Sunat anak tentunya menjadi hal yang mendebarkan bagi setiap orangtua. Begitu pun bagi anak laki-laki yang akan menjalani proses sunat ini. Jadi sebelum anak disunat, ada baiknya Anda mencari tahu terlebih dahulu tentang persiapan, prosedur, dan perawatannya. Simak masing-masing penjelasannya di artikel ini.
Apa itu sunat?
Sunat adalah operasi pelepasan kulup yaitu kulit yang menutupi ujung penis. Dalam dunia medis, tindakan ini disebut juga dengan sirkumsisi.
Proses sunat juga dikenal dengan nama khitan. Nama ini berasal dari kata “khatana” dalam bahasa Arab yang berarti memotong atau menghilangkan.
Pada umumnya, alasan orangtua memutuskan anak laki-lakinya disunat antara lain sebagai berikut.
- Mengikuti ajaran agama dan kepercayaan.
- Menjaga kebersihan dan mencegah penyakit kelamin.
- Mengikuti budaya dan tradisi dalam keluarga atau masyarakat.
Apa tujuan sunat secara medis?
Mengutip dari Boston Children’s Hospital, proses khitan atau sunat pada anak memiliki tujuan secara medis, yaitu sebagai berikut.
- Penis menjadi lebih mudah dibersihkan sehingga membantu mengurangi risiko infeksi dari bakteri, termasuk infeksi saluran kemih (ISK) selama masa bayi.
- Menghilangkan risiko kanker penis hingga seumur hidup.
- Mengurangi risiko balanitis yaitu infeksi kelenjar atau kepala penis dan posthitis yaitu infeksi kulit khatan (kulit yang menutupi kepala penis).
- Menghilangkan risiko fimosis yaitu ketidakmampuan untuk menarik kembali kulup.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang sudah disunat lebih kecil kemungkinannya untuk tertular dan menularkan HIV dan beberapa penyakit menular seksual lainnya.
Bagaimana jika anak tidak disunat?
Jika anak Anda tidak disunat, ajarkan ia cara menjaga kebersihan penisnya dengan baik. Caranya, yaitu dengan menarik kulup sepenuhnya pada saat toilet training lalu membersihkannya dengan sabun dan air setiap hari. Apa persiapan yang perlu dilakukan sebelum proses sunat anak?
Sebelum disunat, dokter akan menjelaskan risiko dan tujuan dari tindakan ini. Jika Anda menyetujui proses sunat untuk anak, berikan tanda tangan pada lembar persetujuan sebagai orangtua.
Anda juga harus menyampaikan kepada dokter tentang obat yang sedang anak konsumsi, alergi, atau kondisi kesehatan apa pun yang ia alami.
Sunat termasuk prosedur bedah minor (operasi kecil), sehingga dalam pelaksanaannya membutuhkan obat bius.
Sebelum operasi, Anda akan bertemu dokter anestesi dan merencanakan jenis obat bius yang akan digunakan untuk anak.
Tanyakan kepada dokter apakah anak perlu puasa atau tidak dan apakah ada makanan tertentu yang dilarang dikonsumsi sebelum menjalani proses sunat.
Bagaimana proses atau prosedur sunat pada anak?
Proses sirkumsisi biasanya dilakukan dalam satu hari saja. Anak tidak perlu menginap di rumah sakit atau klinik tempat dilakukannya prosedur ini.
Untuk menghilangkan rasa sakit selama proses khitan, dokter akan memberikan anastesi yang sesuai dengan kondisi anak.
Pada sunat bayi dan anak-anak, biasanya diberikan anastesi lokal untuk membuat bagian penis dan sekitarnya mati rasa.
Namun, anak bisa pula diberikan bius total, terutama bila usia anak sudah cukup tua dan proses operasinya lebih rumit.
Pada umumnya, proses sunat adalah prosedur yang relatif sederhana. Berikut langkah-langkahnya.
- Setelah bius bekerja, dokter akan memotong kulit khatan (kulup) hingga tepat di belakang kepala penis.
- Proses pemotongan bisa menggunakan pisau atau gunting bedah.
- Setelah seluruh bagian kulup dihilangkan, tepi kulit yang tersisa dijahit menggunakan jahitan yang dapat diserap oleh tubuh.
- Selanjutnya, penis dibalut menggunakan perban untuk melindungi luka.
- Perban ini biasanya sudah bisa dilepas sebelum anak pulang atau dibiarkan sampai jatuh dengan sendirinya dalam waktu 24 jam.
Selain metode konvensional yang dijelaskan di atas, terdapat beberapa jenis sunat lainnya berdasarkan cara memotong kulup pada penis, antara lain sebagai berikut.
- Metode sunat smart klamp, yaitu menggunakan tabung khusus yang sesuai dengan ukuran penis.
- Proses sunat dengan elektrokauter, yaitu menggunakan semacam kawat khusus yang dipanaskan oleh aliran listrik.
- Metode sunat laser, yaitu menggunakan alat canggih berupa laser CO2.
Setelah proses sunat anak selesai, dokter akan memberikan obat-obatan untuk dikonsumsi di rumah, seperti berikut ini.
- Salep atau petroleum jelly untuk dioleskan pada luka.
- Paracetamol atau ibuprofen untuk membantu meredakan rasa nyeri.
- Obat antibiotik seperti amoxicillin untuk mencegah infeksi.
Bagaimana proses perawatan setelah anak sunat?
Agar anak bisa segera pulih, Anda perlu melakukan perawatan setelah sunat dengan telaten. Mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu hingga anak benar-benar sembuh.
Penis si Kecil akan sakit dan meradang selama beberapa hari setelah operasi. Salep dapat digunakan selama beberapa hari untuk membantu menyembuhkan area tersebut.
Berikan obat antinyeri secara rutin selama 3 hari sesuai resep dari dokter dan obat antibiotik yang perlu diminum sampai habis.
Apa pun metode sunat yang diterapkan pada anak biasanya akan tetap menyebabkan sedikit perdarahan.
Tak perlu khawatir bila Anda menemukan sedikit darah mengalir dari tepi sayatan atau terdapat bercak darah pada pakaian dalam anak. Hal ini wajar dan biasanya akan berhenti dengan sendirinya.
Selain beberapa hal di atas, Anda juga perlu memperhatikan hal di bawah ini saat melakukan perawatan setelah proses khitan.
- Penis anak mungkin akan terasa sakit selama beberapa hari. Jadi, berhati-hatilah saat memandikannya. Jangan menggunakan zat dan produk mandi berbahan kimia khusus.
- Bersihkan area penis dengan air hangat. Jika ada kotoran yang masuk ke penis, seka dengan lembut menggunakan air sabun lalu bilas sampai bersih.
- Rawatlah luka sunat pada anak dengan baik. Bila ada bagian perban yang menempel pada luka, basuh dengan air hangat atau oleskan gel petroleum jelly untuk membantu melepaskannya.
- Anda juga bisa menggunakan gel petroleum jelly setiap mengganti celana atau popok anak untuk menghindari gesekan dan mencegah pakaian menempel pada lukanya.
Apakah ada risiko komplikasi sunat pada anak?
Mengutip situs Boston Children’s Hospital, tingkat komplikasi saat anak disunat cukup rendah, yaitu hanya sekitar 2—3%. Itu pun hanya berupa perdarahan ringan pasca-operasi yang mudah diatasi.
Masalah paling umum yang mungkin Anda hadapi yaitu kulit khatan pada penis anak tidak dipotong semua sehingga masih tersisa sebagian. Akibatnya, ia perlu dikhitan lagi untuk merapikannya.
Adapun masalah serius atau mengancam jiwa seperti kerusakan pada penis atau pendarahan hebat sangat jarang terjadi.
Meskipun proses sunat terbilang sederhana, tindakan ini mungkin tidak aman dan harus ditunda bila anak memiliki masalah berikut ini.
- Mengalami gangguan serius pada fungsi jantung atau paru-paru.
- Mengidap gangguan perdarahan atau kelainan pembekuan darah.
- Memiliki kelainan pada penis seperti lubang yang tidak berada di ujung penis, penis sangat melengkung, atau ukurannya sangat kecil.
Bila mengalami salah satu dari kondisi di atas, pastikan berkonsultasi kepada dokter anak lebih dulu.
Hal ini bertujuan untuk menimbang perlu tidaknya atau kapan sunat dilakukan pada anak Anda.
[embed-health-tool-vaccination-tool]