Agoraphobia adalah jenis gangguan kecemasan yang membuat seseorang merasa cemas dan takut berlebihan pada situasi yang membuat pengidapnya sulit melarikan diri dan tidak bisa meminta tolong.
Kebanyakan orang dengan kondisi ini mengalami satu kali atau lebih serangan panik. Kondisi ini membuat mereka semakin takut mengalami kondisi yang sama, sehingga sebisa mungkin menghindari tempat atau situasi tertentu yang memicu gejala.
Beberapa tempat yang biasanya dihindari orang dengan kecemasan ini adalah ruangan yang luas terbuka atau tertutup, saat naik transportasi umum, atau ketika berada di tengah keramaian. Ketakutan tersebut akhirnya mereka sering kali merasa tidak aman di tempat umum dan membutuhkan kerabat atau teman untuk mendampingi.
Pada kasus parah, pengidapnya merasa sangat terbebani dengan rasa takut, sehingga tidak mau meninggalkan rumah.
Agoraphobia adalah gangguan kecemasan yang cukup langka terjadi. Dilansir dari laman Cleveland Clinic, kondisi ini lebih umum terjadi pada remaja dan orang dewasa, khususnya wanita usia 35 tahun. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan jika kondisi ini juga menyerang anak-anak.
Orang dengan agoraphobia biasanya menunjukkan gejala ketakutan yang khas, di antaranya adalah:
Rasa takut dan cemas hampir selalu muncul setiap kali terpapar situasi. Sebisa mungkin pengidapnya menghindari situasi tertentu atau membutuhkan orang yang dikenal untuk menemani. Di samping itu, orang dengan gangguan kecemasan ini juga mengalami tekanan atau masalah pada pekerjaan dan kehidupan sosial.
Pengidap agoraphobia yang juga mengalami serangan panik, akan mengalami gejala fisik berikut ini:
Jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, setidaknya selama 6 bulan atau lebih, segera periksa ke dokter. Dokter akan menanyakan bagaimana perasaan dan emosi Anda ketika menghadapi situasi-situasi tertentu.
Penyebab agoraphobia tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, kondisi ini sering dikaitkan dengan serangan panik. Serangan panik menyebabkan rasa takut berlebihan singkat tapi intens karena alasan tertentu.
Sepertiga jumlah kasus serangan panik, terjadi bersamaan dengan fobia ini. Akan tetapi, ada juga pengidap fobia ini yang tidak memiliki serangan panik.
Meski penyebabnya tidak diketahui secara pasti, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risikonya, seperti:
Orang dengan fobia ini akan membatasi aktivitas hidupnya. Semakin parah kondisinya, pengidapnya sampai tidak ingin meninggalkan rumah.
Tanpa pengobatan, orang yang memiliki kondisi ini akan kesulitan untuk berhubungan dengan orang di sekitar. Bahkan, sulit untuk pergi ke sekolah atau bekerja. Akibatnya, mereka akan semakin bergantung pada orang lain.
Jika semakin parah, agoraphobia bisa menyebabkan komplikasi di antaranya adalah:
Tidak ada tes laboratorium untuk mendiagnosis agoraphobia. Namun, dokter akan melakukan beberapa hal ini untuk menegakkan diagnosis:
Biasanya dokter akan menggunakan DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, sebagai panduan untuk menentukan penyakit mental.
Berikut ini adalah pengobatan yang biasanya direkomendasikan dokter untuk penderita agoraphobia:
Salah satu jenis psikoterapi, yakni terapi perilaku kognitif merupakan terapi yang paling efektif untuk gangguan kecemasan, seperti fobia.
Umumnya, pengobatan ini dilakukan jangka pendek dengan fokus mengajarkan keterampilan khusus untuk mengatasi kecemasan. Dalam terapi ini, pasien juga akan mempelajari faktor pemicu dan menghindari cara tidak sehat dalam mengatasi kecemasan maupun meringankan stres.
Selain terapi, ada beberapa pasien agoraphobia yang mungkin membutuhkan obat dalam menangani gejala. Obat-obatan yang biasanya diresepkan, antara lain:
Selain menjalani pengobatan dokter, pasien dengan gangguan kecemasan ini juga perlu melakukan perubahan gaya hidup yang meliputi:
Tidak ada cara pasti untuk mencegah agoraphobia. Akan tetapi, jika Anda memiliki kecemasan ringan pergi ke tempat-tempat tertentu, cobalah untuk memberanikan diri mengunjungi tempat tersebut beberapa kali.
Tujuannya, untuk menepiskan kecemasan yang selama ini Anda khawatirkan akan terjadi. Jika rasa cemas juga tidak membaik, konsultasi ke psikolog sangat disarankan.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar