backup og meta

Pramipexole

Pramipexole

Pramipexole (pramipeksol) adalah obat untuk penyakit Parkinson. Obat ini tergolong keras sehingga hanya bisa didapatkan melalui resep dokter.

Golongan obat: antiparkinson

Merek dagang: Sifrol ER, Pramifrol ER, Sifrol, Treatson, dan Pramivex.

Apa itu pramipexole?

pramipexole untuk parkinson

Pramipexole adalah obat untuk membantu tubuh bergerak serta menurunkan tremor, kekakuan, gerakan melambat, dan masalah keseimbangan pada pengidap penyakit Parkinson.

Obat ini bisa diberikan secara tunggal atau dikombinasikan dengan pengobatan lainnya.

Pramipeksol juga digunakan untuk mengobati restless legs syndrome (RLS) yang menyebabkan dorongan luar biasa untuk menggerakkan kaki. 

Gejala biasanya terjadi pada malam hari bersama dengan perasaan tidak menyenangkan atau tidak nyaman di kaki. 

Obat ini dapat mengurangi gejala tersebut sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur.

Pramipexole merupakan agonis dopamin yang bekerja dengan membantu mengembalikan keseimbangan zat dopamin di otak. 

Dosis pramipexole

Menurut situs Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sediaan yang mengandung pramipexole di Indonesia tersedia dalam bentuk tablet biasa dan tablet lepas lambat.

Saat digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson, tablet biasa dikonsumsi sebanyak tiga kali sehari dan tablet lepas lambat diminum sebanyak sekali sehari.

Untuk penyembuhan restless legs syndrome, konsumsi obat tablet biasa sebanyak sekali sehari pada waktu 2 – 3 jam sebelum tidur.

Obat sediaan tablet lepas lambat tidak digunakan untuk mengobati restless legs syndrome.

Dosis pramipexole perlu diatur agar Anda terhindar dari overdosis. Berikut dosis yang diberikan berdasarkan keluhan yang muncul.

Penyakit Parkinson

Sebagai obat Parkinson dosis obat diberikan dalam bentuk pramipexole dihydrochloride monohydrate.

Bila dikombinasikan dengan obat levodopa, berikan dosis awal untuk orang dewasa sebesar 0,125 mg sebanyak tiga kali sehari pada minggu pertama.

Lalu, lanjutkan pengobatan dengan dosis sebesar 0,25 mg tiga kali sehari pada minggu kedua. Pada minggu ketiga, dosis pun bertambah menjadi 0,5 mg. 

Untuk kondisi ini, minum obat tiga kali sehari.

Dosis harian bisa ditingkatkan menjadi 0,75 mg dalam jangka waktu seminggu. Dosis maksimal sebesar 4,5 mg per hari.

Restless leg syndrome

Untuk obat pramipexole dihydrochloride monohydrate, berikan dosis sebesar 0,125 mg sebanyak sekali sehari setiap 2 – 3 jam sebelum tidur. 

Jika diperlukan, dosis bisa ditingkatkan hingga 0,25 mg setiap 4 – 7 hari. Dosis maksimal adalah 0,75 mg per hari.

Aturan pakai pramipexole

Obat ini bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Meski demikian, meminum obat dengan makanan membantu mencegah mual yang mungkin muncul akibat obat ini.

Obat dengan sediaan tablet pelepasan lambat tidak dikonsumsi untuk mengobati restless legs syndrome.

Telan obat menggunakan air. Jangan kunyah, belah, atau hancurkan obat dengan sediaan sediaan tablet pelepasan lambat.

Efek samping pramipexole

Berikut adalah efek samping pramipexole yang sangat umum dan sering terjadi.

  • Diskinesia atau gerakan anggota tubuh yang tak terkendali.
  • Mengantuk.
  • Pusing.
  • Mual.
  • Desakan untuk berperilaku yang tidak wajar.
  • Halusinasi.
  • Kebingungan.
  • Kelelahan.
  • Insomnia.
  • Penumpukan cairan, terutama pada betis.
  • Sakit kepala.
  • Tekanan darah rendah.
  • Mimpi tak biasa.
  • Sembelit.
  • Gangguan penglihatan.
  • Muntah.
  • Penurunan berat badan akibat nafsu makan berkurang.

Peringatan dan perhatian saat pakai pramipexole

Jangan konsumsi obat ini jika Anda memiliki alergi obat pramipeksol atau bahan-bahan lain yang terkandung di dalam komposisi obat ini.

Sebelum konsumsi obat ini, beri tahu dokter jika Anda mengalami atau memiliki riwayat kondisi berikut.

  • Masalah ginjal.
  • Halusinasi.
  • Diskinesia.
  • Distonia atau tidak bisa menegakan leher dan bagian tubuh atas dengan lurus.
  • Tertidur tiba-tiba beberapa kali atau gangguan tidur lainnya.
  • Psikosis atau gejala skizofrenia atau gangguan mental lainnya.
  • Gangguan penglihatan.
  • Tekanan darah rendah atau penyakit jantung atau pembuluh darah yang parah lainnya.
  • Pingsan.

Anda tidak perlu menyimpan obat ini di ruangan atau suhu tertentu.

Apakah obat pramipexole aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Jika Anda sedang hamil, menyusui, menduga hamil, atau merencanakan kehamilan, tanyakan dokter terkait minum obat saat hamil.

Efek terhadap janin belum diketahui. Untuk itu, hindari obat ini saat Anda hamil, kecuali bila dokter meresepkannya.

Obat ini bisa mengurangi produksi ASI dan terserap ke dalamnya.

Jika pramipexole harus Anda minum obat saat menyusui, pastikan Anda berhenti menyusui. 

Interaksi obat pramipexole dengan obat lain

Hindari konsumsi obat ini bersamaan dengan obat antipsikotik lainnya.

Ada pula beberapa jenis obat yang berinteraksi dengan pramipexole. Oleh karena itu, beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat:

  • cimetidine,
  • amantadine,
  • mexiletine,
  • zidovudine,
  • tranquilizer,
  • cisplatin,
  • quinine,
  • obat untuk gangguan mental,
  • procainamide,
  • obat alergi,
  • metoclopramide,
  • obat-obatan sedatif, dan
  • obat tidur.

Pramipexole adalah obat untuk mengobati penyakit Parkinson dan restless legs syndrome. Pastikan Anda mendapatkan resep dokter sebelum mendapatkan obat ini.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Formularium Nasional. (2022). Retrieved 9 June 2022, from http://e-fornas.binfar.kemkes.go.id/index.php/front/Daftarobat/obat_fornas

Pramipexole: MedlinePlus Drug Information. Retrieved 9 June 2022, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a697029.html

Pramipexole. (2022). Retrieved 9 June 2022, from https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Pramipexole

Pramipexole: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution | MIMS Indonesia. (2022). Retrieved 9 June 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pramipexole?mtype=generic

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Berbagai Hal yang Dapat Menyebabkan Penyakit Parkinson

Orang Dengan Parkinson Bisa Hidup Sehat dan Normal, Kok! Begini 5 Cara Mudahnya


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan