Tidak sedikit orang yang memasak banyak agar bisa dihangatkan kembali saat hendak dimakan. Namun, tahukah Anda bahwa ada bahaya memanaskan makanan bagi kesehatan?
Ketahui informasi lengkap mengenai bahaya makanan yang dihangatkan kembali dalam penjelasan berikut.
Bahaya memanaskan makanan
Masak dalam jumlah banyak agar bisa dihangatkan dianggap lebih praktis ketimbang harus memasak terus tiap waktu makan datang.
Namun, di balik kemudahan itu, Anda perlu memahami bahwa tidak semua jenis makanan bisa dipanaskan terus-menerus.
Alih-alih praktis, Anda justru berisiko mengalami sejumlah bahaya menghangatkan makanan berikut ini.
1. Hilangnya zat gizi
Walaupun makanan yang Anda hangatkan di siang hari merupakan makanan yang baru Anda buat saat pagi, tetap saja memanaskan mempengaruhi zat gizi makanan.
Menurut jurnal Food Science And Biotechnology (2017), memanaskan atau memasak sayur dapat berdampak signifikan pada kandungan vitamin dan mengubah komponen fitonutriennya.
Hal ini mungkin terlihat sepele, tetapi sayuran yang Anda konsumsi dengan dipanaskan berkali-kali tidak memberi manfaat signifikan, misalnya brokoli, kubis, dan bayam.
Alih-alih bermanfaat untuk tubuh, Anda justru berisiko kekurangan vitamin karena hilangnya zat gizi sayuran yang Anda makan.
Beberapa jenis vitamin yang mudah rusak dan hilang karena proses masak atau pemanasan adalah vitamin C dan B.
2. Keracunan makanan
Bahaya memanaskan makanan berikutnya adalah risiko keracunan makanan.
Salah satu penyebab keracunan makanan ini yaitu perkembangbiakan bakteri yang terjadi akibat makanan yang dipanaskan.
Panas memang dapat memang membunuh bakteri, tetapi proses ini dapat menghasilkan spora yang bersifat racun jika berada pada suhu yang tidak tepat.
Menurut Food Standards Agency di Australia, memanaskan makanan pada suhu 5 – 60 °C dapat membuat bakteri mudah berkembangbiak.
Sementara itu, salah satu jenis bakteri yang sering mengakibatkan keracunan makanan adalah Clostridium botulinum.
Bakteri ini dapat menghinggapi berbagai jenis makanan seperti telur, daging, ikan, bahkan nasi.
3. Menimbulkan masalah pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaan bisa jadi salah satu bahaya menghangatkan makanan secara berulang.
Mengonsumsi makanan yang hangat atau panas memang terasa lebih nikmat dan menggiurkan.
Namun, Anda perlu tahu bahwa tidak semua jenis makanan aman dipanaskan berkali-kali, terutama yang tinggi protein.
Komposisi protein dalam makanan yang telah dimasak dapat benar-benar berubah ketika dikeluarkan dari lemari es untuk dipanaskan berulang.
Protein yang dipanaskan dapat menyebabkan oksidasi asam amino dan nitrogen yang berkaitan dengan masalah pada sistem pencernaan Anda.
4. Menghasilkan radikal bebas
Serangan radikal bebas dalam tubuh erat kaitannya dengan kerja enzim.
Enzim merupakan zat yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan berbagai fungsi fisiologis, termasuk proses pencernaan dan menstabilkan reaksi oksidasi yang menyebabkan kerusakan sel.
Enzim akan mengalami kerusakan dan jumlahnya berkurang jika mengalami pemanasan. Bahkan, beberapa jenis enzim seperti oksidasi asam amino dapat menghasilkan radikal bebas.
Kondisi ini akan mengakibatkan risiko meningkatnya radikal bebas di dalam tubuh yang menyebabkan munculnya penyakit kronis seperti kanker.
Cara menghindari bahaya memanaskan makanan
Dalam beberapa kondisi, Anda mungkin perlu memasak dalam jumlah banyak untuk menghemat tenaga dan waktu agar tidak selalu masak saat ingin makan.
Namun, mengingat adanya bahaya memanaskan makanan yang perlu diwaspadai, Anda sebaiknya lebih bijak dalam menyimpan makanan dan menghangatkannya.
Berikut ini sejumlah cara menghindari bahaya makanan yang dihangatkan kembali.
1. Lakukan food preparation
Menyusun menu makan dan menyiapkan bahan untuk beberapa hari atau seminggu dapat membantu Anda mengolah atau memasak makanan secukupnya.
Dengan begitu, tidak ada makanan sisa yang akan Anda simpan untuk kemudian dihangatkan pada hari berikutnya.
Tidak menyisakan makanan secara tak langsung juga membuat Anda terhindar dari bahaya memanaskan makanan.
2. Panaskan di suhu yang tepat
Menghangatkan makanan bukannya sama sekali tidak boleh dilakukan, tetapi Anda perlu memastikan suhu yang tepat.
Menurut situs Mayo Clinic, suhu yang aman untuk memanaskan makanan sisa sebaiknya sekitar 74 °Celsius.
Anda sebaiknya mengaduk makanan saat menghangatkan supaya suhu yang diinginkan tercapai merata.
Perlu Anda Ketahui
3. Hangatkan sesuai porsi makan
Bila terpaksa menyimpan makanan, sebaiknya perhatikan suhu penyimpanan yang tepat yaitu di bawah 5 °C untuk mencegah perkembangbiakan bakteri.
Selanjutnya, ambil sebagian untuk dihangatkan sesuai porsi yang akan Anda makan, biarkan sisanya tetap disimpan di lemari pendingin.
Hal ini perlu dilakukan guna menghindari bahaya makanan dipanaskan berulang.
[embed-health-tool-bmi]