backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Teh Madu, Lebih Sehatkah Daripada Teh Gula Biasa?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 10/06/2021

    Teh Madu, Lebih Sehatkah Daripada Teh Gula Biasa?

    Teh manis merupakan minuman favorit sejuta umat. Salah satu teh manis yang menjadi favorit banyak orang yaitu teh madu. Selain rasanya yang lezat, teh madu juga disebut-sebut bisa membantu meringankan gejala flu.

    Manfaat minum teh madu

    madu bisa basi

    Madu merupakan cairan manis yang dihasilkan oleh lebah dari nektar bunga. Kandungan utama madu yaitu air dan gula alami yang juga terkandung dalam gula pasir biasa, yaitu glukosa dan fruktosa.

    Namun jika digali lebih dalam lagi, madu diperkaya oleh sejumlah nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Mulai dari vitamin B, vitamin C, asam amino, sederet enzim, mineral seperti magnesium dan kalium, hingga antioksidan flavonoid.

    Bila dicampur dengan air putih hangat atau menjadi pemanis pada teh biasa, racikan madu bisa memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh.

    1. Bantu mengatasi masalah tenggorokan

    Batuk-batuk yang Anda alami terkadang bisa menyiksa dan mengganggu aktivitas. Sebagai pertolongan pertama, teh madu bisa menjadi solusi untuk mengurangi frekuensinya, terutama bagi Anda yang khawatir akan efek samping obat.

    Bahkan, sebuah penelitian yang terbit pada 2010 pernah menunjukkan bahwa madu lebih efektif mengatasi batuk serta memperbaiki kualitas tidur dibandingkan bila Anda mengonsumsi obat seperti dekstrometorfan dan diphenhydramine.

    Hal ini tentunya menjadi kabar baik bagi Anda yang ingin sembuh tapi tidak ingin terkena efek samping obat-obatan.

    2. Bantu menjaga tekanan darah

    Tekanan darah tinggi dapat berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Maka itu, penting untuk selalu menjaga tekanan darah Anda pada angka normal. Salah satu siasat yang bisa Anda lakukan yakni mengganti gula pada teh Anda dengan madu.

    Sebabnya, madu tinggi antioksidan, seperti asam fenolik dan flavonoid. Komponen ini dapat membantu menjaga atau bahkan menurunkan tekanan darah Anda.

    Antioksidan pada kandungannya bekerja dengan menurunkan kemungkinan penggumpalan darah dalam pembuluh darah serta membantu melebarkan pembuluh darah arteri dan vena yang nantinya akan melancarkan aliran darah.

    3. Bantu meringankan nyeri menstruasi

    Menurut jurnal yang terbit dalam jurnal Archives Gynecology Obstetrics, madu bisa menghasilkan efek yang sama dengan obat asam mefenamat yang berfungsi untuk meredakan kram.

    Asam mefenamat sendiri dapat menimbulkan efek samping seperti masalah pencernaan, pusing, dan rasa kantuk pada sebagian orang. Sedangkan, madu biasanya cenderung aman dan tidak menimbulkan efek samping yang berarti.

    Cobalah untuk menyeduh satu sampai dua sendok madu dengan secangkir air hangat atau ditambah jenis teh lain dan minum ketika Anda mulai merasakan nyeri pada perut saat haid.

    4. Bantu menjaga gula darah

    Sebenarnya tidak ada perbedaan dampak yang signifikan bila mengganti gula menjadi madu, sebab keduanya sama-sama mengandung glukosa dan tetap bisa berisiko meningkatkan kadar gula darah.

    Namun, madu merupakan sumber karbohidrat kompleks yang tidak mudah dipecah oleh tubuh sehingga tidak menaikkan gula darah secepat gula pasir biasa.

    Artinya, madu dapat menyediakan energi yang lebih tahan lama daripada gula pasir. Angka indeks glikemik madu pun umumnya hanya berada antara 45 – 64. Tetaplah konsumsi dengan bijak bila Anda sedang ingin mengendalikan kadar gula darah.

    Jika ingin memaniskan teh pakai madu, pilihlah madu mentah yang berwarna agak gelap dan teksturnya lebih kental. Madu mentah umumnya mengandung lebih banyak nutrisi, enzim, dan antioksidan yang bisa menguntungkan tubuh.

    Lebih sehat mana, teh dengan madu atau teh dengan gula biasa?

    Baik madu dan gula tetap sama-sama sumber karbohidrat. Dalam batas normal, asupan karbohidrat yang mencukupi tidaklah berbahaya. Yang jadi masalah yaitu ketika dikonsumsi secara berlebihan.

    Keduanya sama-sama tinggi kalori. Mengonsumsi karbohidrat dan kalori terlalu banyak dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti berat badan berlebih, kadar gula darah tinggi, hingga risiko terkena berbagai penyakit.

    Apa pun jenis pemanis teh Anda, Kementerian Kesehatan lewat lembar pedoman Angka Kebutuhan Gizi-nya telah menetapkan batas maksimum asupan gula untuk setiap orang Indonesia adalah 50 gram gula atau setara dengan 5 – 9 sendok teh per hari.

    Untuk total kalori dari makanan dan minuman, AKG Kemenkes membatasi wanita dewasa usia 16 – 30 tahun yaitu sekitar 2.250 kalori per hari, sementara pria dewasa dengan rentang umur sama membutuhkan sekitar 2.625 – 2.725 kalori per hari.

    Oleh karena itu, baik minum teh manis pakai madu atau pun gula biasa Anda tetap perlu bijak menyesuaikan porsi takarannya agar tidak melebihi batas yang telah ditentukan. Dengan begitu, Anda bisa menjaga kesehatan dengan lebih baik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 10/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan