Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Gludepatic adalah obat diabetes yang dapat membantu pasien diabetes tipe dua dalam mengontrol kadar gula darahnya. Gludepatic tidak diperuntukkan bagi pasien dengan diabetes tipe satu dan diabetes ketoasidosis. Penggunaan Gludepatic yang diimbangi dengan program diet dan olahraga yang tepat dapat membantu para diabetesi (orang dengan diabetes) menjaga kadar gula dalam darah sehingga terhindar dari kerusakan ginjal, masalah saraf, kebutaan, risiko amputasi anggota tubuh, dan masalah fungsi seksual. Kontrol gula darah yang tepat juga dapat membantu diabetesi terhindar dari risiko serangan jantung dan stroke.
Gludepatic merupakan obat oral dengan kandungan utama metformin. Metformin masuk ke dalam obat golongan biguanid yang bekerja dengan cara mengembalikan kemampuan tubuh dalam merespons insulin yang diproduksi oleh pankreas. Ketika tubuh mampu merespons insulin dengan baik, gula yang beredar dalam darah akan masuk ke dalam sel tubuh untuk kemudian dipecah menjadi energi. Dengan begitu, kadar gula yang mengalir dalam darah tidak akan terlalu tinggi. Metformin dalam Gludepatic juga membantu menurunkan jumlah gula yang diproduksi oleh hati dan yang diserap oleh usus Anda selama proses pencernaan berlangsung.
Gludepatic adalah obat oral yang konsumsinya dilakukan lewat mulut. Obat ini biasanya dikonsumsi satu sampai tiga kali sehari bergantung dengan kebutuhan Anda. Gludepatic harus dikonsumsi bersamaan dengan makanan untuk mencegah terjadinya masalah pencernaan. Pastikan Anda minum air dalam jumlah yang banyak ketika mengonsumsi obat ini, kecuali dokter Anda menginstruksikan demikian.
Tak ada dosis pasti yang ditentukan untuk mengonsumsi Gludepatic. Pemberian dosis didasarkan pada kemampuan tubuh menyerap obat, kondisi kesehatan, dan obat-obatan diabetes lainnya yang mungkin dikonsumsi. Maka dari itu, sebaiknya Anda tidak mengubah dosis atau menghentikan pengobatan tanpa berbicara dengan dokter Anda.
Untuk menghindari risiko terjadinya efek samping, seperti nyeri pada perut, dokter Anda mungkin akan memberikan Gludepatic dalam dosis rendah terlebih dahulu dan meningkatkannya secara bertahap.
Minumlah obat ini secara teratur untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Untuk memudahkan Anda mengingat, minumlah obat ini pada waktu yang sama setiap kalinya. Jika kondisi Anda tak kunjung membaik atau bahkan memburuk, segera hubungi dokter Anda. Anda mungkin membutuhkan penyesuaian dosis atau mengubah pengobatan.
Simpan obat ini pada suhu ruang yang berkisar tidak lebih dari 30 derajat Celcius. Letakkan Gludepatic pada tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung dan suhu panas. Jangan menyimpan obat ini di tempat yang lembap, seperti kamar mandi. Simpan obat ini di tempat yang sulit dijangkau anak-anak dan hewan peliharaan untuk menghindari risiko terjadinya keracunan.
Buanglah obat ini jika sudah tak digunakan atau sudah memasuki masa kedaluwarsa. Jangan membuang obat ini di toilet atau saluran pembuangan, kecuali diinstruksikan demikian. Konsultasikanlah dengan apoteker atau perusahaan pembuangan limbah setempat mengenai cara aman membuang produk Anda.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Dosis awal: 500 mg, satu kali sehari bersamaan dengan makan
Dosis pemeliharaan: 1 – 3 kali sehari, bersamaan dengan makan
Dosis maksimum: 2.000 mg
Tablet, Oral: 500 mg
Mual, muntah, sakit perut, diare, lemas, atau rasa logam saat mengecap dapat terjadi akibat konsumsi metformin yang berada dalam Gludepatic. Jika gejala ini tak kunjung hilang atau bahkan memburuk, segera hubungi dokter Anda. Gejala sakit perut yang muncul pada masa awal pengobatan biasanya terjadi sebagai salah satu tanda dari asidosis laktat. Asidosis laktat merupakan penimbunan asam laktat yang jika dibiarkan akan berdampak fatal. Segera hubungi dokter Anda ketika mendapati gejala, seperti:
Gejala alergi serius diketahui jarang terjadi akibat konsumsi obat ini. Meski begitu, segeralah pergi ke dokter ketika menemui reaksi alergi seperti ruam, gatal, bengkak pada area wajah/lidah/tenggorokan, pusing hebat, dan sesak napas.
Perlu diingat bahwa dokter Anda memberikan pengobatan ini karena manfaatnya yang lebih besar dibandingkan dengan risiko efek samping yang mungkin menyertai. Hampir setiap obat memiliki efek samping, namun jarang yang menimbulkan efek samping serius. Diskusikan dengan dokter Anda terkait efek samping yang mungkin terjadi yang Anda khawatirkan.
Studi yang dilakukan pada hewan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin. Namun, belum ada studi terkontrol yang dilakukan terhadap wanita hamil. Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat, mengelompokkan Gludepatic ke dalam risiko kehamilan kategori B (tidak berisiko pada beberapa penelitian).
Metformin dalam Gludepatic diketahui mengalir keluar tubuh melalui ASI. Sebaiknya, ibu menyusui tidak mengonsumsi obat ini. Konsultasikan dengan dokter terkait alternatif pengobatan yang dapat dilakukan.
Beberapa obat tertentu tidak dapat diberikan bersamaan sekaligus karena akan menimbulkan interaksi obat. Interaksi obat menyebabkan kerja obat menjadi tidak maksimal atau dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Namun, dokter Anda mungkin saja memberikan kedua obat tersebut bersamaan jika dibutuhkan dengan pengaturan dosis.
Berikut adalah beberapa daftar obat yang mungkin berinteraksi dengan metformin dalam Gludepatic:
Daftar di atas bukanlah daftar lengkap obat-obatan yang mungkin berinteraksi dengan Gludepatic. Simpan semua daftar obat yang pernah Anda gunakan dan sampaikan kepada dokter Anda untuk mencegah terjadinya efek samping.
Segera hubungi bantuan darurat medis (119) atau ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat apabila Anda berada dalam kondisi gawat darurat atau overdosis. Overdosis metformin dalam Gludepatic dapat berupa hipoglikemia yang ditandai dengan kelelahan luar biasa, merasa lemah, mual, pandangan kabur, gemetar, napas terengah-engah, menggigil, kejang dan kehilangan kesadaran.
Dalam beberapa kasus yang jarang, overdosis metformin juga dapat menyebabkan asidosis laktat yang ditandai dengan nyeri otot, keram perut, mual, dan muntah. Segera hubungi dokter Anda jika menemukan gejala tersebut.
Jika Anda melupakan jadwal minum obat, minumlah sesegera mungkin setelah Anda mengingatnya bersamaan dengan makan. Apabila waktunya sudah terlalu dekat dengan jadwal selanjutnya, abaikan jadwal yang terlewat. Minumlah kembali obat Gludepatic pada jadwal semula. Jangan menggandakan dosis pada satu kali jadwal minum obat.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar