut penjelasannya.
Bagaimana perkembangan anak usia 6 tahun?
Ada beberapa tahapan yang akan dilalui anak saat memasuki usia 6 tahun sebagai bagian dari perkembangan anak 6—9 tahun.
Anak usia 6 tahun umumnya memiliki kemampuan berikut ini.
- Menikmati banyak aktivitas.
- Suka melukis dan menggambar.
- Mampu berlatih kemampuan yang telah dimiliki.
- Melakukan lompat tali.
- Mengendarai sepedah sendiri.
- Mengikat tali sepatu.
- Melakukan penghitungan matematika, seperti pertambahan dan pengurangan.
Apa saja perkembangan kemampuan anak usia 6 tahun?
Dari perkembangan umum di atas, anak usia 6 tahun diketahui mengalami perkembangan fisik, kognitif, psikologi, dan bahasa.
Agar lebih jelas, berikut penjelasan berbagai perkembangan yang dimiliki oleh anak usia 6 tahun.
1. Kemampuan fisik
Pada usia 6 tahun, Anda mungkin mulai melihat perubahan atau tumbuh kembang pada fisik anak.
Anak yang dulu terlihat lucu dan menggemaskan, kini telah memasuki fase perkembangan fisik yang lebih kompleks.
Sebenarnya, di antara aspek lain, perkembangan fisik anak usia 6 tahun tergolong salah satu yang paling mudah diketahui.
Biasanya, perubahan fisik yang akan dialami anak pada usia ini meliputi berikut ini.
- Tinggi badan anak umumnya meningkat hingga 5—6 sentimeter (cm).
- Berat badan anak umumnya naik 2—3 kilogram (kg).
- Rasa peka terhadap citra tubuh mulai terbentuk.
- Kemampuan koordinasi antara kedua tangan dan mata mulai meningkat.
- Gigi susu anak lepas satu persatu.
- Gigi geraham anak mulai tumbuh.
Tidak hanya itu, pada usia ini, si Kecil juga masih menunjukkan berbagai perkembangan motorik atau kemampuan fisik yang terus berkembang.
Sebagai contoh, anak sudah bisa berlari dan melompat. Bahkan, anak mulai bisa berjoget sesuai dengan irama musik yang didengarnya.
Di usia ini, mungkin anak suka bermain di luar rumah dan bisa diajak untuk melakukan aktivitas fisik. Anak juga mulai bisa mengikuti instruksi yang diberikan dalam permainan dengan tepat.
Salah satu permainan luar ruangan yang bisa Anda lakukan bersama anak adalah bermain melempar dan menangkap bola sesuai dengan sasaran.
Sebagai orangtua, Anda perlu mengajak anak aktif berolahraga atau melakukan aktivitas fisik lainnya.
Keterampilan motorik halus anak juga terus berkembang. Anak jadi suka melakukan kegiatan seperti menggambar dan menulis saat berada di dalam rumah.
Anda bisa menyediakan berbagai buku gambar dan buku untuk menulis untuk mendukung perkembangan anak yang satu ini.
2. Kemampuan kognitif
Sebagai tahapan perkembangan kognitif, cakupan pengetahuan yang dimiliki anak akan semakin luas. Anak juga semakin mampu berpikir secara logis.
Oleh sebab itu, Anda sebagai orangtua perlu mendampinginya untuk membantu anak menentukan yang salah dan yang benar dari segala informasi yang didapatkan.
Melansir dari Mott Children’s Hospital, dalam tahapan perkembangan kognitif anak usia 6 tahun sudah bisa melakukan beberapa hal berikut ini.
- Sudah bisa memberi tahu Anda berapa usianya.
- Mampu menghitung dan memahami konsep angka.
- Dapat menyampaikan apa yang dipikirkannya melalui kata-kata yang mudah dimengerti.
- Paham hubungan antara sebab dan akibat.
- Mulai memahami konsep waktu, sehingga bisa membedakan siang dan malam.
- Mampu mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang lain.
- Mulai bisa melakukan tugas yang diberikan di sekolah, baik sendiri maupun bersama dengan teman.
- Semakin banyak bertanya mengenai hal di sekitarnya, sebab rasa penasaran anak mulai meningkat.
- Dapat membedakan kiri dan kanan.
- Mampu menjelaskan suatu benda dan menjelaskan kegunaannya.
- Mulai bisa membaca buku yang sesuai dengan usianya.
- Mulai belajar untuk menulis.
Mengingat anak mulai peka terhadap berbagai hal yang salah maupun benar, anak juga akan memperhatikan perilaku teman di sekitarnya.
Hal ini dapat menjadi penyebab anak mulai mengoreksi perilaku teman yang dianggapnya salah. Bahkan, ini juga bisa mendorong anak untuk mengadukan perbuatan temannya kepada guru.
3. Kemampuan psikologi (emosional dan sosial)
Pada usia 6 tahun, anak akan mengalami perkembangan psikologi berupa rasa peka terhadap perasaan, baik perasaannya sendiri maupun orang lain.
Pada tahapan tumbuh kembang usia 6 tahun ini, anak mungkin paham bahwa ia tidak boleh menyakiti perasaan orang lain.
Selain itu, perkembangan lain yang mulai dirasakan oleh anak usia 6 tahun secara psikologi, yaitu sebagai berikut.
- Menjadi lebih mandiri.
- Mulai peduli dengan cara teman-teman memandang dirinya.
- Lebih bisa diajak bekerja sama dan mau berbagi.
- Anak laki-laki lebih nyaman bermain dengan anak laki-laki, sedangkan anak perempuan lebih suka bermain dengan anak perempuan.
- Mulai memahami konsep kerjasama dalam tim, sehingga bisa bermain permainan olahraga yang membutuhkan kekompakan tim,
- Masih memiliki rasa takut terhadap hal-hal yang ditakutinya sejak dulu, seperti monster, hantu, atau binatang buas.
- Mampu mendeskripsikan apa yang terjadi, dirasakan, dan dipikirkannya.
- Masih mau bermain dengan orangtua, meski sudah mulai mau bermain dengan orang lain seperti guru atau teman di sekolah.
- Masih memiliki imajinasi dan fantasi yang kuat.
- Sudah bisa memahami lelucon sederhana.
Sebenarnya, pada usia ini, anak rentan terhadap perilaku yang kurang baik, karena masih dalam tahap mencari tahu mana yang salah dan yang benar.
Maka dari itu, sikap-sikap seperti anak berbohong dan menyontek adalah hal yang sangat mungkin dilakukan si Kecil pada usia 6 tahun.
Di sisi lain, anak mulai suka berteman daripada menyendiri. Bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi pertengkaran antarteman.
Akan tetapi, ini adalah hal yang sangat wajar terjadi dan pada akhirnya akan segera berlalu. Konflik antarteman ini justru bisa membantu anak membangun kemampuan sosialnya.
Lama-kelamaan, anak akan memahami perbedaan dengan teman sebayanya tanpa harus sampai bertengkar.
Menghadapi anak yang berperilaku buruk
4. Kemampuan bahasa
Mengingat usianya yang sudah menginjak 6 tahun, anak Anda sudah sewajarnya mengalami perkembangan dalam berbicara dan kemampuan bahasa.
Umumnya, perkembangan bahasa anak usia 6 tahun sudah bisa melakukan hal-hal berikut ini.
- Bisa merangkai kalimat sederhana, kurang lebih mengandung 5—7 kata.
- Mampu mengikuti tiga perintah secara berurutan.
- Mulai memahami bahwa ada beberapa kata yang memiliki lebih dari satu makna.
- Banyak membaca buku yang sesuai dengan usianya.
- Memiliki preferensi terhadap tontonan, bacaan, dan aktivitas lainnya.
- Sudah mulai bisa mengeja dan menulis.
- Bisa berbicara dengan jelas dalam bahasa pertamanya atau bahasa ibu.
Apa yang harus dilakukan untuk membantu perkembangan anak usia 6 tahun?
Sebagai orangtua, Anda perlu memberikan dukungan penuh kepada anak demi membantu proses tumbuh kembangnya.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua demi mendukung tumbuh kembang anak usia 6 tahun.
- Tunjukkan kasih sayang kepada anak dan apresiasi setiap pencapaiannya.
- Anda juga perlu memberikan rasa tanggung jawab terhadap anak di usia ini dengan mulai memintanya membantu membersihkan rumah.
- Tanyakan pada anak kegiatan yang dilakukan di sekolah.
- Coba batasi kegiatan yang kurang bermanfaat, misalnya menonton TV, bermain komputer, atau segala kebiasaan yang melibatkan penggunaan gadget pada anak.
- Bacakan anak-anak cerita dari buku bacaan, atau sebaliknya, minta anak membaca buku bacaannya untuk Anda.
- Dukung anak untuk lebih percaya diri dengan memintanya lebih rileks dalam mengekspresikan diri.
Tak hanya itu, tunjukkan bahwa Anda selalu ada untuk anak. Pasalnya, di masa tumbuh kembang anak usia 6 tahun, keberadaan orangtua dapat memberikan rasa aman.
Hal ini tentu mendukung proses perkembangan anak di usia 6 tahun ini. Anak bisa menjadi lebih positif dalam proses belajar maupun bermain.
Sebaliknya, saat Anda tidak benar-benar mencurahkan perhatian terhadapnya, hal ini bisa berdampak buruk pada perkembangan atau tumbuh kembang anak usia 6 tahun.
Sebagai contohnya, anak mungkin menjadi insecure atau mudah merasa tidak aman, atau menjadi anak yang tidak menurut apa kata orangtua.