backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal Resveratrol dan 10 Manfaatnya untuk Kesehatan

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 14/11/2023

Mengenal Resveratrol dan 10 Manfaatnya untuk Kesehatan

Resveratrol merupakan senyawa yang banyak ditemukan di dalam makanan, seperti anggur dan beri. Senyawa ini merupakan agen antioksidan yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Telusuri lebih jauh manfaat serta efek samping resveratrol berikut ini.

Apa itu resveratrol?

Resveratrol merupakan senyawa golongan polifenol yang dapat ditemukan dalam beberapa jenis buah, seperti bluberi, kacang-kacangan, serta wine.

Namun, senyawa ini paling banyak ditemukan pada bagian kulit dan biji anggur. Selain ditemukan pada minuman dan makanan, senyawa ini tersedia dalam bentuk suplemen. 

Resveratrol merupakan makanan sumber antioksidan yang diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari menurunkan kolesterol, mengontrol tekanan darah, hingga memelihara kesehatan otak.

Selain itu, senyawa ini juga kerap digunakan dalam berbagai produk skincare seperti serum, pelembap, hingga krim wajah. 

Manfaat resveratrol untuk kesehatan

Berikut berbagai manfaat resveratrol untuk kesehatan. 

1. Mengontrol gula darah

cek gula darah saat puasa glukosuria

Studi awal dalam jurnal Molecular Basis of Disease mengungkapkan bahwa resveratrol dapat bermanfaat untuk penderita diabetes tipe 2. 

Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang terjadi karena sel tubuh tidak lagi peka terhadap insulin (resistensi insulin), sehingga tubuh kesulitan mengubah glukosa menjadi energi. 

Mengonsumsi resveratrol dapat membantu mengontrol gula darah dan mengurangi resistensi insulin.

Manfaat ini membuat resveratrol berpotensi digunakan sebagai tambahan pengobatan untuk penderita diabetes tipe 2. Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat senyawa ini untuk mengatasi diabetes.

2. Menurunkan kolesterol

Tidak hanya membantu mengontrol gula darah, senyawa ini juga mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. 

Studi dalam Iranian Journal of Basic Medical Science melakukan penelitian pada tikus untuk melihat efek resveratrol  dalam membantu menurunkan kolesterol.

Hasil penelitian menunjukkan resveratrol dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dalam tubuh. Selain itu, senyawa ini dapat mengurangi penumpukan plak di pembuluh darah atau aterosklerosis. 

Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat efek senyawa ini guna membantu menurunkan kolesterol pada manusia. 

3. Menurunkan tekanan darah tinggi. 

Studi dalam jurnal  Experimental and Therapeutic Medicine  melakukan penelitian untuk melihat efek evelor, yakni formulasi resveratrol, yang ditambahkan pada pengobatan hipertensi standar.  

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan resveratrol ke dalam terapi pengobatan hipertensi dapat membantu menurunkan tekanan darah tanpa memerlukan obat antihipertensi tambahan.

Pasalnya, senyawa ini dapat meningkatan produksi nitric oxide yang berperan dalam mengendurkan otot pembuluh darah. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui keamanan dan dosis yang tepat. 

Efek resveratrol pada warfarin


Hindari mengonsumsi suplemen resveratrol bersamaan dengan obat untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah atau obat antikoagulan seperti warfarin (coumadin) dan heparin karena dapat meningkatkan risiko memar dan perdarahan. 

4. Berpotensi mengatasi kanker

Senyawa yang banyak ditemukan dalam  buah beri ini juga dapat berpotensi mengatasi kanker. 

Resveratrol merupakan agen polifenol alami yang dapat menghambat proliferasi, yakni proses perkembangan sel kanker didalam tubuh. 

Namun, tidak diketahui bagaimana senyawa tersebut dapat membantu untuk menghambat perkembangan sel kanker. 

Oleh sebab itu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat senyawa ini dalam mengatasi kanker. 

5. Mencegah radang tenggorokan

Studi dalam jurnal Molecular Medicine Reports mengungkapkan bahwa resveratrol memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mencegah penyakit radang tenggorokan akut.

Radang tenggorokan (faringitis) bisa terjadi akibat infeksi virus atau bakteri. Nah, senyawa resveratrol membantu mencegah radang tenggorokan dengan mengurangi kadar sitokin dan NF-kB sebagai pemicu peradangan.

Meskipun begitu, penelitian ini masih dilakukan pada hewan, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat efek senyawa ini dalam mengobati radang tenggorokan pada manusia. 

6. Mencegah penyakit Alzheimer

gejala penyakit alzheimer

Selain itu, studi dalam jurnal Frontiers in Pharmacology mengungkapkan bahwa senyawa ini juga dapat membantu untuk mencegah penyakit Alzheimer

Alzheimer merupakan penyakit yang ditandai dengan penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir. 

Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti penumpukan beta amiloid (fragmen protein) yang menyebabkan efek racun pada neuron dan mengganggu komunikasi antar sel.  

Resveratrol diketahui mampu menghambat produksi beta amiloid dan membersihkan beta amiloid yang sudah ada, sehingga dapat membantu mengurangi risiko kerusakan sel otak. 

7. Melindungi tubuh dari radikal bebas

Paparan radikal bebas yang berasal dari polusi atau sinar radiasi UV dapat menyebabkan kerusakan sel tubuh, termasuk menurunya kinerja sistem imun tubuh. 

Hal ini menyebabkan tubuh rentan terkena penyakit. Resveratrol merupakan sumber antioksidan yang berperan penting dalam melindungi tubuh dari paparan radikal bebas.  

Selain itu, senyawa ini memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada tubuh akibat paparan radikal bebas yang berlebihan, 

8.  Mencegah munculnya tanda penuaan kulit

Salah satu manfaat resveratrol untuk kulit adalah mencegah munculnya tanda penuaan kulit, seperti garis halus atau keriput.

Studi dalam jurnal Advances mengungkapkan bahwa resveratrol dapat melindungi kulit dari efek bahaya radiasi ultraviolet tipe B yang merupakan salah satu faktor penyebab penuaan kulit. 

Selain itu, senyawa ini  dapat meningkatkan sintesis kolagen, yakni protein penting untuk mendukung pertumbuhan sel kulit dan mengurangi munculnya kerutan. 

9. Mempercepat proses penyembuhan luka

Makanan yang mengandung resveratrol dapat dikonsumsi sebagai makanan untuk menyembuhkan luka.  Pasalnya, senyawa ini juga diketahui dapat mengurangi peradangan luka karena memiliki kandungan polifenol yang bersifat anti-inflamasi.

Selain itu, senyawa ini dapat meningkatkan produksi kolagen yang berperan dalam pembentukan sel kulit baru dan mencegah pembentukan bekas luka.

10. Mengatasi hiperpigmentasi kulit

Hiperpigmentasi adalah kondisi dimana tubuh memproduksi terlalu banyak melanin, yakni zat yang berperan dalam memberikan warna kulit, mata, dan rambut.

Jika produksi melanin di dalam tubuh berlebihan, melanin akan membentuk bercak gelap pada kulit. Akibatnya, warna kulit jadi tidak merata. 

Sebuah penelitian dalam jurnal Biomolecules and Therapeutics mengungkapkan bahwa resveratrol dapat membantu mengatasi hiperpigmentasi dengan menghambat produksi melanin dalam tubuh.

Senyawa ini bekerja dengan mengurangi enzim tirosinase dalam tubuh, yakni enzim yang berperan dalam pembentukan melanin.

Efek samping resveratrol

Pada dasarnya, mengonsumsi resveratrol dalam dosis yang tepat terbilang aman dan minim risiko efek samping. Namun, mengonsumsi suplemen resveratrol dalam dosis tinggi mungkin dapat menyebabkan gejala efek samping berupa:

Oleh karena itu, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen ini guna mendapatkan dosisi yang tepat. 

Selain itu, saat ini belum ada penelitian yang membahas mengenai keamanan menggunakan suplemen resveratrol bagi ibu hamil dan menyusui. Oleh karena itu, ibu hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen ini. 

Itulah ulasan lengkap mengenai manfaat dan efek samping dari mengonsumsi resveratrol. Pastikan untuk mengonsumsi suplemen ini sesuai aturan pakai yang tertera di label kemasan atau sesuai dengan anjuran dokter. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 14/11/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan