Complete your user profile today and unlock a range of benefits such as personalized content, community recognition, and exclusive access to our latest features.
Meski terdengar cukup asing, daun senggugu sebenarnya sudah cukup lama digunakan sebagai bahan alami dalam pengobatan tradisional.
Jika diolah dengan benar, tanaman liar yang satu ini bisa memberikan manfaat bagi kesehatan. Simak kandungan, manfaat, hingga cara mengolahnya dalam uraian berikut ini.
Kandungan daun senggugu
Termasuk dalam jenis perdu, senggugu atau Clerodendrum serratum(C. serratum) bisa tumbuh hingga 3,5 meter dengan batang berkayu dan percabangan simpodial (terbagi menjadi dua atau lebih).
Sementara itu, bagian daun senggugu memiliki ciri-ciri tepian yang bergerigi besar dengan tulang daun menyirip berwarna hijau.
Pada bagian daun tersebut, tersimpan berbagai senyawa aktif seperti:
saponin,
fenolik,
flavonoid, dan
alkaloid.
Dengan berbagai senyawa aktif di dalamnya, daun ini memiliki sifat antiradang, antibakteri, antidiabetes, antioksidan, dan sitotoksik (menghancurkan sel) terhadap sel kanker.
Manfaat daun senggugu
Berikut adalah beberapa manfaat daun senggugu sebagai obat herbal untuk mengatasi masalah kesehatan.
1. Membantu meringankan gejala depresi
Penelitian yang diterbitkan dalam Indian Journal of Pharmacology menunjukkan bahwa ekstraksi daun senggugu dengan etanol dapat menghasilkan senyawa flavonoid berupa apigenin dan luteolin.
Flavonoid merupakan senyawa antioksidan yang berfungsi melawan stres oksidatif pada tubuh. Salah satu efek stres oksidatif ialah memperburuk gejala depresi.
Melalui penelitian tersebut, terlihat bahwa kerusakan oksidatif pada tikus dapat dikurangi setelah pemberian ekstrak daun C. serratum selama tujuh hari.
Apigenin dan luteolin bekerja dengan cara memberikan efek neuroprotektif untuk mengurangi kerusakan pada sel saraf.
2. Mempercepat penyembuhan luka
Dengan kandungan antiradang dan antibakteri alami yang dimilikinya, senggugu dapat digunakan sebagai bahan alami untuk mempercepat proses penyembuhan luka.
Daun C. serratum bekerja dengan cara mengecilkan pori-pori dan menarik kulit sehingga perdarahan lebih terkendali.
Guna mencegah infeksi, pastikan bahwa luka dan daun yang Anda gunakan dalam keadaan bersih.
3. Membantu mencegah penyebaran kanker
Ekstraksi daun senggugu dengan metanol menunjukkan sifat sitotoksik yang banyak ditemukan pada obat untuk mengatasi kanker.
Tidak hanya senyawa flavonoid dan fenolik, daun C. serratum juga terbukti mengandung asam tanat, kateik, rutin, dan reserpin yang memiliki sifat antikanker.
Pengujian daun ini sebagai obat herbal untuk kanker telah beberapa kali dilakukan pada sel kanker payudara, testis, hati, dan ginjal.
Akan tetapi, sejauh ini pengujian masih dilakukan pada hewan atau sel kanker buatan.
4. Membantu meredakan asma
Meski tidak bekerja sebaik bagian akarnya, daun senggugu juga bisa membantu meredakan asma dengan sifat antiradang yang dimilikinya.
Asma sendiri merupakan gangguan pernapasan karena penyempitan dan peradangan pada saluran napas.
Selain itu, daun C. serratum juga memiliki sifat antibakteri yang dapat meminimalkan infeksi bakteri dari debu. Jika dibiarkan, paparan debu dapat menimbulkan gejala asma.
Selain mengurangi peradangan, senggugu juga berpotensi meningkatkan fungsi paru-paru dan mengurangi masalah pernapasan lain seperti batuk.
Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan sifat terapeutik daun ini bagi pengidap asma.
5. Membantu meringankan gejala rematik
Daun senggugu sudah cukup lama digunakan dalam pengobatan tradisional penyakit rematik.
Dengan sifat antiradang yang dimilikinya, obat herbal ini dipercaya mampu meredakan peradangan sendi yang kerap dialami pengidap rematik.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ekstrak kloroform daun C. serratum mengandung berbagai zat yang berpotensi sebagai antirematik (mencegah radang sendi).
6. Meredakan demam
Pada beberapa bagian senggugu, terutama akar, batang, dan daunnya, ditemukan sifat antipiretik.
Antipiretik merupakan senyawa aktif yang banyak digunakan pada obat demam. Oleh karena itu, daun C. serratum juga dipercaya dapat mengatasi demam.
Selain itu, kandungan antioksidan yang cukup tinggi pada daun ini juga akan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Dengan begitu, tubuh Anda akan terhindar dari infeksi yang merupakan salah satu penyebab demam.
Cara menggunakan daun senggugu
Melansir dari laman Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian RI, berikut adalah beberapa cara mengolah daun senggugu sesuai dengan kebutuhannya.
Menyembuhkan luka: rebus tujuh lembar senggugu segar dengan tiga gelas air sampai mendidih. Gunakan air rebusan untuk membersihkan luka.
Meringankan gejala rematik: campurkan senggugu dengan adas pulosari, lalu gosokkan pada bagian yang nyeri. Anda juga bisa meremas daun senggugu muda dengan sedikit kapur untuk digunakan sebagai salep.
Meredakan batuk: kunyah satu lembar senggugu dengan daun sirih yang sudah dicuci bersih lalu telan. Ikuti dengan minum air hangat setidaknya satu gelas.
Karena sebagian besar pengujian daun ini masih terbatas pada hewan, pertimbangkan kembali dengan berkonsultasi bersama dokter sebelum mengonsumsinya. Terlebih jika Anda sedang menjalani pengobatan medis.
Efek samping daun senggugu
Sampai saat ini, belum ditemukan penelitian yang menunjukkan bahaya obat herbal dari daun senggugu. Namun, Anda sebaiknya tidak menggunakannya secara berlebihan.
Penggunaan tanaman obat secara berlebihan dikhawatirkan dapat menimbulkan efek samping seperti berikut.
Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan sakit perut.
Reaksi alergi, seperti ruam kulit, gatal-gatal, hingga sesak napas.
Gangguan pada sistem saraf, seperti pusing, sakit kepala, hingga kejang.
Selain itu, pastikan Anda memilih daun senggugu dengan kualitas baik. Jangan lupa untuk mencuci semua bahan dan peralatan yang akan Anda gunakan untuk mengolahnya.
Semua tentang daun senggugu
Mengandung berbagai senyawa aktif alami yang baik untuk kesehatan tubuh.
Dapat digunakan untuk membantu melawan depresi, menyembuhkan luka, mencegah penyebaran kanker, serta meredakan gejala rematik, demam, dan asma.
Sebagian besar pengujian masih terbatas pada hewan, jadi sebaiknya berkonsultasilah terlebih dulu dengan dokter sebelum menggunakannya.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Rajagounder, E., Vazhayil, B. K., Rajagopal, S. S, dkk. (2017). Neuroprotective effect of Clerodendrum serratum Linn. leaves extract against acute restraint stress-induced depressive-like behavioral symptoms in adult mice. Indian Journal of Pharmacology. Retrieved 28 March 2023 from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28458420/.
Basu, T., Shendge, A. K., Mandal, N. (2021). Evaluation of anticancer activity of Clerodendrum viscosum leaves against breast carcinoma. Indian Journal of Pharmacology. Retrieved 28 March 2023 from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8641747/.
Hepatoprotective activity of Ethyl acetate fraction of Senggugu’s root bark (Clerodendrum serratum L.Moon) on rats induced by CCl4 | Nasrudin | Indonesian Journal of pharmacy. (n.d.). Indonesian Journal of Pharmacy. Retrieved 28 March 2023 from https://indonesianjpharm.farmasi.ugm.ac.id/index.php/3/article/view/1099.
Wang, J. H., Luan, F., Wang, Y. (2017). Traditional uses and pharmacological properties of Clerodendrum phytochemicals. Retrieved 28 March 2023 from https://doi.org/10.1016/j.jtcme.2017.04.001.
Mukerjee, A., Mishra, S. B., Singh, S. (2019). Clerodendrum serratum (L.) Moon leaf extract and its chloroform fraction attenuates acute and chronic arthritis in albino rats. Biocatalysis and Agricultural Biotechnology. Retrieved 28 March 2023 from https://doi.org/10.1016/j.bcab.2019.101399.
Patel, J. J., Acharya, S. R., & Acharya, N. S. (2014). Clerodendrum serratum (L.) Moon. – A review on traditional uses, phytochemistry and pharmacological activities. Journal of Ethnopharmacology, 154(2), 268–285. Retrieved 28 March 2023 from https://doi.org/10.1016/j.jep.2014.03.071
Versi Terbaru
17/04/2023
Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri
Ditinjau secara medis olehdr. Nurul Fajriah Afiatunnisa
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar