Makanan cair biasanya diberikan untuk orang sakit maupun lansia yang kesulitan untuk mencerna makanan. Tidak semua makanan cair merupakan makanan padat yang diblender atau dihaluskan. Ketahui jenis dan resep mudah membuatnya di rumah.
Apa itu makanan cair?
Makanan cair adalah makanan yang memiliki konsistensi mirip dengan air atau berupa cairan. Makanan ini biasanya diberikan sebagai alternatif untuk orang yang kesulitan untuk menelan, mengunyah, atau mencerna makanan padat.
Kesulitan mengunyah atau mencerna makanan berisiko menimbulkan kekurangan gizi, terutama orang lanjut usia (malnutrisi pada lansia). Nah, makanan encer membantu memenuhi nutrisi dan meningkatkan asupan kalori harian.
Makanan yang beberbentuk cairan bisa langsung diminum, diseruput dengan sendok, atau dikonsumsi dengan bantuan sedotan atau selang.
Di rumah sakit, makanan cair dapat diberikan dengan menggunakan bantuan NGT (nasogastric tube), yakni tabung fleksibel yang mengalirkan makanan melalui hidung, melewati kerongkongan, dan masuk ke perut.
Makanan cair bisa menjadi pengganti makanan padat untuk orang yang memiliki kondisi berikut.
- Pasien yang tidak bisa menguyah, menelan, ataupun mencerna makanan.
- Mengalami sakit tenggorokan, diare, atau konstipasi.
- Pasien stroke yang mengalami kerusakan saraf sehingga tidak bisa mengunyah dengan normal.
- Lansia yang mengalami kesulitan untuk mengunyah makanan.
- Pasien yang tidak sadarkan diri. Pemberian makanan dengan NGT dapat diberikan selama sistem pencernaan masih berfungsi.
Ada juga jenis diet yang mengharuskan konsumsi makanan cair, dikenal dengan nama liquid diet.
Jenis-jenis makanan cair
Untuk mengoptimalkan penyerapan nutrisi ketika kesulitan mencerna, ada beragam jenis makanan encer yang dapat dikonsumsi, di antaranya sebagai berikut.
1. Kaldu
Kaldu dapat menjadi salah satu pilihan makanan cair untuk membantu memenuhi zat gizi yang dibutuhkan tubuh.
Kaldu umumnya terbuat dari hasil penyaringan rebusan tulang sapi, kambing, atau daging ayam. Studi dalam jurnal Medicina mengungkapkan bahwa kaldu yang berasal dari tulang memiliki kandungan asam amino.
Asam amino dapat berfungsi memperbaiki jaringan tubuh dan meningkatkan sistem imun. Selain itu, kaldu memiliki sifat anti-inflamasi membantu mengurangi gejala ulcerative colitis, yaitu peradangan pada usus.
2. Jus buah
Makanan cair selanjutnya yang juga bisa menjadi pilihan untuk memenuhi nutrisi harian adalah jus buah.
Ada berbagai macam jus buah yang bisa Anda konsumsi, contohnya jus jeruk yang memiliki kandungan vitamin C yang tinggi untuk membantu menjaga daya tahan tubuh dan mengurangi peradangan.
Namun, beberapa produk jus jeruk yang dijual di pasaran tinggi gula. Agar lebih sehat, sebaiknya buat jus jeruk sendiri di rumah tanpa tambahan gula.