Sulit tidur atau insomnia dapat sangat mengganggu. Jika terjadi terlalu parah, Anda mungkin perlu mengonsumsi obat tertentu, seperti triazolam, untuk membantu meredakan kondisi yang dialami.
Obat ini bisa membuat Anda lebih tenang agar dapat tidur dengan lebih mudah dan nyenyak. Ketahui selengkapnya tentang penggunaan triazolam di bawah ini.
Golongan obat: Ansiolitik/Hopnotik dan sedatif
Komposisi obat: benzodiazepine
Apa itu Triazolam?
Triazolam adalah obat yang digunakan untuk mengobati masalah sulit tidur (insomnia). Obat ini mengandung benzodiazepine.
Benzodiazepine dalam triazolam termasuk dalam kelas obat-obatan yang disebut sedative-hypnotics dan bekerja dengan mengurangi aktivitas otak untuk menghasilkan efek penenang.
Zat ini dapat membantu Anda tertidur lebih cepat, lebih lama, dan mengurangi frekuensi terbangun di malam hari sehingga Anda mendapat istirahat yang cukup di malam hari.
Namun, penggunaan obat ini biasanya dibatasi untuk periode pengobatan yang pendek sekitar 1—2 minggu atau kurang. Ini karena triazolam dapat menyebabkan kecanduan.
Apabila insomnia tetap berlanjut dalam waktu yang lama, konsultasikan pada dokter untuk melihat apakah Anda memerlukan pengobatan lain.
Sediaan dan dosis Triazolam
Triazolam belum tersedia di Indonesia, tapi tersedia di negara lain dalam bentuk tablet dengan kekuatan dosis 0,125 mg dan 0,25 mg.
Dosis Triazolam akan dibagi berdasarkan kondisi yang ditangani dan usia masing-masing orang yang mengonsumsinya.
Berikut pembagian dosisnya, dilansir dari MIMS.
Bagaimana dosis Triazolam untuk orang dewasa?
Dosis untuk insomnia
Orang dewasa: 125—250 mcg sebelum tidur, hingga 2 minggu, dengan dosis maksimal 500 mcg.
Lansia: dosis awal yaitu 125 mcg sebelum tidur, dengan dosis maksimal 250 mcg.
Bagaimana dosis triazolam untuk anak-anak?
Keamanan dan efektivitas belum ditetapkan pada pasien anak-anak (kurang dari usia 18 tahun).
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. Selalu konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Aturan pakai obat Triazolam
Selalu ikuti aturan penggunaan obat dari dokter atau baca panduan pada kemasan obat sebelum Anda mulai menggunakan triazolam. Apabila Anda memiliki pertanyaan, lakukan konsultasi dokter atau apoteker Anda.
Minum obat ini dengan air saat perut kosong, setidaknya 2 jam setelah makan. Obat ini tidak akan bekerja secara efektif jika diminum bersama makanan.
Pastikan hanya gunakan obat ini dalam beberapa jam sebelum tidur. Obat ini bisa menyebabkan Anda tertidur sangat cepat setelah diminum.
Jangan menggunakan obat ini kecuali Anda memiliki waktu untuk tidur malam setidaknya selama 7-8 jam. Apabila Anda harus bangun sebelum itu, Anda mungkin akan mengalami kehilangan ingatan.
Jangan pernah memberikan obat ini kepada orang lain tanpa resep dokter, terutama orang yang pernah atau sedang memiliki kecanduan obat-obatan.
Penggunaan yang tidak sesuai dapat menyebabkan kecanduan, overdosis, atau kematian.
Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan obat ini karena bisa menyebabkan kematian.
Obat ini dapat menyebabkan reaksi ketergantungan, khususnya apabila telah digunakan secara rutin dalam jangka panjang atau dalam dosis tinggi.
Segera lakukan konsultasi ke dokter jika timbul gejala ketergantungan, seperti mual, muntah, kulit memerah, kram perut, kegelisahan, telinga berdenging, gemetaran, dan gangguan ingatan.
Untuk mencegah reaksi ketergantungan, dokter dapat mengurangi dosis Anda secara bertahap. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut, dan segera laporkan gejala ketergantungan apapun.
Saat obat ini digunakan dalam jangka panjang, obat ini mungkin tidak akan bekerja sebaik sebelumnya. Konsultasikan pada dokter apabila obat ini tidak bekerja dengan baik lagi.
Bersamaan dengan manfaat, obat ini dapat menyebabkan gejala putus obat (sindrom withdrawal, atau umum disebut sakau) meskipun jarang terjadi.
Risiko ini dapat meningkat apabila Anda pernah menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan sebelumnya. Gunakan obat ini sesuai resep untuk mengurangi risiko kecanduan.
Beri tahu dokter apabila kondisi tidak berubah setelah 7—10 hari atau apabila kondisi memburuk.
Anda mungkin akan mengalami kesulitan tidur dalam beberapa malam pertama setelah Anda menghentikan pengobatan.
Hal ini disebut rebound insomnia dan ini merupakan hal yang normal. Rebound insomnia biasanya hilang stelah 1 atau 2 malam. Apabila efek ini berlanjut, hubungi dokter Anda.
Efek samping Triazolam
Segera cari pertolongan gawat darurat apabila Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi obat berupa ruam, kesulitan bernapas, serta pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Hubungi dokter segera apabila Anda mengalami efek samping serius, seperti berikut ini.
- Merasa seperti akan pingsan.
- Kesulitan berjalan, kehilangan keseimbangan atau koordinasi, otot yang sangat kaku.
- Agitasi, kegelisahan, kebingungan, tidak jelas dalam berbicara, halusinasi, perasaan senang atau sedih yang ekstrem.
- Nyeri dada, denyut jantung yang cepat dan kencang, kesulitan bernapas.
- Masalah dengan buang air kecil.
- Masalah pengelihatan, rasa terbakar pada mata.
- Mual, sakit di perut bagian atas, gatal, kehilangan nafsu makan, urin berwarna gelap, feses berwarna pucat, kulit dan mata menguning.
Efek samping umum lain, termasuk berikut ini.
- Pusing, merasa lelah, kantuk pada siang hari (atau pada jam-jam dimana Anda tidak biasanya tidur).
- Sakit kepala, depresi, masalah ingatan.
- Mati rasa atau kesemutan.
- Merasa gelisah, senang, atau kesal.
- Perubahan pada periode menstruasi.
- Gatal-gatal ringan.
- Ketertarikan seksual meningkat atau menurun.
Tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian obat Triazolam
Beri tahu dokter jika Anda pernah memiliki reaksi alergi terhadap benzodiazepine yang terkandung di dalam Triazolam atau obat-obatan lainnya.
Obat-obatan tersebut di antaranya alprazolam, diazepam, lorazepam, valium, xanax, versed, dan klonopin.
Beri tahu juga pada dokter jika Anda memiliki alergi lain, misalnya makanan, pewarna, pengawet, atau hewan. Untuk produk non-resep, bacalah label atau kemasan produk dengan seksama.
Adanya masalah kesehatan lain juga dapat memengaruhi penggunaan obat ini. Beri tahu dokter apabila Anda memiliki masalah kesehatan lain, khususnya berikut ini.
- Penyalahgunaan alkohol, atau riwayat penyalahgunaan alkohol.
- Penyalahgunaan obat atau ketergantungan, atau riwayat.
- Masalah pernapasan, atau penyakit paru-paru.
- Depresi atau histori depresi.
- Sleep apnea (terhentinya pernapasan sementara saat tidur).
- Penyakit ginjal.
- Penyakit hati.
Beri tahu dokter Anda jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
Jika Anda hamil saat menggunakan triazolam, segera hubungi dokter Anda. Obat ini bisa berbahaya bagi janin di dalam rahim.
Bagaimana cara penyimpanan Triazolam?
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.
Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan membuang obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan.
Buang produk ini bila masa berlaku obat telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Konsultasikan kepada apoteker atau instansi pembuangan sampah setempat mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.
Apakah Triazolam aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Triazolam tergolong dalam risiko kehamilan kategori X (Kontraindikasi) menurut Food and Drug Administrations (FDA) dari Amerika Serikat, yang setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.
Penelitian pada hewan menunjukan bahwa triazolam bisa menyebabkan janin mengalami kelainan pembentukan kerangka tulang, gangguan kelangsungan hidup, dan penambahan berat badan.
Pada ibu hamil, penggunaan triazolam bisa menyebabkan bayi lahir dengan gejala sakau terhadap obat.
Benzodiazepine bisa terserap ke dalam plasenta dan menyebabkan hipotonia, gangguan pernapasa, dan hipotermia pada bayi baru lahir.
Untuk ibu hamil, jangan menyusui selama 28 jam setelah menggunakan triazolam. Jika Anda harus memerah ASI dengan pompa, buang ASI dan jangan diberikan kepada bayi.
Triazolam yang terserap ke dalam ASI bisa menyebabkan kantuk, gangguan pernapasan, atau bayi tidak mau menyusu.
Interaksi obat Triazolam dengan obat lain
Triazolam dapat berinteraksi dengan obat lain. Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.
Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini.
Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker.
Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.
Berikut beberapa obat yang bisa berinteraksi dengan triazolam.
Dokumen ini tidak menyertakan semua interaksi obat yang dapat terjadi.
Simpan daftar produk yang Anda gunakan, termasuk obat-obatan resep/nonresep dan herbal, serta beri tahu dokter dan apoteker Anda.
[embed-health-tool-bmi]