Salah satu tren diet terbaru adalah liquid diet (diet cairan). Diet jenis ini diklaim dapat menurunkan berat badan dalam waktu yang cepat. Namun, apakah diet cairan benar efektif dan aman untuk diterapkan dalam jangka panjang?
Apa itu liquid diet?
Liquid diet, atau diet cairan, adalah jenis diet yang melibatkan konsumsi makanan yang berbentuk cair atau setengah cair. Diet ini sangat menghindari makanan bertekstur padat karena dianggap tinggi kalori.
Jenis diet ini biasanya direkomendasikan oleh dokter kepada pasien untuk:
persiapan sebelum operasi, persiapan prosedur endoskopi, pemulihan pascaoperasi, atau pemenuhan nutrisi ketika mengalami masalah pencernaan atau kesulitan menelan. Diet cairan biasanya disarankan hanya untuk jangka waktu tertentu dalam pengawasan petugas kesehatan. Ini karena makanan cair tidak menyediakan semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh.
Tujuan dari diet ini bisa bervariasi, mulai dari membersihkan usus, menyediakan nutrisi yang mudah dicerna, hingga membantu tubuh untuk fokus pada pemulihan.
Selain untuk pemulihan pasien, diet ini bisa digunakan untuk menurunkan berat badan dengan mengutamakan konsumsi makanan cair di kehidupan sehari-hari.
Menu liquid diet dapat terdiri dari berbagai jenis minuman, seperti kaldu, jus buah, smoothie, susu, sup cair, dan minuman penambah gizi.
Panduan melakukan liquid diet untuk menurunkan berat badan
Liquid diet sebenarnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien yang kesulitan mengonsumsi makanan padat. Namun, diet ini juga kerap diterapkan sebagai metode penurunan berat badan.
Jika ingin mencoba diet cairan untuk mengurangi bobot tubuh, Anda sebaiknya memperhatikan panduan berikut ini.
1. Tentukan target asupan kalori
Situs MedlinePlus menyebut target asupan kalori untuk liquid diet adalah 1350 – 1500 kkal. Ada juga yang membatasi asupan kalori hingga kurang dari 1000 kkal sehari.
Pengurangan asupan kalori ini cukup ekstrem mengingat kebutuhan kalori harian orang dewasa berkisar 2000 – 2500 kkal. Tantangan lainnya dari pengurangan asupan kalori ini adalah mencoba memenuhi nutrisi seimbang yang tubuh perlukan.
Jadi, pastikan Anda mengatur porsi dengan gizi seimbang yang diperlukan tubuh meski dalam bentuk cair.
2. Metode makan diet cairan
Saat menjalani diet ketat ini, cobalah makan 6 – 8 kali sepanjang hari dengan berbagai cairan dan makanan yang disaring atau dicampur.
Mulailah dengan minum sebanyak yang Anda bisa dengan nyaman setiap 15 menit. Saat minum, cobalah minum dari gelas kecil daripada langsung minum dengan jumlah banyak dalam sekali waktu.
3. Jenis asupan makanan
Untuk meningkatkan asupan kalori, tambahkan asupan dari produk susu penuh lemak, seperti mentega, susu murni, atau suplemen berkalori tinggi.
Berikut beberapa makanan atau minuman yang disarankan jika Anda menerapkan liquid diet:
- sup krim,
- teh,
- jus buah atau sayuran,
- jeli,
- milkshake,
- yoghurt,
- telur yang dihaluskan,
- selai atau mentega,
- puding,
- whey protein yang diencerkan,
- es krim,
- soda,
- air mineral.
Makanan cair yang dimaksud tidak termasuk makanan padat yang dihaluskan, seperti kentang tumbuk atau alpukat yang diblender.
Anda juga perlu menghindari makan es krim atau makanan penutup berbentuk padat, seperti kacang, keping cokelat, dan potongan kue.
Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan diet yang tepat sesuai kondisi Anda.
Apa tujuan diet makanan lunak?
- Memenuhi kebutuhan nutrisi sebelum atau sesudah operasi, terutama operasi pada sistem pencernaan.
- Mengatasi masalah pencernaan atau usus.
- Memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pasien disfagia (kesulitan menelan), kanker mulut, atau tenggorokan.
- Dapat diterapkan untuk menurunkan berat badan.
Saat mengatur menu harian, Anda perlu berhati-hati untuk memilih makanan yang diperbolehkan dan yang dapat mencukupi kebutuhan gizi.
Di bawah ini adalah contoh menu liquid diet untuk sehari.
1 cangkir (250 ml) sereal panas diencerkan dengan susu murni.
1/2 cangkir (125 ml) jus buah.
1/2 cangkir minuman suplemen, seperti whey protein.
1/2 cangkir yoghurt murni tanpa pemanis tambahan.
2 cangkir (500 ml) sup.
1/2 cangkir jus tomat.
1 cangkir puding coklat
1/2 cangkir minuman suplemen.
1/2 cangkir jus buah atau sayur.
2 cangkir sup.
1/2 – 1 cangkir oatmeal campuran yang diencerkan dengan susu.
1/2 cangkir air limun.
Apakah diet cairan efektif turunkan berat badan?
![penyebab berat badan naik saat puasa](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2022/03/1fe0bc4f-unexplained-weight-gain-1024x683-1.jpg)
Lantaran hanya makanan yang berbentuk cair dan minuman, metode ini memang dapat menurunkan berat badan, tapi hanya sedikit.
Sebuah riset dalam jurnal Diabetes Care (2019) menemukan bahwa diet cairan berpotensi mengurangi berat badan, indeks massa tubuh (IMT), dan tekanan darah sistolik (batas puncak) dalam jumlah kecil.
Selain itu, lemak tubuh, lingkar pinggang, kadar gula darah puasa, insulin puasa, dan tekanan darah diastolik (batas bawah) juga ikut berkurang.
Riset ini dilakukan pada peserta yang memiliki diabetes tipe 2 dan berisiko mengalami obesitas. Namun, masih diperlukan studi lebih lanjut untuk membuktikan efektivitas diet ini untuk menurunkan berat badan.
Anda juga perlu hati-hati dengan pilihan cairan yang akan dikonsumsi. Jika terlalu banyak mengonsumsi minuman manis, kandungan gula dari minuman tersebut malah menaikkan kadar gula darah dan berat badan.
Apakah liquid diet aman untuk dilakukan?
Liquid diet aman dilakukan selama di bawah pengawasan dan rekomendasi dokter.
Pengawasan profesional dibutuhkan karena diet ini termasuk dalam diet ekstrem, Anda mendapatkan asupan hanya dari cairan. Pengurangan asupan kalori harian juga cukup besar sehingga risiko mengalami kekurangan gizi cukup tinggi.
Liquid diet juga disarankan hanya dilakukan dalam beberapa hari. Jarang ada yang menjalani diet cairan lebih dari dua minggu.
Namun, durasi diet yang lebih lama mungkin saja dilakukan oleh pasien yang menjalani operasi bariatrik, pulih dari patah rahang, atau mengalami penyakit Crohn.
Dalam kasus lainnya, liquid diet juga dapat dilakukan untuk membantu beradaptasi kembali ke pola makan normal, setelah water fasting misalnya.
Kesimpulan
Liquid diet mengharuskan Anda mengonsumsi makanan dalam bentuk cair. Jika ingin mencoba diet cairan, Anda perlu merencanakannya dengan baik. Sebaiknya tetap ikuti saran ahli diet atau dokter gizi yang Anda percaya.