backup og meta

Karbamazepin

Karbamazepin

Karbamazepin biasanya diresepkan dokter bagi penderita penyakit pada sistem saraf. Tujuannya untuk mengontrol kondisi jenis kejang tertentu. Obat ini mungkin digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat lainnya. Carbamazepine termasuk obat keras yang hanya boleh dikonsumsi atas anjuran dari dokter.

Golongan obat: Antikonvulsan 

Merek dagang: Bamgetol, Tegretol, Carbamazepine

Apa itu karbamazepin?

codeine kodein

Karbamazepin (carbamazepine) adalah obat yang termasuk dalam kelas obat antikonvulsan yaitu obat anti-kejang. Ia bekerja dengan cara mengurangi aktivitas listrik abnormal di otak

Dokter mungkin akan meresepkan obat ini untuk tujuan-tujuan berikut.

  • Mencegah dan mengontrol jenis kejang tertentu pada penderita epilepsi.
  • Mengobati kondisi mental atau suasana hati tertentu seperti gangguan bipolar.
  • Meredakan jenis sakit saraf tertentu seperti neuralgia trigeminal.
  • Mengurangi penyebaran aktivitas kejang pada otak dan mengembalikan keseimbangan normal aktivitas saraf.

Dosis karbamazepin

Carbamazepine tersedia dalam bentuk tablet biasa dan tablet extended-release (lepas lambat) dengan dosis 200 mg.

Adapun dosis penggunaannya perlu disesuaikan dengan indikasi pengobatan dan usia. Dokter mungkin akan memberikan resep khusus untuk Anda. 

Namun, melansir situs MIMS, berikut ini anjuran dosis karbamazepin secara umum.

1. Untuk pengobatan epilepsi

Untuk terapi pengobatan epilepsi, obat minum akan diberikan sesuai usia dengan panduan berikut.

Dewasa:

  • Dosis awal: 200 mg oral dua kali sehari (immediate dan extended release) atau 100 mg oral 4 kali sehari (suspensi).
  • Dosis lanjutan: 800-1200 mg/hari.
  • Dosis maksimal : 1200 mg/hari. Namun, dosis hingga 1600 mg/hari telah digunakan pada kasus-kasus yang jarang terjadi.

Anak usia kurang dari 6 tahun:

  • Dosis awal: 10-20 mg/hari oral dalam 2-3 dosis (tablet) atau 4 dosis (suspensi).
  • Dosis maksimal: 35 mg/hari.

Anak yang berusia 6-12 tahun:

  • Dosis awal: 100 mg oral 2 kali sehari (tablet immediate atau extended release) atau 50 mg oral 4 kali sehari (suspensi).
  • Dosis lanjutan: 400-800 mg/hari
  • Dosis maksimal: 1000 mg/hari

Anak yang lebih dari 12 tahun:

  • Dosis awal: 200 mg oral dua kali sehari (immediate atau extended release) atau 100 mg oral 4 kali sehari (suspensi).
  • Dosis lanjutan: 800-1200 mg/hari.
  • Dosis maksimal: 100 mg pada anak-anak usia 12-15 tahun dan 1200 mg pada pasien >15 tahun. Dosis hingga 1600 mg/ hari telah digunakan pada kasus-kasus yang jarang terjadi.

2. Untuk mengobati trigeminal neuralgia

Karbamazepin obat minum akan diberikan dengan dosis berikut.

  • Dosis Awal: 100 mg oral dua kali sehari (immediate atau extended release) atau 50 mg oral 4 kali sehari (suspensi).
  • Dosis lanjutan: 400-800 mg/hari.
  • Dosis maksimal: 1200 mg/hari.

3. Untuk gangguan bipolar

Obat minum akan diberikan dengan dosis berikut.

  • Dosis awal: 400 mg per hari dalam dosis terbagi.
  • Dosis lanjutan atau pemeliharaan: 400-600 mg per hari dalam dosis terbagi.
  • Maksimal dosis 160o mg per hari.

4. Untuk diabetic neuropathy

Untuk pengobatan neuropati diabetik, obat minum akan diberikan dengan dosis 200 mg 2-4 kali sehari.

Aturan pakai karbamazepin

methergin obat untuk perdarahan setelah melahirkan

Melansir situs National Library of Medicine, berikut ini aturan pakai carbamazepine secara umum.

  • Tablet biasa, tablet kunyah, dan suspensi biasanya diminum 2-4 kali/hari setelah makan.
  • Tablet extended-release (Tegretol XR) biasanya diminum 2 kali/hari pada saat makan. Telan seluruh tablet ini,  jangan membelah, mengunyah, atau menghancurkannya.
  • Kapsul extended-release (Carbatrol, Equetro) biasanya diminum 2 kali/hari dengan atau tanpa makan. 
  • Anda dapat membuka kapsul extended-release dan menaburkan isi butirannya di atas makanan atau minuman. Namun, jangan menghancurkan atau mengunyah kapsul atau isi butirannya secara langsung.
  • Untuk obat karbamazepin suspensi (cair), pastikan Anda mengocoknya dengan baik sebelum diminum. Gunakan sendok obat agar takarannya pas.

Dokter Anda akan memberi Anda dalam dosis rendah lebih dulu lalu secara bertahap meningkatkan dosisnya.

Untuk membantu Anda agar tidak lupa, minumlah pada jam yang sama setiap harinya dan gunakan alarm bila perlu.

Minumlah obat ini persis seperti yang diarahkan. Jangan melebihkan dosis, mengurangi, atau meminumnya lebih sering dari yang ditentukan oleh dokter Anda.

Carbamazepine dapat membantu mengendalikan kondisi Anda tetapi tidak akan menyembuhkannya. 

Mungkin diperlukan beberapa minggu atau lebih lama sebelum Anda merasakan manfaat penuh dari obat ini. 

Lanjutkan minum karbamazepin bahkan jika Anda merasa sehat. Jangan berhenti menggunakannya secara tiba-tiba karena dapat menimbulkan efek samping dan kejang yang lebih buruk.

Bila ingin berhenti, sampaikan pada dokter. Dokter mungkin  menurunkan dosisnya secara bertahap sebelum Anda berhenti total.

Pastikan pula memberi tahu dokter tentang yang Anda rasakan selama mengonsumsi obat ini, termasuk apakah kondisi Anda membaik atau justru semakin parah.

Efek samping karbamazepin

Efek samping paling umum dari penggunaan obat carbamazepine adalah:

  • pusing,
  • mengantuk,
  • mual dan muntah,
  • mulut kering,
  • lidah membengkak, serta
  • kehilangan keseimbangan atau koordinasi.

Tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. 

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Selain itu, obat ini mungkin bisa menimbulkan efek samping yang cukup serius. Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami kondisi berikut.

  • Demam, perasaan lelah, keletihan, kebingungan, warna kulit pucat, kepala terasa ringan, sulit bernapas.
  • Mudah lebam, pendarahan yang tidak biasa (hidung, mulut, vagina, atau anus), bintik-bintik ungu atau merah di bawah kulit.
  • Detak jantung yang lambat, cepat, atau berdegup
  • Kebingungan, masalah pada penglihatan, dan halusinasi.
  • Mual, sakit pada bagian atas perut, gatal, kehilangan nafsu makan, urin berwarna gelap, feses berwarna pucat, dan kulit menguning.
  • Buang air kecil lebih sedikit, atau tidak sama sekali.
  • Pembengkakan, kenaikan berat badan yang cepat.
  • Masalah dengan kuku jari tangan atau kaki.
  • Reaksi kulit yang parah, demam, sakit tenggorokan, pembengkakan pada wajah atau lidah, perasaan terbakar pada mata, sakit kulit, diikuti dengan ruam berwarna merah atau ungu yang menyebar dan menyebabkan luka melepuh dan kulit mengelupas.

Peringatan dan perhatian saat mengonsumsi karbamazepin

Beberapa orang tidak cocok menggunakan carbamazepine karena mengalami kondisi yang kontraindikasi dengan obat ini seperti berikut ini.

  • Memiliki riwayat supresi sumsum tulang.
  • Memiliki riwayat porfiria hati (misalnya porfiria intermiten akut, porfiria variegata, porfiria kutanea tarda).
  • Memiliki riwayat penyumbatan atrioventrikular (AV).
  • Mengonsumsi obat penghambat MAO termasuk furazolidone, isocarboxazid, linezolid, phenelzine, rasagiline, selegiline, dan tranylcypromine. Baru saja berhenti mengonsumsi obat-obatan tersebut dalam 14 hari terakhir.
  • Memiliki alergi terhadap karbamazepin atau terhadap obat antidepresan seperti amitriptyline, desipramine, doxepin, imipramine, atau nortriptyline.

Carbamazepine dapat menimbulkan reaksi alergi yang fatal khususnya pada orang Asia, yaitu Stevens-Johnson syndrome (SJS) atau toxic epidermal necrolysis (TEN).

Dokter mungkin akan merekomendasikan tes darah lebih dulu sebelum memulai memberikan obat ini untuk mengantisipasi risiko tersebut.

Adanya masalah kesehatan lain dapat mempengaruhi penggunaan obat ini. Beritahu dokter apabila Anda memiliki masalah kesehatan lain, khususnya:

  • penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol atau trigliserida tinggi,
  • penyakit hati atau ginjal,
  • glaukoma,
  • gangguan tiroid,
  • lupus,
  • porfiria, serta
  • riwayat penyakit kejiwaan, psikosis, atau pemikiran atau percobaan bunuh diri.

Apakah karbamazepin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

ciri ciri janin sehat

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. 

Namun, bila Anda sedang hamil atau menyusui, sebaiknya sampaikan hal tersebut pada dokter. Berkonsultasilah untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan kemungkinan risikonya. 

Interaksi obat karbamazepin dengan obat lain

Pemberian carbamazepine mungkin dikombinasikan dengan obat lain, tetapi bisa pula berdiri sendiri. Namun, perlu Anda perhatikan bahwa obat ini mungkin bereaksi dengan obat-obatan tertentu.

Oleh sebab itu, sampaikanlah pada dokter bila Anda mengonsumsi obat-obatan apapun, termasuk obat yang diresepkan oleh dokter lain, vitamin, suplemen makanan, dan obat herbal.

Obat ini dapat memengaruhi kinerja kontrasepsi hormonal (seperti pil, patch, KB suntik, atau implan), dan menurunkan efektivitasnya. 

Anda mungkin mengalami pendarahan atau bercak bila digunakan bersamaan. Untuk itu, dokter biasanya akan menyarankan kontrasepsi apa yang sebaiknya Anda gunakan.

Karbamazepin juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan berikut ini. Oleh sebab itu, beritahu dokter bila Anda sedang mengonsumsinya.

  • Obat-obatan untuk terapi sulih hormon (HRT).
  • Obat-obatan untuk depresi atau kecemasan.
  • Obat-obatan kortikosteroid untuk kondisi peradangan seperti asma, penyakit radang usus, nyeri otot dan sendi.
  • Obat antikoagulan untuk mengatasi penggumpalan darah.
  • Obat antibiotik untuk mengobati infeksi termasuk infeksi kulit dan TB (misalnya ciprofloxacillin).
  • Obat antijamur untuk mengobati infeksi jamur.
  • Obat penghilang rasa sakit yang mengandung parasetamol, dekstropropoksifen, tramadol, metadon atau buprenorfin.
  • Obat-obatan lain untuk mengobati epilepsi.
  • Obat-obatan untuk tekanan darah tinggi atau masalah jantung.
  • Obat Antihistamin untuk mengobati alergi seperti pilek, gatal, dll.
  • Obat-obatan diuretik.
  • Obat untuk mengobati tukak lambung (simetidin atau omeprazol).
  • Obat untuk pengobatan jerawat (isotretinoin).
  • Obat anti-mual (metoclopramide atau aprepitant).
  • Obat untuk mengobati glaukoma atau peningkatan tekanan di mata (acetazolamide).
  • Obat-obatan untuk endometriosis (danazol atau gestrinone).
  • Obat yang digunakan dalam pengobatan asma (teofilin atau aminofilin).
  • Obat imunosupresan yang digunakan setelah operasi transplantasi, juga untuk mengobati radang sendi atau psoriasis (siklosporin, tacrolimus atau sirolimus).
  • Obat-obatan untuk mengobati skizofrenia (paliperidone, aripiprazole).
  • Obat-obatan kanker (temsirolimus, siklofosfamid, lapatinib).
  • Obat antimalaria (mefloquine).
  • Obat untuk mengobati HIV.
  • Obat untuk mengobati hipotiroidisme (levothyroxine).
  • Obat untuk mengobati impotensi (tadalafil).
  • Obat untuk mengobati cacingan (albendazole).
  • Obat yang digunakan untuk membantu berhenti merokok (bupropion).
  • Obat-obatan atau suplemen yang mengandung Vitamin B (nicotinamide).

Selain berinteraksi dengan obat-obatan lain, karbamazepin juga dapat berinteraksi dengan makanan tertentu, rokok, dan alkohol.

Tanyakan pada dokter makanan apa yang dapat dikonsumsi bersamaan dengan obat ini.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Drugs, H. (2020). Carbamazepine: MedlinePlus Drug Information. Retrieved 25 November 2021, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682237.html

KARBAMAZEPIN | PIO Nas. Retrieved 25 November 2021, from http://pionas.pom.go.id/monografi/karbamazepin

Carbamazepine: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution | MIMS Indonesia. Retrieved 25 November 2021, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/carbamazepine?mtype=generic

Versi Terbaru

18/07/2022

Ditulis oleh Indah Fitrah Yani

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Efek Samping Obat Fenitoin (Phenytoin), Obat Kejang yang Biasa Diresepkan Dokter

Kenapa Penderita Epilepsi Perlu Rajin Minum Minyak Ikan?


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 18/07/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan