backup og meta

5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari Saat Sarapan

5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari Saat Sarapan

Sarapan yang baik terdiri dari makanan sebagai sumber karbohidrat, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan, dan minuman. Meskipun begitu masih banyak orang yang melewatkan sarapan, atau memilih makanan yang tidak sehat. Kira-kira apa sajakah jenis makanan yang sebaiknya Anda hindari saat sarapan?

Berbagai jenis sarapan tidak sehat yang perlu dihindari

Menurut Pedoman Gizi Seimbang yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam sembilan.

Sarapan penting untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif.

Sarapan dapat diibaratkan sebagai bahan bakar pertama Anda sebelum memulai segala aktivitas Anda dalam satu hari.

Nah, menu sarapan juga tidak boleh sembarangan, lho. Berikut ini adalah pilihan makanan yang sebaiknya Anda hindari saat sarapan.

1. Segelas jus buah tanpa makanan lain

Minum jus jeruk

Segelas jus buah saat sarapan tentu menyegarkan, tetapi mengonsumsi segelas jus buah saja tidak dapat dikatakan sarapan. Terlebih lagi, Anda mengonsumsi jus buah  kemasan yang sudah ditambahkan gula, pewarna, dan pengawet.

Jus yang terlihat sehat seperti jus sayuran yang di-cold pressed pun tidak selamanya sehat jika dijadikan satu-satunya sumber makanan Anda saat makan pagi.

Jus kebanyakan hanya mengandung karbohidrat dan gula saja. Ini akan membuat Anda cepat lapar kembali sebelum waktunya makan siang.

Akibatnya, Anda akan cenderung mengonsumsi camilan tinggi gula dan lemak di jadwal makan selanjutnya.

Sah-sah saja jika Anda ingin minum jus buah, tapi cobalah untuk membuatnya sendiri di rumah menggunakan buah-buahan segar.

Jangan lupa untuk tetap mengombinasikan jus buah Anda dengan makanan sumber protein.

2. Donat, croissant, cake, bagel, muffin

Sarapan tidak sehat yang juga perlu Anda hindari adalah donat serta produk pastry lain, karena sebagian besar kandungannya hanyalah gula dan lemak.

Donat misalnya, proses pembuatannya menggunakan gula, krim, serta digoreng dengan metode deep fried.

Ini menjadikan donat tinggi akan kalori tetapi minim akan kualitas zat gizi karena hanya mengandung karbohidrat dan lemak serta dalam jenis yang tidak sehat.

Lemak yang berasal dari penggorengan terutama dengan metode deep fried, merupakan jenis lemak jenuh yang berbahaya bagi kesehatan karena dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah.

Donat dan produk pastry bisa menjadi camilan ketika sesekali Anda makan di luar, tetapi sebaiknya tidak Anda jadikan makanan utama saat sarapan.

3. Daging olahan

resep mpasi daging sapi bayi

Daging hasil pemrosesan seperti sosis, daging asap, dan chicken nugget adalah tipe daging yang berbahaya bagi kesehatan dan tentunya tidak sehat untuk sarapan.

Setiap 50 gram daging olahan yang Anda makan dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit jantung sebanyak 42 persen.

Ini bisa terjadi sebab daging olahan biasanya tinggi akan garam. Efeknya tentu berbahaya untuk tekanan darah, terutama pada orang-orang yang memiliki hipertensi.

Tak hanya penyakit jantung, risiko stroke juga dapat menghantui. Kandungan lemak jenuhnya juga dapat menyebabkan kegemukan dan obesitas.

Bukan tak mungkin Anda akan mengalami kenaikkan berat badan bila terus-terusan mengonsumsi daging olahan saja untuk sarapan.

4. Sereal rendah serat

Mengonsumsi sereal merupakan pilihan bagi beberapa orang karena penyajiannya yang mudah dan menghemat waktu.

Namun, sereal bisa saja menjadi sarapan yang tidak sehat nila kandungan gulanya tinggi.

Anda tetap harus memperhatikan kandungan gizi yang terdapat pada kemasan sereal, pilihlah sereal yang setidaknya mengandung 3 gram serat dalam setiap takaran sajinya.

Jika Anda memilih sereal untuk anak-anak, perhatikan kembali bahan-bahan yang digunakan.

Sereal berwarna-warni yang dihasilkan dari pewarna buatan dapat memberikan dampak kesehatan bagi anak, beberapa penelitian mengaitkan pewarna pada makanan dengan ADHD dan hiperaktif pada anak.

Jika Anda ingin mencampurkan sereal dengan susu, sebaiknya gunakan susu biasa, jangan susu kental manis. Masalahnya, susu kental manis sudah diberi tambahan gula yang cukup banyak.

5. Nasi uduk, bihun, dan gorengan

nasi coklat makanan pengganti nasi putih

Meskipun mengenyangkan, ternyata jenis makanan ini dapat dikategorikan sarapan tidak sehat. Terlebih lagi, nasi uduk tersebut disajikan dengan bihun goreng, sambal goreng kentang, ditambah dengan gorengan.

Jika Anda perhatikan, nasi uduk sendiri adalah sumber karbohidrat. Nah, menyantap nasi uduk dengan bihun atau kentang, maka asupan karbohidrat Anda bertambah berkali-kali lipat.

Selain itu, gorengan yang Anda konsumsi juga biasanya tinggi lemak karena mengandung banyak minyak.

Apabila Anda terbiasa mengonsumsi nasi uduk untuk sarapan, cobalah kombinasikan dengan lauk-pauk yang mengandung protein dan sayur buah, kurangi asupan karbohidrat sederhana yang terlalu banyak.

Ingin memastikan Anda memulai aktivitas di pagi hari dengan lancar? Hindarilah menu sarapan yang tinggi gula dan lemak serta konsumsi karbohidrat berlebih.

Pastikan menu makanan yang dipilih tetap memenuhi pedoman gizi lengkap dan seimbang, ya.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

The 5 Worst Breakfast Foods for You. (2020). Cleveland Clinic. Retrieved 11 June 2021, from  https://health.clevelandclinic.org/2015/07/sluggish-start-the-5-worst-breakfast-foods/

Spreadbury I. (2012). Comparison with ancestral diets suggests dense acellular carbohydrates promote an inflammatory microbiota, and may be the primary dietary cause of leptin resistance and obesity. Diabetes, metabolic syndrome and obesity : targets and therapy, 5, 175–189.

Johnson, R. J., Segal, M. S., Sautin, Y., Nakagawa, T., Feig, D. I., Kang, D. H., Gersch, M. S., Benner, S., & Sánchez-Lozada, L. G. (2007). Potential role of sugar (fructose) in the epidemic of hypertension, obesity and the metabolic syndrome, diabetes, kidney disease, and cardiovascular disease. The American journal of clinical nutrition, 86(4), 899–906.

 

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

3 Menu Sarapan Anti-Ngantuk yang Bikin Anda Bertenaga Sepanjang Hari

4 Cara Agar Sarapan Sayur Setiap Pagi Lebih Mudah


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan