Adapun kekurangan anak yang visual antara lain.
- Mudah kehilangan konsentrasi jika orang di sekitarnya berlalu lalang.
- Kesulitan jika harus mengatakan sesuatu kepada orang lain.
- Cenderung kesulitan jika harus berbicara di depan umum.
Jika anak Anda mengarah pada gaya belajar yang satu ini, maka cara terbaik yang bisa Anda lakukan adalah:
- memberinya banyak buku bergambar,
- tunjukkan padanya acara televisi dan video yang mendidik,
- menyediakan buku untuk membantu anak mencatat penjelasan guru atau orang tua, serta
- peragakan di depannya ketika ingin menunjukkan atau mengajarkan sesuatu yang baru.
3. Gaya belajar anak kinestetik (bergerak)
Anak yang unggul secara kinestetik sangat senang bergerak ketika sedang belajar. Tak heran jika anak ini selalu belajar dengan melibatkan gerakan, seperti menari, bermain peran, olahraga, memainkan alat musik, dan lain sebagainya.
Berikut beberapa tanda jika anak Anda memiliki gaya belajar kinestetik.
- Anak sering berperan menjadi karakter dari buku cerita favoritnya dan menirukan gerakan dari cerita tersebut.
- Anak lebih banyak menggunakan bahasa tubuh untuk menjelaskan sesuatu.
- Ia lebih senang pada kegiatan atau permainan yang lebih banyak melibatkan gerakan atau aktivitas fisik.
- Senang bergerak ke sana kemari ketika berbicara, mendengar, dan menghafal.
- Suka menyentuh suatu benda untuk mempelajarinya secara langsung.
- Sangat tertarik pada objek dengan bentuk dan tekstur yang menarik, serta sangat senang bermain balok.
- Anak lebih mengingat siapa yang melakukan apa, bukan siapa yang mengatakan apa.
- Senang menyentuh benda, bermain lego, atau menyusun puzzle untuk mengetahui cara kerjanya.
- Senang menggoyang-goyangkan kaki atau menggerak-gerakkan pensil saat belajar.
Keunggulan anak yang unggul dalam hal kinestetik antara lain.
- Memiliki keterampilan tangan yang lebih baik.
- Gerakan motorik anak kinestetik lebih mudah dilatih.
- Lebih aktif dan inisiatif dalam bergerak.
- Lebih mahir dalam kegiatan fisik seperti olahraga dan menari.
Anak yang kinestetik terkadang dicurigai mengalami ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) yaitu gangguan tumbuh kembang yang menyebabkan anak berperilaku hiperaktif. Padahal tidak semua anak yang aktif mengalami kondisi ADHD.
Selain itu, anak yang kinestetik memiliki kekurangan sebagai berikut.
- Cenderung tidak bisa diam dan banyak tingkahnya, sehingga terkadang dicap sebagai anak yang bandel.
- Cenderung tidak cocok dengan sekolah yang menerapkan metode konvensional, yaitu yang mengharuskan anak murid untuk duduk selama jam pelajaran.
Untuk mendidik anak yang kinestetik, Anda bisa melakukan hal-hal berikut.
- Tidak melarang jika si kecil ingin bergerak saat pelajaran berlangsung.
- Memasukkan ia ke sekolah dengan sistem active learning, yaitu suatu metode pembelajaran yang membebaskan peserta didik untuk belajar secara aktif dan mandiri.
Menerapkan gaya belajar anak yang sesuai akan membantu proses menyerap ilmu

Setelah membaca penjelasan di atas, Anda tentu menjadi tahu bahwa ternyata setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Jadi, Anda sebaiknya tidak memaksa si kecil untuk mengikuti satu metode belajar saja.
Biarkan ia belajar dengan cara yang memang disukainya. Dengan begitu, mereka akan lebih percaya diri sehingga mengoptimalkan kecerdasan anak dan kemampuan yang dimilikinya.
Sebelum menetapkan aturan tertentu, ada baiknya jika Anda mengetahui dengan baik gaya belajar yang disukai anak. Dengan begitu Anda dapat memudahkan proses si kecil dalam menerima ilmu.
Hindari menyamaratakan satu metode saja untuk diterapkan pada semua anak. Berilah dukungan terhadap apapun cara belajar anak yang disukainya selama tidak berdampak negatif.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar