Salah satu tren diet terbaru adalah liquid diet (diet cairan). Diet jenis ini diklaim dapat menurunkan berat badan dalam waktu yang cepat. Namun, apakah diet cairan benar efektif dan aman untuk diterapkan dalam jangka panjang?
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Salah satu tren diet terbaru adalah liquid diet (diet cairan). Diet jenis ini diklaim dapat menurunkan berat badan dalam waktu yang cepat. Namun, apakah diet cairan benar efektif dan aman untuk diterapkan dalam jangka panjang?
Liquid diet adalah metode menurunkan berat badan dengan hanya mengonsumsi cairan dan tidak makan makanan padat sama sekali.
Jika melakukan diet ini, asupan kalori yang Anda dapatkan hanya dari minuman atau makanan cair.
Diet ini praktis dilakukan untuk orang yang sibuk dan tidak memiliki waktu untuk memasak.
Diet ini juga diyakini membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh atau detoksifikasi.
Fungsi ini membuat diet cairan sering dilakukan untuk persiapan operasi dan prosedur endoskopi.
Liquid diet juga membantu membersihkan usus dari sisa makanan. Karena memberikan banyak asupan cairan, diet ini menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Inti program diet ini adalah menghindari makanan padat dan menggantinya dengan makanan cair atau minuman.
Berikut ini cara melakukan liquid diet.
Situs MedlinePlus menyebut target asupan kalori untuk liquid diet adalah 1350 – 1500 kkal. Ada juga yang membatasi asupan kalori hingga kurang dari 1000 kkal sehari.
Pengurangan asupan kalori ini cukup ekstrem mengingat kebutuhan kalori harian orang dewasa berkisar 2000 – 2500 kkal.
Tantangan lainnya dari pengurangan asupan kalori ini adalah mencoba memenuhi nutrisi yang tubuh perlukan.
Anda mungkin perlu makan lebih dari tiga kali sehari kecil untuk menjalani liquid diet. Namun, pastikan Anda mengatur porsinya sesuai target asupan kalori.
Saat menjalani diet ketat ini, cobalah makan 6 – 8 kali sepanjang hari dengan berbagai cairan dan makanan yang disaring atau dicampur.
Mulailah dengan minum sebanyak yang Anda bisa dengan nyaman setiap 15 menit.
Cobalah minum dari gelas kecil daripada langsung minum dengan jumlah banyak dalam sekali waktu.
Untuk meningkatkan asupan kalori, tambahkan asupan dari produk susu penuh lemak, seperti mentega, susu murni, atau suplemen berkalori tinggi.
Berikut beberapa makanan atau minuman yang disarankan jika Anda menerapkan liquid diet.
Makanan cair yang dimaksud tidak termasuk makanan padat yang dihaluskan, seperti kentang tumbuk atau alpukat yang diblender.
Namun, Anda perlu menghindari makan es krim atau makanan penutup berbentuk padat, seperti kacang, keping cokelat, dan potongan kue.
Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan diet yang tepat sesuai kondisi Anda.
Saat mengatur menu harian, Anda perlu berhati-hati untuk memilih makanan yang diperbolehkan dan yang dapat mencukupi kebutuhan gizi.
Di bawah ini adalah contoh menu liquid diet untuk sehari.
1 cangkir (250 ml) sereal panas diencerkan dengan susu murni.
1/2 cangkir (125 ml) jus buah.
1/2 cangkir minuman suplemen, seperti whey protein.
1/2 cangkir yoghurt murni tanpa pemanis tambahan.
2 cangkir (500 ml) sup.
1/2 cangkir jus tomat.
1 cangkir puding coklat
1/2 cangkir minuman suplemen.
1/2 cangkir jus buah atau sayur.
2 cangkir sup.
1/2 – 1 cangkir oatmeal campuran yang diencerkan dengan susu.
1/2 cangkir air limun.
1 cangkir minuman suplemen.
1/2 cangkir es krim vanila, stroberi, atau cokelat.
Lantaran hanya makanan yang berbentuk cair dan minuman saja, metode ini memang dapat menurunkan berat badan, tapi hanya sedikit.
Sebuah riset dalam jurnal Diabetes care (2019) menemukan bahwa diet cairan berpotensi mengurangi berat badan, indeks massa tubuh (IMT), dan tekanan darah sistolik (batas puncak) dalam jumlah kecil.
Riset ini dilakukan pada peserta yang memiliki diabetes tipe 2 dan berisiko mengalami obesitas.
Lemak tubuh, lingkar pinggang, kadar gula darah puasa, insulin puasa, dan tekanan darah diastolik (batas bawah) juga ikut berkurang.
Namun, masih diperlukan lebih banyak uji coba untuk meningkatkan kepastian dalam penelitian tersebut.
Anda juga perlu hati-hati dengan pilihan cairan yang akan dikonsumsi.
Jika terlalu banyak mengonsumsi minuman manis, kandungan gula dari minuman tersebut malah menaikkan kadar gula darah dan berat badan.
Sayangnya, diet semacam ini bisa dibilang diet yang ekstrem karena Anda mendapatkan asupan dari cairan. Pengurangan asupan kalori harian juga cukup besar.
Jika Anda tidak merencanakan diet ini dengan benar, maka risiko untuk mengalami kekurangan gizi sangat besar.
Liquid diet yang dilakukan sehari penuh umumnya disarankan hanya beberapa hari. Jarang ada yang menjalani diet cairan lebih dari dua minggu.
Ini dalam kasus bukan menurunkan berat badan, melainkan membantu Anda beradaptasi kembali ke pola makan normal, setelah water fasting misalnya.
Namun, durasi diet yang lebih lama mungkin saja dilakukan oleh pasien yang menjalani operasi bariatrik, pulih dari patah rahang, atau mengalami penyakit Crohn.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar