Fluocinolone acetonide adalah obat yang kerap digunakan untuk mengatasi masalah pada kulit. Obat oles ini akan meredakan rasa gatal, kemerahan, hingga pembengkakan.
Golongan obat: kortikosteroid
Merk dagang fluocinolone acetonide: Gencinol-N, Synarcus, Fluciderlon, Prodermis, Trequilon, Kalcinol N, Lumiquin, Dermasolon, Inoderm, Duoxal
Apa itu fluocinolone acetonide?
Fluocinolone acetonide adalah obat dari golongan kortikosteroid yang berfungsi mengatasi berbagai masalah kulit, mulai dari gatal-gatal, eksim, kemerahan, radang, kulit yang mengeras, sampai psoriasis.
Obat satu ini bekerja dengan cara menekan produksi prostaglandin dan leukotriene, zat alami pada kulit yang memicu gejala peradangan.
Fluocinolone tersedia dalam bentuk komposisi tunggal maupun kombinasi dengan antibiotik. Sesuaikan komposisi obat dengan kondisi Anda.
Meski memiliki fungsi utama sebagai obat kortikosteroid, fluocinolone juga dapat ditemukan dalam bentuk obat tetes untuk telinga.
Dosis dan sediaan fluocinolone acetonide
Fluosinolon asetonid tersedia dalam bentuk obat salep, krim, dan gel yang dioleskan langsung pada kulit. Dilansir dari laman Mayo Clinic, berikut informasi dosis fluocinolone.
Obat kulit
Dewasa: 3–4 kali sehari, pemakaian luar dengan dioles.
Obat tetes telinga
Dewasa: 1 kali sehari, diteteskan ke dalam telinga,
Dosis penggunaan fluocinolone untuk anak-anak harus diresepkan langsung oleh dokter. Pastikan Anda memberikan obat sesuai anjuran dokter.
Batas pemakaian obat ini ialah dua minggu. Jika sudah lewat dari dua minggu tetapi tidak ditemukan perubahan, cobalah untuk berkonsultasi pada dokter Anda.
Aturan pakai fluosinolon asetonid
Fluocinolone acetonide adalah obat yang hanya boleh digunakan pada permukaan kulit.
Oleskan tipis pada area kulit yang meradang sambil digosok dengan lembut. Pastikan tangan Anda bersih saat mengoleskannya.
Setelah dioles, jangan menutup atau membasahi area kulit tersebut. Anda juga tidak diperbolehkan menutupnya dengan riasan.
Hindari penggunaan pada area wajah, kelamin, dubur, dan area lipatan kulit kecuali diarahkan demikian oleh dokter Anda.
Sementara pada pemakaian obat tetes telinga, pastikan Anda meminta bantuan orang lain saat menggunakannya.
Efek samping fluocinolone acetonide
Sama seperti obat lainnya, penggunaan fluocinolone juga dapat membawa efek samping. Berikut efek samping yang umum dialami pengguna fluocinolone acetonide.
- Gatal, panas, pengelupasan, dan kulit kering yang ringan.
- Folikel rambut bengkak atau meradang (folikulitis).
- Perubahan warna pada kulit yang diobati.
- Pengerasan pada kulit yang diobati.
Hentikan penggunaan obat dan segera hubungi dokter jika kondisi tidak kunjung membaik atau muncul efek samping tambahan seperti:
- ruam kulit parah,
- kesulitan bernapas atau menelan,
- penglihatan kabur,
- wajah membengkak,
- mengi (napas berbunyi nyaring), dan
- cepat lelah tanpa alasan yang jelas.
Efek samping yang dirasakan setiap orang mungkin berbeda. Selain itu, mungkin ada efek samping yang tidak tertulis di atas.
Jika Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, segera hubungi dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat fluocinolone
Selalu beri tahu kondisi kesehatan Anda pada dokter sebelum menggunakan obat-obatan apa pun.
Berikut beberapa kondisi yang mungkin akan dipertimbangkan dalam penggunaan fluosinolon asetonid.
- Alergi dengan fluocinolone atau salah satu bahan dalam produk fluocinolone.
- Sindrom Cushing.
- Mengonsumsi obat kortikosteroid lainnya.
- Penyakit pada mata, seperti katarak, glaukoma, endoftalmitis, dan infeksi mata.
Jangan lupa untuk memberi tahu dokter mengenai riwayat penyakit dan obat-obatan yang sedang Anda konsumsi.
Setelah mendapatkan obat yang Anda butuhkan, pastikan untuk menyimpannya di suhu ruangan. Jauhkan dari jangkauan anak-anak, tempat yang lembap, atau cahaya langsung.
Setiap merek fluocinolone mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi khusus yang ada pada kemasan.
Apakah obat fluocinolone aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Penggunaan obat ini memiliki risiko pada ibu hamil. Berkonsultasilah dengan dokter jika Anda berencana hamil atau menyadari kehamilan saat mengonsumsi fluocinolone.
Melalui konsultasi, dokter dapat menyarankan alternatif obat bagi ibu hamil yang memiliki masalah kulit.
Hal serupa juga berlaku untuk ibu menyusui. Dokter Anda mungkin perlu mempertimbangkan risiko penggunaan fluocinolone acetonide terhadap bayi.
Interaksi fluocinolone acetonide dengan obat lain
Beberapa obat memang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bersamaan. Selain mencegah adanya efek samping yang semakin parah, ini juga dilakukan supaya obat bekerja optimal.
Sampai saat ini, belum ditemukan interaksi yang berbahaya antara fluocinolone dengan obat lain. Meski begitu, hindari penggunaan fluosinolon asetonid dengan obat penyakit kulit lainnya.
Selalu konsultasikan dengan dokter jika Anda ingin menggunakan fluosinolon asetonid dengan obat lainnya.
Jangan lupa untuk menyeimbangkan penggunaan fluocinolone dengan pola hidup yang sehat. Jaga kebersihan dan kesehatan kulit melalui apa yang Anda konsumsi.
Serba-serbi fluocinolone acetonide
- Meredakan berbagai permasalahan kulit dengan pemakaian bagian luar saja (oles).
- Jangan menutup area kulit yang dioles fluosinolon asetonid.
- Jika masalah kulit tidak mereda dalam dua minggu, konsultasikan kembali dengan dokter.
[embed-health-tool-bmi]