7. Mengajarkan anak berperilaku baik
Saat bermain boneka, biasanya ada tokoh yang dikisahkan sebagai anak yang baik dan anak yang nakal.
Dari sini Anda bisa membangun cerita-cerita yang menampilkan situasi tertentu dan bagaimana sikap yang baik dalam menghadapinya.
Misalnya ketika adik sedang menangis maka kakak sebaiknya menenangkan bukannya mengomel, atau bila menginginkan sesuatu sebaiknya meminta tolong bukannya merengek.
Dari sini pula Anda bisa mengajarkan kebiasaan-kebiasaan baik, seperti menyikat gigi sebelum anak tidur.
Misalnya dalam cerita peran bermain boneka, si boneka beruang malas menyikat gigi akibatnya ia sakit gigi.
Sementara si boneka barbie rajin menyikat giginya jadi tidak sakit gigi.
Hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua

Dari penjelasan di atas Anda jadi tahu bahwa bermain boneka menawarkan berbagai manfaat.
Nah, agar manfaat tersebut tercapai, sebaiknya Anda memilih boneka yang tepat..
Berikut beberapa tips memilih boneka untuk anak yang bisa Anda coba.
1. Sesuaikan dengan kesukaan anak
Membelikan mainan yang tidak disukai anak tentunya membuat ia tidak tertarik untuk memainkannya.
Anak-anak tentunya punya selera sendiri atau karakter favorit. Nah, tidak mengapa bila Anda mengikuti apa yang ia sukai selama itu baik.
Bila boneka yang disukainya harganya agak mahal, cobalah latih anak untuk menabung agar bisa membeli mainan tersebut.
Anda juga bisa menjadikan boneka idaman anak sebagai hadiah istimewa setelah ia mencapai prestasi tertentu.
2. Memilih boneka sesuai dengan umurnya
Ada banyak ukuran dan bahan boneka. Sebaiknya, Anda memilih ukuran boneka yang memudahkan anak untuk bermain.
Selain itu, sesuaikan jenis mainan dengan usia anak, misalnya boneka tidak terlalu besar, tidak mudah rusak, tidak mudah kotor, dan praktis dibawa kemana-mana.
Pilih juga mainan yang mudah dirapikan agar anak bisa belajar merapikan mainannya sendiri setelah bermain boneka.
3. Perhatikan aksesori boneka
Ketika memilih boneka, perhatikan aksesori yang menempel padanya, terutama bila boneka tersebut ditujukan untuk anak balita.
Hindari boneka yang mengenakan benda-benda kecil seperti manik-manik dan sejenisnya.
Jangan sampai si kecil iseng mencabut benda-benda tersebut lalu menelannya atau memasukkannya ke dalam hidung.
4. Sebaiknya menyesuaikan dengan jenis kelamin
Anak perempuan biasanya senang bermain boneka berbentuk bayi atau manusia.
Sementara anak laki-laki biasanya lebih senang bermain boneka robot, action figure, atau mobil-mobilan.
Pilihan mainan tersebut sesuai dengan peran gender.
Misalnya, anak perempuan dilatih untuk merawat anak sedangkan anak laki-laki dilatih untuk berkendara atau bela diri.
Meski begitu, Anda sebaiknya tidak melarang anak laki-laki bermain boneka bayi. Begitupun sebaliknya, tidak melarang anak perempuan bermain mobil-mobilan.
Melansir situs Parent Blog, anak laki-laki yang senang bermain boneka bayi bisa jadi akan tumbuh menjadi sosok ayah yang terampil merawat anak.
Sebaliknya, anak perempuan yang senang bermain mobil-mobilan bisa jadi akan terampil berkendara saat dewasa kelak.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar