Analgesik adalah obat pereda nyeri untuk menghilangkan rasa sakit akibat radang sendi, operasi, cedera, sakit gigi, sakit kepala, kram menstruasi, dan nyeri otot. Ada berbagai jenis obat analgesik. Menurut Everyday Health, jenis-jenis obat pereda nyeri adalah sebagai berikut: Kesemua jenis obat pereda nyeri tersebut memiliki cara kerja yang berbeda-beda. Secara umum, golongan opium bertugas untuk mengurangi sinyal rasa sakit yang dihantarkan oleh otak dan sistem saraf terhadap area tubuh sasaran. Sementara paracetamol bekerja mengubah respon tubuh terhadap rasa sakit tersebut. NSAID berperan menghambat perkembangan rasa sakit di dalam tubuh. Obat pereda nyeri analgesik ditelan lewat mulut (diminum) sesuai anjuran dokter atau sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan. Penggunaan dosis dan lama waktu konsumsi obat ditentukan berdasarkan kondisi medis dan respon tubuh terhadap perawatan. Ikuti aturan minum obat yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jangan gunakan obat ini melebihi dosis yang dianjurkan, lebih sedikit, atau lebih lama dari yang disarankan. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda. Analgesik paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari sinar matahari langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Jika Anda sudah tidak menggunakan obat ini lagi atau jika obat telah kedaluwarsa, segera buang obat ini sesuai tata cara membuang obat. Salah satunya, jangan mencampurkan obat ini dengan sampah rumah tangga. Jangan pula membuang obat ini di saluran pembuangan air seperti toilet. Tanyakan kepada apoteker atau petugas dari instansi pembuangan sampah setempat mengenai tata cara membuang obat yang benar dan aman untuk kesehatan lingkungan. Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan. Aturan minum obat ini tergantung dari jenis penyakit dan kondisi kesehatan. Patuhi saran dokter atau petunjuk konsumsi yang tertera pada label kemasan obat, untuk menentukan aturan minum obat dalam kurun waktu 24 jam. Hindari minum obat lebih banyak atau lebih lama dari yang disarankan, kecuali memang atas perintah dokter Anda. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter atau apoteker jika Anda memiliki pertanyaan. Penggunaan obat ini untuk anak-anak sebaiknya diberikan di bawah pengawasan dokter. Silakan berkonsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut. Obat analgesik pereda nyeri tersedia dalam bentuk tablet dan krim dengan berbagai merek dagang. Ada beberapa kemungkian efek samping dari penggunaan obat pereda nyeri ini. Hentikan penggunaan obat ini dan segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami satu atau lebih efek samping berikut ini: Efek samping ini tidak selalu terjadi pada semua orang. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda khawatir dengan kemungkinan efek samping yang timbul, silakan konsultasikan lebih lanjut dengan dokter atau apoteker Anda. Sebelum menggunakan obat ini, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan lebih dulu. Beri tahu dokter mengenai obat yang sedang rutin Anda konsumsi saat ini, serta penyakit yang sedang atau sudah pernah dialami sebelumnya. Beri tahu dokter juga jika Anda mengalami reaksi tak biasa atau alergi pada obat tertentu, atau memiliki alergi tipe lain seperti pada makanan, pewarna, pengawet, serta alergi hewan. Beberapa kondisi kesehatan mungkin lebih rentan terhadap timbulnya efek samping. Hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin setelah minum obat ini. Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat pereda nyeri ini pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini, khususnya jika Anda sedang hamil, menyusui, maupun merencanakan Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam artikel ini. Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter. Beberapa obat yang mungkin dapat berinteraksi dengan obat pereda nyeri analgesik adalah: Tidak semua obat yang berinteraksi dengan obat ini tertera dalam daftar di atas. Untuk itu, informasikan kepada dokter seluruh produk yang Anda gunakan termasuk obat warung atau obat resep lainnya. Dokter mungkin akan meresepkan obat lain yang sesuai dengan kondisi Anda. Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dengan makanan dapat terjadi. Merokok tembakau atau mengonsumsi alkohol dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Hindari memakan jeruk bali merah (grapefruit) atau meminum jus jeruk bali merah saat menggunakan obat kecuali diizinkan dokter. Jeruk bali merah dan obat-obatan dapat meningkatkan risiko terjadinya interaksi. Konsultasikan dengan dokter dan apoteker untuk info lebih lanjut. Kondisi kesehatan yang dialami mungkin bisa memengaruhi efek penggunaan obat ini. Selalu beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan lain. Pengunaan obat analgesik tidak dianjurkan jika Anda memiliki kondisi medis seperti gangguan pembekuan darah (hemofilia, defisiensi vitamin K, dan kadar trombosit rendah). Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum minum obat analgesik bagi Anda yang memiliki penyakit ginjal, hati, diabetes, maag, polip hidung, asam urat, serta asma (terlebih yang gejalanya akan semakin memburuk setelah minum obat NSAID dan aspirin). Overdosis kandungan yang terdapat dalam obat analgesik bisa mengakibatkan gejala overdosis serius hingga mengancam nyawa. Maka itu, jangan pernah minum obat ini melebihi dosis yang telah dianjurkan dokter atau apoteker Anda. Pada situasi gawat darurat atau overdosis, hubungi 119 atau segera larikan ke rumah sakit terdekat. Jika Anda melewatkan satu dosis, segera minum sesegera mungkin saat Anda ingat. Namun, jika Anda baru ingat setelah sudah waktunya untuk dosis selanjutnya, abaikan saja dosis yang terlupa, dan lanjutkan pemakaian sesuai jadwal. Pastikan Anda tidak menggandakan dosis dalam satu kali minum. Hello Health Group tidak menyediakan konsultasi medis, diagnosis, maupun pengobatan.Fungsi & Penggunaan
Untuk apa analgesik digunakan?
Bagaimana aturan pakai analgesik?
Bagaimana cara menyimpan analgesik?
Dosis
Berapa dosis analgesik untuk dewasa?
Berapa dosis analgesik untuk anak-anak?
Dalam dosis dan sediaan apa obat ini tersedia?
Efek Samping
Apa efek samping analgesik yang mungkin terjadi?
Pencegahan & Peringatan
Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan analgesik?
Apakah obat ini aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Interaksi Obat
Obat apa saja yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan analgesik?
Makanan dan minuman apa saja yang tidak boleh dikonsumsi saat menggunakan analgesik?
Apakah ada kondisi kesehatan tertentu yang harus menghindari analgesik?
Overdosis
Bagaimana gejala overdosis analgesik dan apa efeknya?
Apa yang harus saya lakukan dalam keadaan darurat atau overdosis?
Apa yang harus saya lakukan kalau saya lupa minum obat atau lupa pakai obat?
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.