Infeksi virus herpes cukup umum terjadi pada orang-orang dari segala usia. Guna memberantas virusnya, dokter akan memberikan obat antivirus seperti asiklovir.
Golongan obat: antivirus
Merk dagang: Acifar, Clinovir, Lacyvir, Matrovir, Temiral, Zoter
Apa itu obat asiklovir?
Asiklovir adalah obat antivirus untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simpleks, herpes zoster, dan herpes genital. Obat dengan nama lain aciclovir atau acyclovir ini juga dapat digunakan untuk mengobati cacar air.
Aciclovir tidak bisa mematikan virus penyebab penyakit sepenuhnya dari tubuh. Namun, obat ini dapat mengurangi risiko penyebaran serta mencegah pasien agar tidak terinfeksi virus tersebut di masa yang akan datang.
Secara umum, acyclovir merupakan obat antivirus yang berfungsi untuk mengurangi tingkat keparahan dan lamanya infeksi. Obat ini juga membantu luka agar lebih cepat sembuh, mencegah timbulnya luka baru, serta mengurangi rasa sakit atau gatal.
Selain itu, pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah, obat ini dapat membantu mencegah penyebaran virus ke bagian lain dari tubuh dan menyebabkan infeksi yang lebih serius.
Dosis obat aciclovir
Dosis yang diberikan bisa berbeda-beda pada masing-masing pasien, tergantung usia, jenis sediaan obat, dan penyakit yang ingin ditangani. Berikut merupakan dosis asiklovir yang umum diberikan untuk dewasa dan anak-anak berdasarkan penyakitnya.
Infeksi virus varisela-zoster
Obat oral
- Dewasa: 800 mg diminum 5 kali sehari dengan jarak pemberian setiap 4 jam, hilangkan dosis malam hari, durasi pengobatan satu minggu.
- Anak-anak 12–17 tahun: sama seperti dosis dewasa, dosis maksimal 800 mg setiap hari.
- Anak-anak 6–11 tahun: 800 mg dibagi menjadi 4 dosis, durasi pengobatan 5 hari.
Infeksi herpes simpleks primer
Obat oral
- Dewasa dan anak-anak di atas 2 tahun: 200 mg diminum 5 kali sehari setiap 4 jam, hilangkan dosis malam hari, durasi pengobatan 5–10 hari.
- Anak-anak di bawah 2 tahun: setengah dosis dewasa dengan aturan yang sama.
Asiklovir untuk pencegahan herpes simpleks berulang
Obat oral
- Dewasa: 400 mg, bagi menjadi dua dosis dengan jarak pemberian obat setiap 12 jam, atau 200 mg diminum 4 kali sehari dengan jarak 6 jam.
- Anak-anak 12–17 tahun: sama seperti dosis dewasa.
Profilaksis herpes simpleks pada pasien dengan gangguan imun
Obat oral
- Dewasa dan anak-anak di atas 2 tahun: 200 mg diminum 4 kali sehari setiap 6 jam, pada pasien dengan gangguan sistem imun yang parah gandakan dosis menjadi 400 mg.
- Anak-anak di bawah 2 tahun: setengah dosis dewasa.
Herpes zoster
Obat oral
- Dewasa: 800 mg diminum 5 kali sehari dengan jarak 4 jam setiap dosisnya, hilangkan dosis malam hari, durasi pengobatan 7–10 hari.
- Anak-anak 12–17 tahun: sama seperti dosis dewasa, dosis maksimal 800 mg setiap hari.
- Anak-anak 6–11 tahun: 800 mg dibagi menjadi 4 dosis, durasi pengobatan 5 hari.
Herpes kelamin
Obat topikal/oles
- Dewasa: untuk obat krim 5% oleskan 5 kali sehari dengan jarak 4 jam selama 4–10 hari, untuk obat salep 5% dioleskan 6 kali sehari dengan jarak 3 jam selama 7 hari. Pengobatan dimulai saat awal kemunculan gejala herpes.
- Anak-anak: gunakan krim 5%, sama seperti dosis dewasa.
Aturan pakai asiklovir
Obat harus diminum sesuai dengan aturan dokter. Jangan menghentikan pengobatan atau memperpanjang pengobatan tanpa sepengetahuan dokter. Jangan juga mengurangi atau menambah dosis dari yang telah dianjurkan.
Minumlah obat pada waktu yang sama setiap harinya. Konsisten dalam pengobatan dapat membantu obat bekerja lebih baik. Langsung telan obat secara utuh dengan bantuan air putih tanpa mengunyah, menghancurkan, atau memotongnya.
Pengobatan sebaiknya dilakukan sesegera mungkin ketika gejala mulai muncul. Khasiatnya mungkin tidak akan bekerja dengan optimal bila Anda menunda pengobatan.
Simpanlah acyclovir pada tempat yang kering dengan suhu ruang. Jauhkan obat dari paparan cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan menyimpan obat di kamar mandi dan jangan membekukannya.
Efek samping aciclovir
Efek samping yang ringan dari penggunaan aciclovir dapat meliputi:
- mual,
- muntah,
- diare,
- nafsu makan berkurang,
- sakit perut,
- sakit kepala,
- pusing, dan
- kaki atau tangan bengkak.
Hubungi dokter Anda bila Anda mengalami beberapa efek samping serius dari penggunaan obat ini. Beberapa efek samping serius dari obat ini meliputi:
- rasa sakit pada bagian bawah punggung (seperti nyeri pinggang),
- buang air kecil jadi lebih sedikit atau bahkan tidak buang air kecil sama sekali,
- mudah memar atau perdarahan, dan
- rasa lemas yang tidak biasa.
Efek samping acyclovir mungkin berbeda-beda pada setiap pasien. Jadi, tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu dari asiklovir, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian sebelum pakai asiklovir
Sebelum memulai pengobatan, pastikan Anda memberitahu dokter bila:
- memiliki alergi terhadap obat acyclovir, valasiklovir, obat lain, atau bahan apapun yang terkandung pada obat,
- sedang dalam perawatan dengan obat lain atau minum vitamin dan suplemen secara rutin,
- sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui, serta
- memiliki masalah atau riwayat penyakit yang terkait dengan sistem kekebalan, penyakit ginjal, atau HIV/AIDS.
Nantinya dokter akan mempertimbangkan risiko efek samping yang mungkin terjadi dengan kondisi Anda. Dokter bisa saja mengganti atau menyesuaikan dosis obat.
Bila Anda menderita herpes genital, Anda sebaiknya tidak melakukan hubungan intim selama pengobatan. Sebab, obat ini tidak bisa mencegah penularan virus herpes ke orang lain.
Apakah asiklovir aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Penggunaan obat pada trimester pertama tidak meningkatkan risiko cacat lahir. Obat ini bisa menjadi pilihan pengobatan antivirus pada awal kehamilan.
Pada usia kehamilan yang sudah lanjut,
ibu hamil yang tertular herpes simpleks genital mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan dan dokter spesialis penyakit menular untuk menentukan pengobatan yang tepat.
Begitu pun bagi ibu menyusui, penggunaan obat harus didiskusikan dahulu dengan dokter guna memastikan keamanannya.
Interaksi acyclovir dengan obat lain
Interaksi obat dapat memberikan pengaruh terhadap cara kerja obat serta risiko efek sampingnya. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk memberitahu dokter mengenai obat atau suplemen lain yang sedang Anda konsumsi.
Interaksi acyclovir dengan obat probenesid yang berfungsi untuk mengatasi asam urat dan simetidin untuk mengatasi asam lambung dapat meningkatkan konsentrasi acyclovir dalam plasma darah.
Dampak interaksi lainnya dapat berupa peningkatan konsentrasi serum teofilin dalam tubuh dan risiko gangguan ginjal bila digunakan dengan obat nefrotoksik (berpotensi merusak ginjal).
Bila Anda khawatir akan kemungkinan interaksi obat, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter dan ahli farmasi.
[embed-health-tool-bmi]