backup og meta

Terbutaline

Terbutaline

Obat terbutaline diketahui bisa digunakan untuk membantu melegakan aliran napas dan meredakan gangguan pernapasan. Meski begitu, perlu diingat bahwa obat ini hanya bisa meredakan gejala, bukan mengatasi penyebab gangguan pernapasan. 

Golongan obat: Obat Antiasthmatic & COPD

Merek obat: Lasmalin, Neosma, Nairet, Bricasma, Flohale, Forasma, Molasma, Pulmobron, Relivan, Sedakter, Tabas, Terasma, Tismalin, dan Yarisma

Apa itu obat terbutaline?

Obat streptomisin streptomycin

Terbutaline atau terbutalin adalah obat yang memiliki fungsi utama untuk mencegah dan mengatasi mengi, napas pendek, dan dada sesak akibat kondisi kesehatan tertentu, seperti asma, bronkitis kronis, dan emfisema. 

Obat ini termasuk dalam kelas beta antagonis dan bekerja dengan mengendurkan dan membuka saluran pernapasan, sehingga Anda bisa bernapas dengan lebih mudah.

Sebelumnya, terbutaline juga sering kali digunakan untuk mencegah atau mengobati persalinan prematur sebagai obat di rumah sakit atau rawat jalan.

Namun, The U.S. Food and Drug Administration (FDA) mengingatkan bahwa terbutaline tidak boleh digunakan pada ibu hamil karena bisa memicu gangguan jantung serius dan kematian.

Maka itu, FDA menyarankan untuk menambahkan peringatan tersebut pada kemasan obat terbutaline.

Perlu diingat!

Terbutaline hanya berfungsi untuk mengendalikan gejala gangguan pernapasan, bukan mengobatinya. Terus gunakan obat ini meski gejala telah membaik. Jangan menghentikan penggunaan obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Dosis obat terbutaline

Terbutalin tersedia dalam bentuk tablet oral (2,5 mg dan 5 mg) dan larutan injeksi (1 mg/mL)

Berdasarkan MIMS, berikut pembagian dosis terbutalin berdasarkan usia dan kondisi yang diatasi.

1. Bronkospasme akut

Dosis dewasa adalah sebagai berikut.

  • Sebagi obat hirup bubuk (inhalasi) dengan dosis terukur yaitu sekitar 250—500 mcg sesuai dengan kebutuhan. Dosis maksimal yaitu 2.000 mcg per hari.
  • Sebagai obat oral, dosis awal yaitu 2,5 mg atau 3 mh tiga kali sehari. Bila diperlukan, dosis dapat dinaikan hingga 5 mg tiga kali sehari.
  • Sebagai tablet lepas tunda, 5 mg atau 7,5 mg dua kali sehari.

Dosis anak-anak adalah sebagai berikut.

  • Untuk anak-anak usia kurang dari 12 tahun, sebagai obat oral dengan dosis awal yaitu 0,05 mg/g/dosis tiga kali sehari. Dosis bisa dinaikan sesuai dengan kebutuhan dengan dosis maksimal 5 mg/hari.
  • Untuk anak-anak 12—15 tahun, sebagai obat oral dengan dosis 2,5 mg tiga kali sehari.
  • Untuk anak-anak >15 tahun, sebagai obat oral dengan dosis sama dengan dosis dewasa.

2. Bronkospasme berat

Dosis dewasa adalah sebagai berikut.

  • Sebagai obat hirup larutan nebuliser 1%, 2,5—10 mg 2—4 kali sehari.
  • Sebagai obat injeksi SC, IM, atau IV, 250-500 mcg yang dapat diberikan hingga 4 kali sehari.
  • Sebagai cairan infus IV dengan kekuatan 3—5 mcg/mL, dosis dapat diberikan sekitar 0,5—1 mL/menit.

Dosis anak-anak adalah sebagai berikut.

  • Untuk anak-anak dengan berat badan <25 kg, sebagai obat hirup dengan dosis 2—5 mg 2—4 kali sehari.
  • Untuk anak-anak dengan berat badan ≥25 kg, sebagai obat hirup dengan dosis 5 mg 2—4 kali sehari.
  • Untuk anak-anak usia 2—15 tahun, melalui suntik pembuluh darah (parenteral) dengan dosis 0,01 mg/kg. Dosis maksimal 0,3 mg/dosis.

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. Selalu konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Aturan pakai obat terbutaline

Pastikan Anda menggunakan terbutaline sesuai dengan aturan pakai yang tertera pada kemasan atau ikuti anjuran dokter Anda.

Jangan mengonsumsi terbutaline lebih atau kurang dari anjuran dokter atau apoteker karena dosis mungkin tidak sesuai dengan kondisi Anda.

Terbutalin oral diminum melalui mulut, sedangkan terbutaline injeksi akan disuntikan ke bawah kulit. Suntikan ini hanya boleh disuntikan oleh tenaga medis.

Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, gunakan sesegera mungkin. Namun, bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa.

Jangan menggandakan dosis dalam satu kali pakai karena berisiko mengalami overdosis.

Setiap dosis terbutaline ditujukan untuk mengendalikan gejala gangguan pernapasan selama setidaknya 6 jam setelah digunakan.

Jika gejala kembali kambuh sebelum 6 jam, maka dapat dicurigai obat ini tidak bekerja secara efektif atau gejala bertambah parah. Pada kondisi tersebut, segera konsultasikan dengan dokter.

Efek samping obat terbutaline

obat radang tenggorokan di apotek

Jika memiliki alergi terhadap terbutaline, obat ini bisa menimbulkan reaksi alergi, seperti ruam kulit, kesulitan bernapas, dan pembengkakan di wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Seperti obat lainnya, terbutaline juga bisa menimbulkan efek samping yang umumnya berupa kondisi berikut ini.

  • Jantung berdebar atau berdetak sangat cepat.
  • Nyeri dada.
  • Rasa cemas.
  • Tremor atau tubuh gemetar.
  • Kelelahan.
  • Sakit kepala.

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala yang lebih serius, seperti berikut.

  • Mengi, tersedak, atau gangguan pernapasan lainnya yang hanya muncul setelah menggunakan obat.
  • Nyeri dada.
  • Jantung berdebar.
  • Kepala pusing atau sensasi seperti akan pingsan.
  • Kejang.
  • Kadar kalium rendah, yang ditandai dengan kram kaki, sembelit, detak jantung tidak beraturan, jantung berdebar, rasa haus atau ingin buang air kecil meningkat, mati rasa atau kesemutan, dan kelemahan otot atau lunglai.
  • Tremor.
  • Gejala tidak membaik atau malah bertambah parah.

Bila dokter memberi obat ini kepada Anda, artinya dokter telah menimbang bahwa manfaat obat lebih banyak dari risiko efek samping. Banyak orang yang menggunakan obat ini tidak memiliki efek samping serius.

Tidak semua orang mengalami efek samping yang telah disebutkan di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang Anda alami, tapi tidak disebutkan di atas.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat terbutaline

Sebelum menggunakan obat, beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap terbutaline atau obat flu dekongestan atau gangguan hiperaktif defisit perhatian, seperti ritalin, adderall, dan vyvanse.  

Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk vitamin, suplemen, atau herbal.

Terbutaline dapat berinteraksi dengan kondisi kesehatan Anda. Interaksi ini dapat memperburuk kondisi kesehatan Anda atau mengubah cara kerja obat.

Ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat berinteraksi langsung dengan terbutaline, di antaranya sebagai berikut.

  • Gangguan jantung.
  • Penyakit permbuluh darah arteri (arteri mengeras).
  • Tekanan darah tinggi.
  • Epilepsi atau gangguan kejang lainnya.
  • Diabetes.
  • Tiroid yang terlalu aktif.

Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat ini sebelum melakukan operasi, termasuk operasi gigi.

Bagaimana cara menyimpan obat terbutaline?

Terbutaline paling baik disimpan tertutup rapat di dalam kemasannya pada suhu ruangan dan diletakkan jauh dari paparan cahaya langsung serta tempat dengan udara yang lembab.

Jangan menyimpan obat ini di dalam kamar mandi. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Perhatikan instruksi penyimpanan obat pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.

Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Jangan membuang obat-obatan sembarangan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan.

Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.

Apakah terbutaline aman untuk ibu hamil dan menyusui?

cisapride untuk ibu hamil

Terbutaline termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (mungkin berisiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat, atau setara dengan BPOM di Indonesia.

Beri tahu dokter jika Anda hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui sebelum menggunakan obat ini.

Penelitian pada tikus menunjukan adanya gangguan pada perilaku dan perkembangan otak, termasuk penurunan jumlah sel proliferasi dan diferensiasi setelah disuntikan obat ini pada masa kehamilan dan masa menyusui.

Setelah disuntikan melalui infus pembuluh darah, obat ini diketahui dapat terserap ke dalam plasenta hingga sekitar 11—48% jumlah darah ibu hamil.

Namun, belum ada studi yang dilakukan pada manusia, sehingga penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

Interaksi obat terbutaline dengan obat lain

Terbutaline dapat berinteraksi dengan obat yang sedang Anda konsumsi sehingga dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius.

Untuk mencegahnya sebaiknya simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker.

Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.

Obat yang dapat berinteraksi dengan terbutaline, meliputi berikut ini.

  • Diuretik.
  • Antidepresan, seperti amitriptyline, amoxapine, desipramine, doxepin, dan imipramine.
  • Beta blocker, seperti atenolol, carvedilol, labetalol, metoprolol, propranolol, dan sotalol.
  • Inhibitor MAO, seperti isocarboxazid, linezolid, dan metilen biru injeksi, phenelzine, rasagiline, selegiline, dan tranylcypromine.

Dokumen ini tidak menyertakan semua interaksi obat yang dapat terjadi. Simpan daftar produk yang Anda gunakan, termasuk obat-obatan resep/nonresep dan obat herbal, serta beri tahu dokter dan apoteker Anda.

Mungkin ada obat lainnya yang bisa berinteraksi dengan obat ini. Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Terbutaline (Oral Route) Side Effects – Mayo Clinic. (2023). Retrieved 8 June 2023, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/terbutaline-oral-route/side-effects/drg-20073569?p=1

Terbutaline: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution | MIMS Indonesia. (2023). Retrieved 8 June 2023, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/terbutaline?mtype=generic

Terbutaline oral/injection Uses, Side Effects & Warnings – Drugs.com. (2023). Retrieved 8 June 2023, from https://www.drugs.com/mtm/terbutaline-oral-injection.html#side-effects

Drugs, H. (2023). Terbutaline: MedlinePlus Drug Information. Retrieved 8 June 2023, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682144.html

Why Do Doctors Still Use Terbutaline to Delay Preterm Labor Despite Its Major Health Risks? | National Women’s Health Network. (2018). Retrieved 8 June 2023, from https://nwhn.org/doctors-still-use-terbutaline-delay-preterm-labor-despite-major-health-risks/

Terbutaline: Drug information. (2023). Retrieved 8 June 2023, from https://medilib.ir/uptodate/show/9977

Bricanyl Injection, 0.5 mg/ml, solution for injection or infusion – Summary of Product Characteristics (SmPC) – (emc). (2023). Retrieved 8 June 2023, from https://www.medicines.org.uk/emc/product/867/smpc#gref

Terbutaline. (2021). National Institute Of Child Health And Human Development. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501107/

New warnings against use of terbutaline to treat preterm labor. (2019). Retrieved 8 June 2023, from https://www.fda.gov/drugs/drug-safety-and-availability/fda-drug-safety-communication-new-warnings-against-use-terbutaline-treat-preterm-labor

Versi Terbaru

06/07/2023

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Benarkah Asam Lambung Bisa Memicu Asma Atau Sesak Napas?

Manfaat Daun Senggugu, Bantu Redakan Demam hingga Asma


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Farmasi · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 06/07/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan