Tidur siang adalah musuh bebuyutan hampir setiap anak kecil. Mereka lebih memilih untuk terus bermain daripada harus istirahat. Padahal, anak-anak butuh waktu tidur yang lebih lama daripada orang dewasa demi tumbuh kembangnya yang optimal. Jadi, kalau anak susah tidur siang, apa yang bisa dilakukan orangtua? Cari tahu jawabannya di bawah ini.
Kenapa anak susah tidur siang?
Jam tidur anak yang ideal untuk setiap anak dapat berbeda-beda.
Namun, mengutip Better Health, anak-anak membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 12 jam untuk tidur per malam dan masih perlu tidur siang.
Kendati begitu, masih saja ada anak yang tidak mau untuk tidur siang walaupun sebenarnya ia mengantuk. Ini merupakan suatu hal yang wajar.
Meski terbilang wajar, Anda harus cari tahu penyebabnya. Pasalnya, manfaat tidur siang pada anak sangat penting untuk menunjang tumbuh kembangnya.
Berikut adalah beberapa penyebab si Kecil susah tidur siang yang perlu Anda ketahui.
1. Masih suka bermain
Anak Anda mungkin sedang berada di rentang usia untuk senang-senangnya bereksplorasi mengenal dunia. Apalagi saat bersama temannya.
Jadi, tidak heran jika ia menolak bujukan orangtuanya untuk tidur siang ketika masih asyik bermain. Ia tidak ingin melewatkan waktu sedikit pun untuk bermain bersama temannya.
Jika dipaksa tidur siang, anak akan marah dan makin tidak ingin untuk tidur siang. Bahkan, bisa jadi ia menganggap tidur siang adalah sebuah hal yang menakutkan.
2. Kondisi medis
Bukan karena ingin main, anak yang susah tidur juga bisa terjadi karena ia mengalami gangguan tidur, seperti sleep apnea atau restless leg syndrome.
Kondisi ini juga bisa dipicu oleh hidung tersumbat akibat alergi, nyeri tumbuh, atau kulit gatal akibat eksim.
3. Konsumsi obat-obatan
Beberapa obat, seperti yang digunakan untuk mengobati attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD pada anak dan antidepresan, dapat menyebabkan ia susah tidur.
4. Merasa tidak nyaman
Penyebab rasa tidak nyaman bisa berupa kondisi lingkungan sekitar yang terlalu panas, dingin, atau berisik. Kondisi lingkungan yang tidak kondusif bisa membuat anak rewel dan menangis.
Penyebab bayi susah tidur siang bisa berbeda dengan anak
Lain halnya dengan anak-anak, bayi biasanya lebih gampang untuk tidur. Namun dalam beberapa kasus, ada bayi yang tidak mau tidur siang. Tentunya, kondisi ini bukan tanpa sebab.
Bayi yang susah tidur siang sering kali dipicu oleh suatu kondisi, seperti lapar, sakit, atau berada pada lingkungan yang tidak nyaman.
Selain itu, jadwal tidur yang berubah-ubah dan tidak menerapkan kebiasaan bayi tidur sendiri juga menjadi penyebab ia tidak mau tidur siang.
Cara menangani anak dan bayi yang susah tidur siang
Mungkin tidak mudah membujuk anak untuk tidur siang, tapi sejumlah cara berikut ini bisa Anda coba.
1. Ciptakan lingkungan yang nyaman
Sebagian besar orang biasanya merasa ngantuk setelah makan. Faktanya, anak-anak pun juga begitu. Anda bisa menggunakan kesempatan emas ini untuk mengajak si Kecil tidur siang.
Pastikan ia sudah makan atau menyusu dan merasa kenyang, kemudian ciptakan lingkungan yang nyaman untuk anak bisa tidur.
Misalnya, nyalakan AC atau kipas agar anak tidak kepanasan, matikan TV, lampu kamar, dan lainnya.
2. Jadwalkan waktu tidur siang yang sama setiap hari
Membentuk pola tidur yang teratur adalah salah satu langkah awal yang paling penting bagi anak dan bayi yang tidak mau tidur siang.
Sebisa mungkin jadwalkan waktu tidur dan bangun atau berhenti tidur siang pada waktu yang sama setiap hari, termasuk pada hari liburnya sekali pun.
Jika anak sudah terbiasa tidur pada waktu yang sama, tubuhnya pun akan otomatis ikut membiasakan diri, sehingga Anda tidak perlu repot-repot lagi membujuk anak tidur siang.
3. Biasakan tidur sendiri
Anda harus melatih dan membiasakan anak tidur sendiri tanpa harus dibujuk. Jika Anda rasa anak sudah mulai mengantuk, ajaklah ia ke tempat tidur dan biarkan anak sampai tertidur sendiri.
Pada bayi, tidur siang sendiri juga sudah dapat mulai dilatih saat ia berusia 4 bulan hingga 6 bulan. Pilihlah metode yang cocok untuk bayi Anda.
Ketika Anda sudah melihat tanda-tanda ia mengantuk, letakkan pada kasur yang nyaman. Hindari kebiasaan membantu bayi Anda tertidur dengan cara mengayun atau menggendong.
4. Jelaskan bahwa ia bisa meneruskan bermain setelah tidur siang
Banyak anak tidak ingin tidur siang karena sedang asyik bermain sendiri atau bersama teman dan tidak ingin melewatkan waktu bersenang-senangnya sedikit pun.
Bagaimanapun juga, anak tetap harus tidur siang karena ia membutuhkannya. Jika ia bermain di luar rumah, ajaklah ia untuk pulang.
Beri pengertian bahwa teman bermainnya pun juga harus tidur siang. Cobalah menjelaskan ke anak bahwa ia bisa melanjutkan menonton TV atau bermain lagi setelah tidur siang
5. Batasi penggunaan gadget
Cahaya biru yang dipancarkan oleh TV, ponsel, tablet, dan video game dapat mengganggu siklus tidur. Hal ini juga dapat membuat anak lebih susah untuk tidur.
Sebaiknya, matikan gadget yang anak gunakan setidaknya satu jam sebelum tidur dan simpan di luar kamar tidur anak Anda selama jam tidur.
6. Kenali tanda mengantuk
Jika bayi Anda mulai menguap, menggosok matanya, bahkan tantrum, segera letakkan ia di kasur untuk tidur siang. Kemungkinan, itu pertanda bila anak Anda mengantuk.
Jika si Kecil tetap menolak tidur siang, sebaiknya jangan dimarahi atau dipaksa. Tinggalkanlah ia dengan beberapa mainan anak atau buku untuk anak.
Berikan anak Anda waktu untuk menenangkan diri dan membuatnya sedikit beristirahat.
Mengatasi si Kecil yang susah tidur siang memang tidak mudah.
Namun, menerapkan tips di atas secara konsisten bisa membantu si Kecil mendapatkan manfaat tidur siang demi menunjang tumbuh kembang anak.
Kesimpulan
- Anak yang sulit tidur siang sering kali terjadi karena masih ingin bermain, rasa tidak nyaman, efek obat-obatan yang dikonsumsi, hingga kondisi medis tertentu.
- Berbeda pada bayi, sulit tidur siang bisa dipicu oleh rasa lapar, sakit, berada pada lingkungan yang tidak nyaman, dan jadwal tidur siang yang tidak teratur.
- Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar si Kecil mau tidur siang, di antaranya dengan menciptakan lingkungan yang nyaman, membuat jadwal tidur rutin, membiasakan tidur sendiri, memperbolehkan main kembali setelah tidur siang, membatasi penggunaan gadget, dan mengenali tanda kantuk.