backup og meta

Cara Membuat Jus agar Tetap Menyehatkan

Cara Membuat Jus agar Tetap Menyehatkan

Cara membuat jus yang benar dapat membantu Anda mendapatkan manfaat yang optimal dari kandungan sayur dan buah.

Lantas, apakah ada cara khusus membuat jus buah dan sayur yang tepat? Temukan jawabannya dalam penjelasan berikut ini.

Cara membuat jus yang menyehatkan

Konsumsi rutin buah dan sayur dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko penyakit jantung, dan mencegah gangguan pencernaan.

Meski menyehatkan, Anda tidak bisa sembarangan mengolah jus buah dan sayur.

Alih-alih bermanfaat, cara membuat jus yang tidak benar bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Mari simak tips membuat jus buah dan sayur yang sehat berikut.

1. Pilih buah dan sayur yang segar

buah untuk covid

Jika Anda berencana membuat jus sayur, pilih sayuran yang masih segar. Sayur yang sudah layu, tentu kandungan gizinya sudah berkurang.

Pilih juga buah yang kondisinya sudah matang. Selain rasanya lebih manis, buah yang sudah matang biasanya lebih aman untuk pencernaan Anda.

Anda dapat memilih buah dan sayur organik untuk mendapatkan kualitas makanan yang lebih baik.

Pasalnya, makanan organik dibudidayakan tanpa menggunakan bahan kimia apa pun yang membahayakan bagi kesehatan.

2. Cuci sayur dan buah hingga bersih

Memastikan buah dan sayur dicuci dengan benar merupakan bagian dari cara membuat jus yang sehat.

Pasalnya, menurut US Food and Drugs Administration, buah dan sayur mentah yang hendak dikonsumsi dapat mengandung bakteri berbahaya di permukaannya. 

Saat mencuci, gosok permukaan sayur dan buah dengan tangan Anda. Gunakan air mengalir untuk membilasnya agar bakteri dan pestisida terbuang terbawa bersama air.

Selanjutnya, tempatkan sayuran dan buah yang sudah dicuci pada wadah yang kering dan bersih.

3. Pastikan tangan dan peralatan yang digunakan bersih

Cara membuat jus buah yang sehat selanjutnya yang perlu Anda ikuti adalah memastikan kebersihan tangan dan peralatan yang akan digunakan. 

Wadah blender, pisau, sendok, dan gelas yang akan digunakan sebaiknya tidak digunakan bergantian untuk bahan makanan lain seperti daging atau ikan.

Pasalnya, hal ini dapat mengakibatkan kontaminasi silang, yaitu proses perpindahan mikroorganisme ke makanan melalui media tertentu.

Menurut Minnesota Department of Health, kontaminasi silang dapat menyebabkan foodborne illness, yaitu penyakit bawaan pangan akibat kontaminasi bakteri atau patogen pada makanan.

4. Kupas kulit jika diperlukan

kulit buah

Sebelum dimasukkan ke blender, kupas terlebih dulu bagian kulit buah. Tujuannya agar buah benar-benar bebas dari paparan bakteri dan kotoran. 

Anda juga perlu membuang bagian daging buah maupun sayur yang sudah rusak. Kualitas buah dan sayur yang baik tentu akan menghasilkan jus yang lebih sehat dan nikmat.

Namun, ada beberapa jenis buah dan sayur yang mungkin akan lebih baik jika dikonsumsi bersama kulitnya seperti apel, anggur, timun, dan tomat.

Untuk memastikan kulit buah aman dikonsumsi, Anda perlu memilih produk yang segar dan mencucinya hingga benar-benar bersih.

5. Batasi penggunaan pemanis tambahan

Salah satu cara membuat jus sehat yang mungkin orang lupa adalah membatasi gula tambahan.

Akan lebih baik jika Anda tidak menggunakan tambahan gula sama sekali ketika membuat jus.

Namun, jika ingin sedikit manis, Anda mungkin bisa menggunakan madu ketimbang gula. Jika ingin memakai gula, gunakan secukupnya. 

Terlalu banyak menambahkan gula bisa menambah jumlah kalori jus dan memiliki dampak tidak baik bagi kesehatan, misalnya memicu obesitas dan diabetes.

Kementerian Kesehatan Indonesia merekomendasikan batas konsumsi gula harian orang dewasa, yaitu maksimal sebanyak 50 gram atau setara dengan 4 sdm per hari.

6. Pilih alat pembuat jus yang tepat

Seiring pesatnya perkembangan teknologi, Anda mungkin sudah tidak asing dengan berbagai jenis alat pembuat jus.

Salah satu alat menawarkan proses yang lebih cepat, bahkan dapat menghilangkan ampas dari buah atau sayur yang akan dibuat jus.

Akan tetapi, tak hal ini justru membuat jus yang Anda konsumsi hanya berisi sari buah dan kehilangan serat karena proses pemisahan otomatis.

Padahal, serat berperan sangat penting untuk memelihara kesehatan pencernaan Anda. 

Untuk itu, pilihlah mesin pembuat jus yang tepat dan tidak menghilangkan manfaat dari sayur dan buah yang akan Anda konsumsi.

Nah, setelah mengetahui cara membuat jus buah dan sayur yang benar, kira-kira jus apa ya yang ingin Anda konsumsi hari ini?

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Vegetables and Fruits. (2012). Retrieved 17 October 2022, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/what-should-you-eat/vegetables-and-fruits/

What You Need to Know About Juice Safety. (2022). Retrieved 17 October 2022, from https://www.fda.gov/food/buy-store-serve-safe-food/what-you-need-know-about-juice-safety

Prevent Cross-Contamination – Food Safety – Minnesota Dept. of Health. (2022). Retrieved 17 October 2022, from https://www.health.state.mn.us/people/foodsafety/clean/xcontamination.html

Ruxton, C., & Myers, M. (2021). Fruit Juices: Are They Helpful or Harmful? An Evidence Review. Nutrients, 13(6), 1815. doi: 10.3390/nu13061815

Clemens, R., Drewnowski, A., Ferruzzi, M., Toner, C., & Welland, D. (2015). Squeezing Fact from Fiction about 100% Fruit Juice. Advances In Nutrition, 6(2), 236S-243S. doi: 10.3945/an.114.007328

Berapa anjuran konsumsi Gula, Garam, dan Lemak per harinya? – Direktorat P2PTM. (2018). Retrieved 17 October 2022, from http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/page/31/berapa-anjuran-konsumsi-gula-garam-dan-lemak-per-harinya

Versi Terbaru

25/10/2022

Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

7 Inspirasi Resep Jus Mangga yang Super Segar dan Nikmat

3 Pilihan Jus Terbaik untuk Mengatasi Sembelit


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 25/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan